Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM BELAS: "KISAH YANG ANEH YANG TERJADI PADA MANUSIA"
الحكاية السادسة عشر بعد المائة : فيما وقع لبعض الناس من الغرائب
حکی : أنه كان فيمن قبلكم امرأة ولدت جارية ، فقالت لأجيرها : اقتبس لنا نارا فخرج فوجد بالباب رجلا ، فقال للأجير : ما ولدت هذه المرأة ؟ فقال : ولدت جارية ، فقال : هذه الجارية تبغي بمائة رجل ويتزوجها أجيرها بعد ذلك وتموت بالعنكبوت . فقال الأجير : في نفسه أنا لا أريد هذه أن تبغي مائة رجل لأقتلنها ، فأخذ شفرة فشق بطنها وخرج على وجهه هاربا ، فركب البحر ومضى ، فجاء أهل الجارية فخاطوا بطنها وعولجت فشفيت و كبرت ، فصارت تبغي فطردها أهلها ، فجاءت إلى ساحل من سواحل البحار وأقامت على البغي ، ثم بعد مدة جاء الرجل الأجير بعد أن صار من أرباب الأحوال إلى ذلك الساحل ومعه مال كثير ، فقال لامرأة من أهل ذلك المحل : اطلبي لي امرأة من أجمل نساء أهل القرية لأتزوجها ، فقالت له : إن ههنا امرأة من أجمل النساء لكنها تبغي ، فقال : احضري بها عندي ، فأتت إليها فقالت لها : إنه قد جاء ههنا رجل كثير المال وطلب امرأة يتزوجها ، فقلت له ؛ ههنا امرأة صفتها كذا وكذا ، فقالت لها : إني قد تركت البغاء وإن أرادني تزوجته ، فذكرت له ذلك فتزوجها فوقعت منه موقعا عظيما ، ثم جلسا يوما يتحدثان فأخبرها بخبره مع الجارية ، فقالت له : والله أنا تلك الجارية وأرته أثر الشق في بطنها وقالت له : قد بغيت بناس كثيرين ولا أدري هل هم مائة أو أقل أو أكثر ، فقال لها : إنه قد قال لي : إنها تموت بالعنکبوت ، ولكن نتحرز منه ، فبنى لها برجا في الصحراء وشيده ، فبينما هما يوما في ذلك البرج وإذا عنکبوت في السقف ، فقال لها : هذا عنکبوت فدعيني أقتله ، فقالت : هذا يقتلني والله لا يقتله غيري فحركته من السقف فسقط فجاءت إليه ووضعت إبهام رجلها ، عليه فشدخته فساح سمه بين أظفارها ولحمها فاسودت رجلها فماتت ، فذلك قوله تعالى "أينما تكونوا يدرككم الموت" الآية ، ( ۲ ) والله أعلم .
Diceritakan: Pada zaman dahulu, ada seorang perempuan yang melahirkan anak perempuan, kemuduan ia berkata kepada pembantunya: "Carikan kami api!"
Pembantu itu pun keluar dari rumah, dan di depan pintu rumah ia bertemu dengan seorang laki² yang tidak dikenalnya.
"Tuanmu melahirkan anak laki² atau perempuan..??" tanya laki² itu.
"Ia melahirkan seorang anak perempuan," jawab si pembantu.
"Anak itu kelak akan melacur dengan seratus laki², dan akan dinikahi pembantunya, dan ia mati dengan sebab laba²," jelas laki² itu.
Dalam batin, pembantu itu berkata bahwa ia tidak mau menikah dengan perempuan yang melacur dengan seratus laki², dan ia harus membunuh bayi itu.
Setelah itu, pembantu tersebut mencari sebilah pisau untuk mewujudkan rencananya. Ia membunuh bayi perempuan tersebut dengan membelah perutnya, lalu ia lari darinya. Ia menyeberang laut dan menghilang entah ke mana.
Keluarga bayi perempuan itu datang dan amat kaget menemukan bayi mereka dalam kondisi kritis, kemudian .ereka menjahit perutnya, dan mengobatinya, dan akhirnya bayi tersebut sembuh, dan tumbuh dewasa dengan baik.
Ternyata memang benar, pada saat dewasa, ia menjadi perempuan yang menjual diri. Seluruh keluarganya mengusirnya, sehingga ia pun pergi ke salah satu pantai dan menjual diri di sana.
Setelah beberapa waktu, laki² yang dulu menjadi pembantu di keluarga pelacur tesebut datang ke pantai tersebut setelah menjadi kaya, dan ia membawa harta yang banyak. Ia berkata kepada salah satu perempuan di tempat itu: "Carikan aku perempuan tercantik di desa ini, dan aku akan menikahinya."
"Di sini terdapat perempuan sangat cantik, akan tetapi ia adalah pelacur," kata perempuan tersebut.
"Datangkan ia kepadaku!"
Kemudian perempuan itu pun mendatangi perempuan yang dimaksud (pelacur), dan berkata: "Seorang laki² kaya datang ke sini mencari perempuan yang mau dinikahi, dan aku berkata kepadanya bahwa di sini terdapat seorang perempuan dengan ciri seperti ini dan ini."
"Aku akan meninggalkan melacur ini apabila ia benar² mau denganku, aku akan menikah dengannya," kata perempuan lacur itu.
Perempuan yang menjadi perantara tersebut menyampaikan jawaban perempuan yang dimaksud. Akhirnya saudagar kaya itu mengawininya. Dan perempuan ini sangat mencintai suaminya.
Suatu hari, mereka duduk sambil bercerita banyak hal. Saudagar menceritakan kisahnya bersama seorang anak perempuan. Betapa kagetnya si istri sembari berkata: "Demi Allah, aku adalah perempuan itu!"
Lalu si istri itu memperlihatkan bekas sobekan di perutnya dan berkata: "Aku melacur dengan banyak orang, dan aku tidak tahu apakah jumlahnya sudah mencapai seratus atau lebih."
"Laki² yang bertemu denganku berkata bahwa bayi perempuan itu kelak mati sebab laba², akan tetapi kita bisa menghindari hal itu dengan membangun bangunan di padang pasir," jelas si suami.
Suatu hari, ketika mereka berdua berada di rumahnya, tiba² ada laba² di atap rumah. Si suami berkata kepada istrinya: "Aneh, ada laba². Tinggalkan aku! Aku akan membunuhnya."
"Hewan ini akan membunuhku. Demi Allah, selain aku tidak akan mampu membunuhnya," kata si istri.
Kemudian istri itu menggerak²kan laba² itu dari atap dan jatuh di lantai. Ia mendekatinya dan meletakkannya di ujung jempol kakinya. Ia menginjaknya, lalu racunnya mengalir mengenai jari² kakinya, menjalar ke tubuhnya. Tiba² tubuhnya menjadi hitam, dan ia pun meninggal dunia.
Kejadian itu berdasarkan firman Allah Swt:
أَيْنَما تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu...." (QS. an-Nisaa' [4]: 78).
📚[An-Nawadir. Hal. 97_98]