Jumat, 30 Oktober 2020

411} Kajian 111 kitab an-Nawadir: "Peristiwa yang terjadi pada raja disaat menyelidiki kondisi rakyatnya"

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS SEBELAS: "PERISTIWA YANG TERJADI PADA RAJA DISAAT MENYELIDIKI KONDISI RAKYATNYA"


الحكاية الحادية عشر بعد المائة : فيما وقع لبعض الملوك من التفحص عن أحوال الرعية

حکی : أنه كان الملك کشتاست وزیر اسمه راست روش و بهذا الاسم كان يظنه تقيا صالحا وكان لا يسمع فيه مقالة أحد بسوء . ولم يكن بحالة صلاح ، فقال ذلك الوزير يوما لخليفة الملك : إن الرعية بطرت من كثرة عدلنا فيهم وقلة تأديبنا لهم ، وقد قيل : إذا عدل السلطان جارت الرعية . والآن قد فاحت منهم رائحة الفساد ، ويجب علينا تأديبهم وزجرهم ، وإبعاد المعتدين ، وطرد الفسقة المفسدين ، وتأديب الصالحين ، وصار كل من أخذه الخليفة ليؤدبه يدفع رشوة لذلك الوزير ، فيطلقه إلى أن ضعفت الرعية وضاقت عليهم الأحوال وخلت الخزائن من الأموال ، فظهر للملك غدره فتفقد خزائنه فلم يجد فيها شيئا يصلح به عسكره ، فركب يوما من شغل قلبه إلى البرية ، فرأى من بعيد خيمة مضروبة ، فقصدها فرأى أغناما نائمة و كلبا مصلوبا وخرج منها شاب ، فسلم عليه و سأله التزول وأكرمه وقدم عليه ما حضر كما يجب ، فقال له الملك : لا آكل طعامك حتى تخبرني عن هذا الكلب ، فقال : إن هذا الكلب كان أمينا على أغنامی فتصادق مع ذئبة وصار ينام معها ويقوم معها ، وصارت تأتي كل يوم وتسوق من الأغنام رأسا بعد رأس وأنا لا أعلم ، فتفكرت في حال الغنم فرأيتها تنقص كل يوم ، ثم رأيت الذئبة قد أخذت شاة والكلب ساكت عنها ، فعلمت أنه قد خان وأنه سبب في إتلاف الغنم فأتیت به وصلبته ، فلما سمع الملك ذلك تفكر في نفسه ، وقال : رعيتنا أغنامنا فيجب أن نسأل عنها حتى نعلم حقيقة الحال فيها ، فرجع إلى داره فصار ينظر ويتأمل ، فعلم أن ذلك شناعة الوزير فضرب مثلا ، فقال : من اغتر بالإسم من ذوي الفساد عاد بغير زاد ، ومن خان بالزاد عاد بغير روح ، ثم أمر بصلب الوزير ، والله أعلم .


Diceritakan: Sesungguhnya raja negeri Kasytasit mempunyai seorang menteri bernama Rasit Rausy, dan dengan nama ini, raja mengira menterinya itu orang shalih dan bertakwa. Dan raja juga tidak pernah mendengar seseorang pun berkata buruk terhadap menterinya itu, dan tidak memperdapatkan yang mengatakan bahwa meterinya itu tidak besikap baik.

Pada suatu hari, menteri tersebut berkata kepada raja: "Sesungguhnya rakyat sombong karena banyaknya keadilan kita kepada mereka, dan sedikitnya pengajaran adab kita kepada mereka. Ada kabar bahwa apabila seorang pemimpin adil, maka rakyat yang akan curang. Sekarang sikap² mereka yang rusak sudah kelihatan. Kita harus menata moral mereka dan mencegah perbuatan negatif mereka. Begitu juga kita harus menjauhkan para pemberontak, membuang kefasikan yang suka berbuat onar, dan menata orang² shalih."

Akhirnya semua orang diatur oleh khalifah tentang tata krama mereka karena bujukan menteri. Raja memberikan kekuasaan penuh kepada menteri untuk mengurus semua itu.

Ketika itu, rakyatlah yang menjadi korban, mereka menjadi lemah sebab semua keadaan menjadi serba sulit, dan gudang harta habis semua.

Lama-kelamaan, kebohongan menteri dicium oleh khalifah. Khalifah ingin mengetahui sendiri gudang simpanan harta. Namun betapa kaget, ia tidak menemukan apa pun yang digunakan untuk penghidupan tentara.

Karena kegelisahan hatinya, suatu hari khalifah pergi berkeliling melihat kondisi rakyatnya. Dari kejauhan ia melihat perkemahan, dan ia pun menuju ke sana. Di sana ia melihat kambing² yang sedang beristirahat, dan anjing yang disalib. Kemudian seorang pemuda datang yang tidak mengetahui siapa yang datang mengucapkan salam kepada khalifah, dan mempersilakan singgah di tendanya. Pemuda itu memuliakan sang khalifah, dan memberikan hidangan yang dipunyai. Akan tetapi khalifah bersikap lain.

"Aku tidak akan makan makananmu, sampai engkau memberi tahu aku perihal anjing itu..??" Ucap raja.

"Anjing itu aku percayai sebagai penjaga kambing²ku. Akan tetapi ia bersekongkol dengan serigala. Ia tidur dan bangun bersamanya. Setiap hari serigala tersebut datang, dan mengambil satu per satu kambingku, sementara aku tidak mengetahuinya. Aku berpikir tentang jumlah kambingku yang berkurang setiap hari. Kemudian aku mengetahui persis bahwa serigalalah yang memakannya, dan anjingku hanya diam. Maka aku berkesimpulan bahwa anjingku telah berkhianat, dan ia yang menjadi penyebab hilangnya kambingku. Lalu aku menangkapnya dan menyalibnya, jawab pemuda itu."

Setelah mendengar penjelasan itu, khalifah pun mulai berpikir. Lalu pemuda itu berkata: "Kami memelihara kambing², maka wajib bagi kami untuk bertanya sampai benar² mengetahui kenyataannya."

Sang khalifah itu kembali ke istana, melihat dan berpikir tentang segalanya yang ada di sana. Ia mengetahui bahwa kerusakan pada pemerintahannya disebabkan oleh kejahatan menteri.

Sang khalifah membuat perumpamaan:

"Barang siapa tertipu karena nama, maka ia termasuk perusak, yang pulang tanpa bekal. Dan barang siapa berkhianat tentang bekal, maka ia kembali tanpa ruh."

Selanjutnya sang khalifah memerintahkan pengawal untuk menangkap menteri dan memerintahkannya agar disalib.

Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 92_93]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...