Oleh[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH: "PENGANGKATAN PEMIMPIN"
الحكاية السابعة بعد المائة : في ذم تولية الأمر وما وقع لبعض الصحابة من الصدق وغير ذلك
حکی : أنه لما وفد قيس بن حرشة على رسول الله ﷺ فقال : یا رسول الله ، أبايعك على ما جاءك من الله وعلى أن لا أقول إلا الحق ، فقال له رسول الله ﷺ : عسى إن مر بك الدهر أن يبتليك الله بولاة لا تستطيع أن تقول معهم الحق ، فقال قيس : والله لا أبايعك على شيء إلا وفيت به ، فقال ﷺ له : إذا لا يضرك بشر ، فكان قيس يعيب على زياد وابنه بما يفعلان من مخالفة الشرع والظلم وغيره ، فبلغ ذلك عبيد الله بن زياد المذكور ، فأرسل خلف قيس فأحضره بين يديه وقال له : أنت الذي تفتري على الله ورسوله ؟ فقال : لا ولكن إن شئت أخبرتك بمن يفتري على الله ورسوله ، فقال : أخبرني من هو ؟ فقال : هو من ترك العمل بكتاب الله وسنة رسوله . فقال : ومن هو ذاك ؟ قال : أنت وأبوك والذي جعلكما أمراء على الناس ، فقال : أنت الذي تزعم أنك لا يضرك بشر ؟ قال : نعم . قال : لتعلمن اليوم أنك كاذب ، ائتوني بصاحب العذاب ، فلما ذهبوا ليأتوا به قال قيس : والله لا سبيل لك أن تضرني ، ثم مال قيس بعد ذلك , فحر کوه فإذا هو قد مات ، فرحمه الله وغفر له ، فصدق رسول الله ﷺ . واتفق أن قيسا هذا كان قد اصطحب مع كعب الأحبار وسارا حتى بلغا صفين ، فوقف کعب ينظر ساعة ثم قال : لا إله إلا الله ، ليهرقن في هذه البقعة من دماء المسلمين شيء لم يهرق في بقعة من الأرض غيرها . فغضب قيس وقال : ما يدريك يا أبا إسحاق ؟ وما هذا الأمر إلا من المغيب الذي استأثر الله بعلمه ، فقال له کعب : ما من شبر في الأرض إلا مكتوب في التوراة التي أنزلت علی موسی بن عمران ما يقع فيه إلى يوم القيامة .
Diceritakan: ketika Qais bin Harsyah bertamu kepada Rasulullah ﷺ, ia berkata:
"Wahai Rasulullah, aku berbaiat kepadamu atas wahyu yang didatangkan Allah Swt, dan aku berjanji akan berkata benar." "Apabila satu tahun kemudian engkau dicoba oleh Allah Śwt menjadi seorang pemimpin yang engkau tidak bisa berkata benar dan jujur kepada orang²!" kata Rasulullah ﷺ.
"Aku tidak berbaiat kepada engkau atas sesuatu, kecuali aku memenuhinya," ucap Qais bin Harsyah.
"Kalau begitu, tidak ada seorang pun yang akan membahayakannmu!" Kata Rasulullah ﷺ.
Qais bin Harsyah pernah mencerca Ziyad serta anaknya, sebab perbuatan mereka dinilai bertentangan dengan syareat, berbuat zhalim, dan sebagainya. Lalu hal itu didengar oleh 'Ubaidillah bin Ziyad (anak Ziyad). Maka ia mengutus seseorang mendatangkan Qais bin Harsyah di hadapannya. Setelah Qais datang, 'Ubaidillah bin Ziyad berkata kepada Qais bin Harsyah:
"Engkaulah orang yang membuat kebohongan atas Allah Swt dan Rasulullah."
"Tidak, akan tetapi, jika engkau sudi, aku akan memberitahumu tentang orang yang membuat kebohongan kepada Allah Swt dan rasul-Nya," jawab Qais bin Harsyah.
"Siapa ia..??"
la adalah orang yang meninggalkan amal dalam al-Qur'an dan hadits."
"Siapa ia..??"
"Engkau, ayahmu, dan orang² yang menjadikan kalian sebagai pemimpin umat."
"Engkaulah yang menyangka bahwa engkau tidak akan terkena bahaya dari siapa pun."
"Benar"
"Niscaya, engkau akan mengetahui hari ini bahwa engkau dusta. Datangkan kepadaku seorang algojo."
Ketika mereka mendatangkan seorang algojo, Qais bin Harsyah berkata: "Demi Allah, tidak ada jalan bagi kamu untuk menyakitiku."
Beberapa waktu kemudian, tiba² Qais bin Harsyah miring, berdiri tidak tegak. Orang² menggerak²kannya. Maka mereka segera mengetahui bahwa Qais bin Harsyah telah mati. Semoga Allah Swt mengampuni dan mengasihinya.
Dengan demikian, yang dikatakan Rasulullah adalah benar. Telah disepakati bahwa Qais bin Harsyah bersahabat dengan Ka'ab bin al-Ahbar. Suatu saat mereka menempuh suatu perjalanan hingga Shiffin. Ka'ab berhenti dan berpikir sejenak. Lalu ia berkata:
"Tiada Tuhan selain Allah, di tempat ini, niscaya akan tertumpah darah orang² Islam yang tidak pernah terjadi di tempat lain."
Qais bin Harsyah marah, dan berkata: “Mengapa engkau berkata demikian wahai Abu Ishak..?? Tidak lain ini adalah masalah ghaib yang hanya diketahui oleh Allah Swt."
"Tidak ada satu jengkal pun dari bumi ini, kecuali ditulis dalam Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa bin Imran, sesuatu yang terjadi sampai hari kiamat," kata Ka'b bin al-Ahbar.
📚[An-Nawadir. Hal. 89_90]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar