Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM: "EFEK PENIPUAN"
الحكاية السادسة بعد المائة : في الغش وما يترتب عليه
حکی : أن غازيا من الغزاة في سبيل الله حمل بفرسه على علج ليقتله ، فقصر به فرسه ، فحمل عليه العلج ودنا منه ليقتله فقصر به فرسه كذلك ، فحمل الغازي على العلج ثانيا وثالثا وفرسه يقصر به فرجع وهو مغموم لما فاته من قتل العلج وما وقع له من فرسه مما لم يقع له قبل ذلك ، فنام الغازي على عمود فسطاطه وفرسه قائم بین يديه ، فرأى كأن الفرس يخاطبه ويقول له : أتلومني على تقصيري وقد بذلت في علفي بالأمس درهما زيفا ، فانتبه الرجل من نومه : وذهب إلى العلاف وأبدله الدرهم الزيف بغيره .
Diceritakan: Dalam sebuah peperangan, seorang tentara perang menunggang kuda menyerbu penunggang himar. Akan tetapi kudanya tidak sanggup menandingi kecepatan himar tersebut. Kemudian penunggang himar ganti menyerangnya. Ia mencoba mendekatinya. Namun sama saja kuda tersebut tidak sanggup melakukan. Tentara itu berusaha menyerbu himar kedua dan ketiga. Namun tetap tidak mampu. Ia kembali dengan kecewa karena tidak sanggup membunuh penunggang himar, la juga kecewa dengan sikap kudanya yang amat lemah tersebut, padahal sebelumnya tidak demikian. Akhirnya tentara itu tertidur di bawah tiang kemah, sementara kudanya berdiri di depannya. Dalam mimpi ia melihat kudanya seolah berbicara kepadanya:
"Apakah engkau menghina aku karena tidak mampu mengalahkan musuhmu..?? Sebab engkau kemarin telah memberikan satu dirham palsu untuk membelikan aku makanan."
Setelah itu, tentara itu bangun dari tidur, dan pergi kepada penjual pakan kuda serta menggantikan uang palsu yang diberikan sebelumnya dengan yang lain (yang asli).
📚[An-Nawadir. Hal. 88_89]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar