Kamis, 31 Desember 2020

510} Perintah Pemimpin, Kajian 210 Kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH PULUH LIMA: "PERINTAH PEMIMPIN TIDAK AKAN DILAKSANAKAN KECUALI DIA SENDIRI YANG BERTINDAK"


الحكاية الخامسة والسبعون بعد المائة : في أن أمر الأمر لا ينفذ إلا إذا فعله

(لطيفة) روي أن سعید بن عمر بن حليم بمهملتين مكسورة فساكنة ، ثم تحتية مفتوحة وعظ عمر بن الخطاب يوما ، فقال عمر : ومن يطيق ذلك ؟ قال : أنت يا أمير المؤمنين ، ما هو إلا أن تقول فتطاع ولا يجسر أحد على مخالفتك .


Diriwayatkan bahwa Sa'id bin 'Umar bin Halim suatu hari menasihati Umar bin Khathab. Umar berkata: "Siapa yang sanggup melakukan itu..??"

"Engkau wahai Amirul Mukminin, perintah itu apabila engkau berbicara, maka ditaati dan tidak ada seorang pun yang berani menyalahimu," jawab Sa'id.

📚[An-Nawadir. Hal. 158]



509} Keistimewaan Ahlul Bait, Kajian 209 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


SEBAGIAN KEBAIKAN² AHLUL BAIT


Diriwayatkan bahwa Muhammad al-Jud bin 'Ali ar-Ridha bin Musa al-Kazhim bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al- Baqir bin 'Ali Zainul Abidin bin al-Husain bin 'Ali bin Abu Thalib bertanya kepada Yahya bin Aktam tentang suatu masalah di hadapan Al-Makmun. Ia berkata kepada Yahya:

"Apa pendapatmu tentang seorang laki² yang melihat perempuan pada permulaan siang dengan status haram, kemudian halal baginya ketika siang hari..?? Kemudian perempuan itu diharamkan kepadanya pada saat Zhuhur dan dihalalkan pada saat 'Ashar. Kemudian perempuan itu diharamkan pada saat Maghrib dan dihalalkan pada saat 'Isya. Kemudian perempuan itu diharamkan pada tengah malam, dan dihalalkan pada saat fajar..??"

Yahya menjawab: "Aku tidak mengetahui jawaban masalahmu. Semoga Allah Swt memberikan kebaikan kepadamu."

Lalu Khalifah al-Makmun ikut bicara: "Beri tahu kami tentang perempuan itu wahai anak Amirul Mukminin..??"

"Perempuan itu adalah seorang budak yang dilihat oleh orang lain pada permulaan siang, kemudian ia membelinya ketika matahari di atas kepala (siang). Kemudian ia memerdekakannya pada saat siang hari, kemudian ia menikahinya pada saat 'Ashar. Kemudian ia bersumpah zhihar pada saat Maghrib, kemudian ia membayar kafarat pada saat 'Isya. Kemudian ia menceraikannya pada pertengahan malam dengan thalaq raj'i, kemudian ia merujuk kembali pada saat fajar."

Mendengar uraian itu, al-Makmun berkata:

"Baik sekali, permasalahan yang engkau angkat ini! Sungguh engkau anak yang diridhai."

Begitu mengaguminya, Al-Makmun seketika itu menikahkan putrinya dengan Muhammad al-Jud. Setelah pernikahan, Muhammad al-Jud membawa istrinya ke Madinah. Beberapa waktu tinggal di Madinah bersama Muhammad al-Jud, putri al-Makmun mengirim sepucuk surat untuk ayahnya. Di dalam surat itu, ia mengeluh kalau suaminya mengajaknya pergi malam hari. Surat itu dibalas oleh al-Makmun:

"Aku tidak mengawinkan engkau dengannya untuk mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah Swt kepadanya. Jangan ulangi lagi!"

Setelah kematian Al-Makmun, Muhammad al-Jud bersama istrinya pergi kepada Al-Mu'tashim di Baghdad karena permintaan Al-Mu'tashim. Kemudian Muhammad al-Jud tinggal di sana dari bulan Muharram 202 H sampai meninggal pada tahun 203 H. Muhammad al-Jud dikuburkan di kuburan Quraisy di kuburan kakeknya al-Kazhim. Ia meninggalkan dua anak laki² dan dua anak perempuan. Yang paling rupawan di antara mereka adalah al-Hasan al-Askari. Ia disifati demikian sebab tinggal di suatu kota yang bernama al-Askari. Ia mewarisi ayahnya dalam ilmu, pengetahuan, dan keberanian. Orang tuanya dilahirkan pada tahun 153 H, dan meninggal pada tahun 203 H.


Beberapa riwayat menyebutkan bahwa al-Hasan al-Askari telah ditawan oleh Al-Mutawakkil. Pada saat itu, orang² sedang tertimpa krisis pangan. Mereka melaksanakan shalat istisqa selama tiga hari, namun tidak juga diturunkan hujan. Kemudian al-Mutawakkil memerintahkan orang Yahudi dan Nasrani ikut bersama orang². Mereka keluar bersama orang² Islam, bahkan juga pendetanya. Pendeta itu mengangkat tangannya ke langit. Tiba² mendung gelap dan menurunkan hujan.

Pada hari kedua, mereka melakukannya tanpa orang Yahudi dan Nasrani dan pendeta. Akan tetapi hasilnya sama saja, tidak ada hujan. Berangkat dari sini, lahir suatu keraguan terhadap agama Islam dari orang² awam. Sebagian dari mereka bahkan murtad dari agama Islam. Masalah serius tampaknya dihadapi oleh mereka. Kondisi demikian membuat al-Mutawakkil kebingungan. Sehingga ia mempunyai pikiran untuk menghadirkan al-Hasan al- Askari. Al-Mutawakkil berkata:

"Temuilah umat kakekmu-Rasulullah ﷺ sebelum mereka hancur!"

"Perintahkan mereka agar keluar besok. Insya Allah keraguan mereka akan hilang," pinta al-Hasan al-Askari.

Orang² membicarakan khalifah karena melepaskan al-Hasan dari penjara. Keesokan harinya, ia keluar bersama orang² untuk menjalankan shalat istisqa'. Di lapangan, ketika si pendeta mengangkat tangannya bersama orang² Nasrani, mendung gelap menjadi nyata, pertanda hujan.

Al-Hasan yang melihat itu tidak bisa tinggal diam. Ia memerintahkan orang² agar menggenggamkan tangan pendeta. Setelah tangan pendeta digenggam, tiba² di dalam genggaman itu terdapat tulang manusia. Al-Hasan lantas mengambilnya dari tangan pendeta. Kemudian al-Hasan berkata kepada pendeta: "Sekarang angkat tanganmu!"

Pendeta itu mengangkat tangannya. Akan tetapi, mendung malah menghilang, matahari kembali muncul. Orang² yang melihat kejadian itu terkagum². Kemudian al-Mutawakkil berkatä kepada al-Hasan, "Apa itu wahai Abu Muhammad..??"

"Ini adalah tulang seorang nabi. Pendeta ini telah mendapatkannya. Sesungguhnya tulang seorang nabi yang dihadapkan ke langit pasti akan menghasilkan hujan."

Setelah mengerti penjelasan al-Hasan, mereka lantas mencobanya. Tidak salah, mereka telah membuktikan itu. Dari sini, keraguan tentang Islam menjadi sirna. Mereka yang telah murtad kembali lagi ke dalam agama Islam. Al-Hasan kembali ke rumahnya dengan terhormat. Sejak saat itu, ia selalu dihubungi oleh khalifah hingga meninggal dunia.

➖➖➖➖➖


Pada masa pemerintahan al-Mutawakkil, suatu peristiwa terjadi. Seorang perempuan mengaku diri sebagai syarifah di hadapannya. Maka al-Mutawakkil mencari orang yang bisa memberi tahu perihal itu kepadanya. Mereka menunjukkan bahwa al-Hasan al-Askari mampu memberi tahunya. Al-Mutawakkil menghadirkannya dan mendudukkannya bersama dirinya di atas alas sutra. Al-Mutawakkil bertanya tentang perempuan itu kepadanya. Al-Hasan al-Askari berkata:

"Sesungguhnya Allah Swt mengharamkan hewan buas memakan anak² Husain. Lemparkan saja dia di hadapan hewan itu. Apabila hewan itu tidak memakannya, maka perempuan itu benar."

Para pengawal memanggil perempuan itu dan hendak membuktikan pengakuannya. Akan tetapi ternyata ia mengaku bahwa dirinya telah berbohong. Sebagian orang berkata kepada khalifah:

"Tidakkah engkau menguji itu kepada al-Hasan al-Askari saja, atas pernyataannya..??"

Lalu al-Mutawakkil memerintahkan melepaskan tiga hewan buas dan meletakkannya di halaman istana. Dan agar pintu istana ditutup. Al-Mutawakkil duduk di istana seraya melihat tiga hewan buas tersebut. Kemudian para pengawal diperintahkan agar menghadirkan al-Hasan al-Askari masuk dari samping menuju istana untuk duduk bersama khalifah. Ia diminta menutup pintu samping. Binatang di halaman istana itu sangat buas, hal itu terlihat dari suaranya.

Setelah hewan buas itu melihat al-Hasan al-Askari, hewan itu diam dan berjalan menuju tempat dia berdiri. Hewan itu mengusap²kan badannya kepada al-Hasan dan mengelilinginya. Sementara al-Hasan mengusap punggungnya dengan tangan dan kainnya. Kemudian hewan itu kembali ke kandangnya. Lalu pintu istana dibuka dan al-Hasan masuk kepada al-Mutawakkil dan berbicara sesaat bersamanya.

Setelah itu, ia berpamitan. Di bawah, ia memperlakukan hewan buas itu sama seperti sebelumnya. Ia keluar dari istana diberikan suatu hadiah oleh khalifah. Kemudian orang² berkata:

"Mengapa engkau tidak melakukannya..??"

Khalifah berpikir panjang mendengar pertanyaan tersebut. Akhirnya khalifah tidak berani melakukan itu, dan berkata kepada mereka:

"Apakah kalian hendak membunuhku..??"

Kemudian mereka yang mengetahui perihal itu diperintahkan agar tidak menyebarkannya kepada siapa pun. Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 155_158]












Selasa, 29 Desember 2020

508} Lima Macam Orang Alim, Apabila Mereka Rusak, Maka Rusaklah Alam

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


LIMA MACAM ORANG ALIM, APABILA MEREKA RUSAK, MAKA RUSAKLAH ALAM


(لطيفة : في أن العالم خمسة أنواع ، فإذا فسد ذلك فسد العالم) قيل : إن الله تعالى قسم الأمة خمسة أقسام : علماء ثم زهاد ثم غزاة ثم ولاة أمور ثم تجار ، فالعلماء ورثة الأنبياء ، والزهاد ملوك الأرض ، والغزاة أنصار الله ، والأمراء رعاة الله على خلقه ، والتجار أمناء الله ، فإذا طمع العلماء في جمع المال فبمن يهتدی ؟ وإذا راءی الزهاد فبمن يقتدي ؟ وإذا غل الغزاة فبمن يكون الظفر ؟ وإذا خان التجار فبمن يؤتمن ؟ وإذا كان الرعاة كالذئاب فبمن تحاط الرعية ؟ فلا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم .

(وقال بعضهم) خلق الناس أصنافا : صنف للخطابة ، وصنف للعبادة ، وصنف للنجدة ، وصنف للمعاش ، وصنف للإمامة . وما عدا ذلك رجرجة يكدرون الماء ويغلون الأسعار ويضيقون الطرق ، والرجرجة بمهملتين وجيمين : هم الأرذال من الناس والسفلة منهم .


Dikatakan: Sesungguhnya Allah Swt membagi umat ke dalam lima macam, yaitu: ulama, orang zuhud, pejuang, penguasa, dan pedagang. Ulama adalah pewaris para nabi, orang zuhud adalah raja bumi, pejuang adalah penolong agama Allah Swt, penguasa adalah penjaga Allah Swt atas makhluk, dan pedagang adalah orang kepercayaan Allah Swt.

Apabila ulama tamak mengumpulkan harta, maka dengan siapa petunjuk akan dicari..??

Apabila orang zuhud riya, maka siapa yang akan diikuti..??

Apabila pejuang berlaku curang, maka dengan siapa kemenangan akan diperoleh..??

Ketika pedagang berkhianat, maka dengan siapa kepercayaan akan diletakkan..??

Apabila penggembala seperti serigala, maka dengan siapa hewan piaraan dijaga..??

Maka tidak ada daya dan kekuatan selain milik Allah Swt.

Sebagian mereka berkata: "Manusia diciptakan dalam beberapa golongan, yaitu golongan berdakwah, golongan beribadah, golongan penolong, golongan pencari penghidupan, dan golongan pemimpin. Selain mereka adalah pengacau yang membuat keruh air, membuat mahal harga, dan menyempitkan jalan. Para pengacau itu terbagi dalam dua golongan, yaitu orang² yang hina dan orang² yang rendah."

📚[An-Nawadir. Hal. 155]



507} Sebab Sampainya Dzun Nun dan Taubatnya, Kajian 207 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH PULUH TIGA: "SEBAB SAMPAINYA DZUN NUN DAN TAUBATNYA"


الحكاية الثالثة والسبعون بعد المائة : في سبب وصول ذي النون وتوبته

(دقيقة) قيل لذي النون المصري : ما سبب توبتك ؟ فقال : خرجت من مصر مسافرا إلى بعض القرى ، فنمت في بعض الطريق في الصخراء فإذا أنا بقنبرة عمياء وقعت من وکرها ، فانشقت الأرض وخرج منها سکر جتان إحداهما من فضة والأخرى من ذهب ، وفي إحداهما سمسم وفي الأخرى ماء ، فجعلت تأكل من السمسم وتشرب من الماء ، فتبت إليه ولزمت بابه حتى قبلني .


Ditanyakan kepada Dzun Nun al-Mishri: "Apa yang menyebabkan engkau bertaubat..??"

"Pada suatu, aku keluar dari Mesir menuju beberapa daerah. Di tengah perjalanan, aku tidur di tanah lapang. Tiba² aku dikagetkan oleh burung Qanbarah buta yang menjatuhkan sarangnya. Sarang burung itu pecah, dan keluarlah dua piring. Salah satunya dari perak, sementara yang lain dari emas. Di dalam piring satu terdapat biji wijen, sementara di piring yang lain terdapat air. Kemudian burung tersebut memakan biji wijen dan meminum air. Peristiwa itu yang menyebabkan aku bertaubat kepada-Nya dan selalu mengetuk pintu taubat-Nya. Kemudian Dia menerima taubatku."

📚[An-Nawadir. Hal. 155]



506} Bukti Kasih Allah Swt Kepada Hambanya, Kajian 206 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH PULUH DUA: "BUKTI KASIH ALLAH SWT KEPADA HAMBANYA"


الحكاية الثانية والسبعون بعد المائة : في إقامة الدليل على رحمة الله لعباده

(ظريفة) روي "أن أعرابيا جاء إلى النبي ﷺ فقال له : يا رسول الله إني لما أتيتك مررت بغيضة فسمعت فيها أصوات أفراخ طير ، فأخذتهن ووضعتهن في كسائي ، فجاءت أمهن واستدارت فكشفت لها عنهن فوقعت عليهم فلففتها في كسائي ، فقال له : ضعهن عنك ، فوضعهن فجعلت أمهن تزقهن . فقال ﷺ لأصحابه : أتعجبون ؟ فوالذي بعثني بالحق نبيا ، إن الله أرحم بعباده من أم هذه الأفراخ بأفراخها ، ثم قال للرجل : ارجع فضعهن في مكانها ، قال : فرجعت بهن وأمهن ترفرف على رأسي حتى وضعتهن".


(Kisah yang Bagus) Diriwayatkan bahwasanya seorang Badui datang kepada Nabi Muhammad ﷺ, dan berkata: "Wahai Rasulullah, ketika aku hendak berkunjung kepadamu, aku melewati hutan. Di tengah perjalanan, aku mendengar suara anak² burung. Aku mengambilnya dan meletakkannya di dalam pakaianku. Tiba² induknya datang dan berputar² di atas kepalaku. Aku membuka kain pembungkus anak burung itu. Tidak lama kemudian, induknya turun di tempat aku meletakkan anak²nya. Setelah itu, aku menutup kain tersebut."

Usai menceritakan itu, Nabi Muhammad ﷺ berkata kepadanya: "Lepaskan burung itu!"

Ia membuka kain penutup burung² tangkapannya. Namun si induk mematuk anak²nya dan terbang begitu saja. Kemudian Nabi Muhammad ﷺ berkata kepada para sahabat:

"Apakah kalian kagum..?? Demi Dzat yang mengutusku dengan benar! Sesungguhnya Allah Swt mengasihi hamba-Nya daripada induk burung itu."

Nabi Muhammad ﷺ melanjutkan: "Kembalikan anak² burung tersebut pada tempatnya."

Setelah itu, ia pun mengembalikannya. Dalam perjalanan menuju tempat asal anak burung, induknya berputar² di atas kepalanya hingga ia meletakkannya.

📚[An-Nawadir. Hal. 154_155]






Senin, 28 Desember 2020

505} Bermacam-macam orang yang memiliki akal, kajian 205 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH PULUH SATU: "BERMACAM-MACAM ORANG YANG MEMILIKI AKAL"


الحكاية الحادية والسبعون بعد المائة : فيمن نوع الناس من أرباب العقول

(لطيفة) قال بعضهم : دخلت على سفيان الثوري  بمكة فوجدته مريضا وقد شرب دواء ، فقلت له : إني أريد أن أسألك عن أشياء ، فقال لي : قل ما بدا لك ، فقلت له : أخبرني من الناس ؟ قال : الفقهاء قلت : فمن الملوك ؟ قال : الزهاد ، قلت له : فمن الأشراف ؟ قال : الأتقياء ، قلت : فمن الغوغاء ؟ قال : من يكتب الحديث ويأكل به أموال الناس ، قلت : فمن السفلة ؟ قال : الظلمة ، أولئك هم کلاب النار .


Sebagian mereka berkata:

Aku bertamu kepada Sufyan ats-Tsauri di Makkah. Lalu aku menemukannya dalam keadaan sakit. Dan paada saat itu, ia telah minum obat. Aku berkata kepadanya:

"Aku hendak bertanya beberapa hal kepadamu."

"Sampaikan pertanyaanmu!" ujar Sufyan.

"Beri tahu aku, siapa manusia itu..??"

"Manusia adalah orang² yang mengerti!" jawab Sufyan.

"Siapa raja..??"

"Dia adalah orang yang zuhud, jawabnya.

"Siapa orang yang mulia..??"

"Dia adalah orang yang bertakwa," jawab Sufyan.

"Siapa penjahat..??"

"Dia adalah orang yang menulis hadits dan dengannya ia mengambil harta orang²," jawab Sufyan.

"Siapa orang yang rendah..??"

"Kezhaliman! Para pelakunya adalah anjing² neraka!" jelas Sufyan.

📚[An-Nawadir. Hal. 154]



Minggu, 27 Desember 2020

504} Penyebab Tidak Terkabulkan Doa, Kajian 204 Kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH PULUH: "PENYEBAB TIDAK TERKABULNYA DOA"


الحكاية السبعون بعد المائة : في أسباب عدم إجابة الدعاء

(غريبة) روي أن موسی ﷺ رأى رجلا يدعو ويتضرع في حاجة ، فقال : يا رب لو كانت حاجته بيدي لقضيتها . فأوحى الله إليه : يا موسى إن له غنما و إن قلبه عند غنمه ، وأنا لا أستجيب دعاء عبد يدعوني وقلبه عند غيري ، فأخبر موسى الرجل بذلك فانقطع إلى الله فقضى حاجته .


Diriwayatkan bahwa pada suatu ketika, Nabi Musa ﷺ melihat seorang laki² yang berdoa dan meminta dengan sungguh² untuk suatu kebutuhan. Nabi Musa berkata:

"Wahai Tuhanku, seandainya hajatnya berada di dalam genggamanku, niscaya sungguh aku penuhi."

Kemudian Allah Swt menurunkan wahyu kepada Musa:

"Wahai Musa, laki² itu mempunyai seekor kambing, sedangkan hatinya condong pada kambing itu. Dan Aku tidak akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Ku, sementara hatinya condong kepada yang lain."

Kemudian Musa memberi tahu laki² itu. Setelah itu, laki² tersebut menyerahkan total hati dan pikirannya kepada Allah Swt. Akhirnya doa laki² itu dikabulkan.

📚[An-Nawadir. Hal. 154]



Jumat, 25 Desember 2020

503} Asal-Usul Catur dan Dadu, kajian 203 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH SEMBILAN: "PENEMU CATUR DAN DADU PERTAMA KALI"


الحكاية التاسعة والستون بعد المائة : في أصل من وضع الشطرنج والنرد

(عجيبة) اسم واضع الشطرنج صصة ؛ بمهملتين أولاهما مكسورة والثانية مفتوحة مشددة ، وهو حکیم هندي على الأصح ، وصنعه للملك بلهت أو بلهيت ، وأصل وضعه أنه لما افتخرت ملوك فارس على ملوك الهند بوضع النرد من الملك نردشير لنفسه ، ولذلك سمي نردشير نسبة إليه ، فوضع الحكيم المذكور الشطرنج ، فقضى حكماء عصره بفضله على النرد ، وافتخر الملك الموضوع له بذلك ، فقال لواضعه : تمن على ما تريد . فقال : يأمر الملك بوضع درهم في أول بيوته ويضاعفه إلى آخرها ، فاستخف الملك بذلك وقال له : قد أفسد عقلك عليناما صنعت ، فقال له الوزير : مه أيها الملك ، فإن هذا شيء ينفذ خزائنك وخزائن الملوك دونه ، فعجب من ذلك وقال : إن تمنيتك أعجب من صنعتك . وعن بعضهم أنه وضع قمحة بدل الدرهم فاستغرق آخره قمح سبعة أقاليم ، وبعضهم فضل النرد عليه ، الأن واضعه جعله مثلا للدنيا ، فبيوته اثنا عشر شهور السنة مقسمة أربعة أقسام کفصول السنة ، وعدد قطعه ثلاثون كأيام الشهر مقسمة بيضاء وسوداء كأيام الشهر ولياليه ، وعدد فصوصه ستة بعدد الجهات ، وعدد نقط كل جهة من فصوصه سبعة کالأرضين والسموات والأفلاك والنجوم السيارة وأيام الأسبوع ، والعدد الذي تأتي به الفصوص قلة وكثرة كالقضاء والقدر وتصرف اللاعب مبين لحسن اختياره وعقله وجودة حذقه ، والشطرنج يشارك النرد في هذا الأخير فقط ، والله أعلم .


(Kisah Luar Biasa) Nama pembuat catur adalah Shishshah. Ia seorang hakim di negeri India, menurut pendapat kuat. Shishshah membuat catur untuk raja Balhat atau Balhayat. Cerita pembuatannya adalah ketika Raja Persia Azdatsir berbangga diri mengalahkan raja India sebab telah membuat dadu, oleh sebab itu, permainan tersebut terkadang disebut dengan Naridtsir karena nisbah kepadanya. maka si hakim yang bernama Shishshash membuat catur. Ahli hikmah pada masanya menganggap bahwa catur lebih unggul daripada dadu. Sehingga Raja di daerah itu berbangga diri dengan permainan barunya dan berkata kepada pembuatnya: "Sekarang mintalah segala sesuatu yang engkau kehendaki."

Ia meminta agar Raja meletakkan dirham pada rumah depan dan melipat gandakan sampai bagian belakang. Raja menganggap mudah hal itu. Namun setelah dipikirkan, Raja berkata:

"Akalmu telah merusak kami. Aku tidak akan melakukan."

Kemudian menteri berkata: "Pergilah engkau wahai raja, ini sesuatu yang membuka gudang hartamu dan gudang harta para raja."

Raja berkata: "Imajinasimu lebih mengagumkan daripada permainanmu"

Sebagian orang mengatakan bahwa raja meletakkan gandum sebagai ganti dirham. Pada akhir permainan, ia menghabiskan tujuh wilayah yang ditanami gandum.

Sebagian mereka menganggap bahwa dadu lebih baik daripada catur. Sebab pembuatnya telah menjadikannya sebagai perumpamaan dunia. Maka lubang² dadu ada dua belas sebagaimana jumlah bulan dalam tahun, dengan empat bagian sebagaimana empat musim dalam setahun. Sementara jumlah potongannya adalah tiga puluh, seperti hitungan hari yang terbagi menjadi putih dan hitam seperti hari² dan malam² dalam satu bulan. Hitungan matanya sejumlah arah mata angin. Hitungan titik setiap arah dari mata dadu adalah tujuh, seperti bumi, langit, cakrawala, bintang yang beredar, dan hari² dalam seminggu. Dan hitungan yang terdapat pada mata dadu, kecil maupun besar, seperti Qadha dan Qadar. Permainan pelakunya menjelaskan pilihannya yang baik, sekaligus menunjukkan akal dan kecerdasannya. Sementara catur sama seperti dadu pada bagian akhir ini saja (menunjukkan akal dan kecerdasannya). Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 153_154]




Kamis, 24 Desember 2020

502} Kewajiban Utusan dan Orang Yang Diutus, kajian 202 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH DELAPAN: "KEWAJIBAN UTUSAN DAN ORANG YANG DIUTUS"


الحكاية الثامنة والستون بعد المائة : فيما يجب على الرسول والمرسل

(ظريفة) قال يحيى البرمکي : ثلاثة تدل على عقول الرجال : الهدية والكتاب والرسول ، وسمع أبو الأسود الدؤلي رجلا ينشد :

إذا كنت في حاجة مرسلا • فأرسل حكيما ولا توصه

فقال : قد أخطأ قائل هذا ، أيعلم الرسول الغيب ؟ وإذا لم توصه أنت فكيف يعلم ما في نفسك ؟ ثم قال :

إذا أرسلت في أمر رسولا • ففهمه وأرسله أديبا

ولا تترك وصيته بشيء • إذا ما كان ذا عقل أريبا

فإن ضيعت ذاك فلا تلمه • على أن لم يكن علم الغيوبا


(نبذة) قال العلامة جمال الدين الأسنوي : أنشدني شيخنا أبو حيان ، قال : أنشدني الحافظ رضي الدين عبد الله الشاطبي ، قال : أنشدني أبو الربيع سليمان الفاقد ، قال : أنشدني أبو عبد الله رافع ، قال : أنشدني أبو القاسم بن حسين ، قال : أنشدني أبو عبد الله الغر الضرير الخطيب لنفسه :

یا حسنا ما لك لم تحسن • إلى نفوس في الهوى متبعه

رقمت بالورد وبالسوسن • صفحة وخد بالسنا مذهبه

وقد أبي صدغك أن أجتي • منه وقد ألدغتني عقربه

یا حسنة إن قال ما أحسني • ويا لذاك اللفظ ما أعذبه

قلت له كلك عندي سني • وكل ألفاظك مستعذبة

ففوق السهم ولم يخطني • ومذ رآني ميتا أعجبه

وقال كم من عاشق قد ضني • وحبه إياي قد أتعبه

يرحمه الله على أنني • قتلي له لم أدر من أوجبه


Yahya al-Barmaki berkata:

Ada tiga hal yang menunjukkan kecerdasan laki², yaitu hadiah, tulisan, dan utusan. Abu al-Aswad ad-Duali mendengar seorang laki² mendendangkan syair:


Apabila engkau membutuhkan orang yang diutus

Maka utuslah seorang hakim dan jangan memberinya wasiat


Kemudian ia berkata: "Orang yang mengatakan demikian adalah salah. Sebab apakah utusan mengetahui orang yang tidak ada..?? Apabila engkau tidak memberinya wasiat, maka bagaimana ia akan mengetahui sesuatu di dalam dirimu..??"

Lalu ia bersyair:


Apabila pada suatu masalah engkau menyuruh seseorang

Pahamilah ia, dan perintahlah supaya beradab

Jangan meninggalkan wasiat sesuatu kepadanya

Apabila ia seorang yang pintar dan cerdas

Apabila engkau menyia²kan ini, maka jangan mencerca

Apabila ia tidak mengetahui sesuatu yang samar


Jamaluddin al-Asnawi berkata: "Guru kami, Abu Hayyan, berkata: Al-Hafizh Ridha ad-Din Abdullah asy-Syathibi berkata, Abu ar-Rabi' Sulaiman al-Faqid berkata, Abu Abdillah Rafi' berkata:


Abu al-Qasim bin Husain berkata, Abu Abdillah al-Gharr adh- Dharir al-Khatib berkata kepada dirinya sendiri:


Wahai kebaikan, mengapa engkau tidak berbuat baik

Kepada jiwa² pada kesenangan yang bercahaya

Engkau menulis dengan mawar dan pohon

Pada lembar pipi dengan gigi sebagai madzhab

Pelipismu enggan untuk menyatakan

Padahal kalajengkingnya telah menyengatku

Wahai kebaikannya, apabila ia berkata alangkah baiknya aku

Wahai yang menggunakan kata itu, alangkah baiknya Aku berkata kepadanya, keseluruhanmu bagiku adalah gigiku

Dan semua kata²mu begitu menyenangkan

Di atas busur, dan ia tidak melepaskan aku

Semenjak ia melihatku mati, aku terkadang membuatnya capek

Semoga Allah merahmatinya, sebab aku

Membunuhnya, dan tidak mengetahui dari mana arahnya

📚[An-Nawadir. Hal. 152_153]






Rabu, 23 Desember 2020

501} Sebab Penamaan Ja'far ash-Shadiq Dinamakan ash-Shadiq, kajian 201 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH TUJUH: "SEBAB PENAMAAN JA'FAR ASH-SHAFIQ DINAMAKAN ASH-SHADIQ"


الحكاية السابعة والستون بعد المائة : في سبب تسمية جعفر الصادق صادقا

(ظريفة غريبة) ذكر أن جعفرا الصادق سمي صادقا لصدقه في مقاله ، وهو الذي وضع الجفر المشهور خلافا لمن نسبه لجده على الأعلى و كتب في جلد جعفر فنسب إليه ، وفيه ما تحتاج ذريته إليه إلى يوم القيامة ، وله كلام في الكيمياء وغيرها . ومن وصاياه لابنه مرسی الكاظم : يا بني من قنع بما قسم الله له استغنى ، ومن مد عينيه لما في أيدي الناس افتقر ، ومن لم يرض بما قسم الله في قضائه ، ومن کشف حجاب الناس انكشفت عورات بيته ، ومن سل سيف البغي قتل به ، و من احتفر لأخيه بئر اسقط فيها ، من داخل السفهاء حقر ، ومن خالط العلماء وقر ، ومن دخل مداخل السوء اتهم ، ومن استصغر زلة نفسه استعظم زلة غيره . وقال ابن شبرمة : دخلت أنا وأبو حنيفة على جعفر الصادق ، فقلت له : هذا رجل من فقهاء العراق ، فقال : لعله الذي يقيس الدين برأيه ، أهو النعمان بن ثابت ؟ وكنت لا أعرف اسمه فسكت أنا ، فقال أبو حنيفة : نعم هر أنا ذاك أصلحك الله ، فقال له : اتق الله ولا تقس الدين برأيك ، فإن أول من قاسه برأيه إبليس ، حيث قال : أنا خير منه ، فأخطأ في قياسه وضل ، ثم قال له : أتحسن أن تقيس رأسك من جسدك ؟ قال : لا ، ثم قال له : يا هذا أخبرني لم جعل الله الملوحة في العينين والمرارة في الأذنين والماء في الأنف والعذوبة في الشفتين ؟ فقال : لا أدري ، فقال جعفر : إن الله جعل ذلك منا على عباده ، لأن العينين شحمتان لو لم تملحا لذابتا ، والأذنين للهوام ، فلو لم تمررا أكلتهما ، والمنخرين لاستنشاق الريح الطيب والرديء فلو لا الماء فيهما لم يشما ، والشفتين للطعم فلولا العذوبة فيهما لما حصل الذوق بهما ، ثم قال له : يا هذا أخبرني عن كلمة أولها شرك آخرها إيمان ؟ فقال : لا أدري ، فقال : هي لا اله الا الله ، ثم قال له : أخبرني أي الأمرين أعظم ؟ قال : القتل أو الزنا ، فقال أبو حنيفة : القتل أعظم . فقال له : قبل الله في القتل شاهدين و لم يقبل في الزنا أقل من أربع ؟ فسكت . فقال له جعفر : أي الأمرين أفضل : الصوم أو الصلاة ؟ فقال أبو حنيفة : الصلاة ، فقال : فلماذا أوجب الله على الحائض قضاء الصوم وأسقط عنها قضاء الصلاة ؟ فسكت ، ثم قال : يا هذا اتق الله ولا تقل في الدين برأيك فإنا نقف غدا بين يدي الله ، ونقول قال الله وقال رسوله وتقول أنت وأصحابك شفنا ورأينا ويفعل الله بنا وبكم ما يشاء ، انتهى قولهما . وأقول : إنما طلب زيادة الشهود في الزنا لطلب الستر فيه ، وسقوط الصلاة عن الحائض لكثرتها وتكررها فناسب فيها التخفيف .


(فائدة) لم يثبت حنين الجذع وتسليم الحجر لأحد من الأنبياء غير نبينا محمد ﷺ . قال بعضهم فيه نظما ، وهو هذان البيتان .

وحن إليه الجذع شوقا ورقة • ورجع صوتا كالعشار ورددا

فبادره ضما فقرا لوقته • لكل امرئ من دهره ما تعودا


Disebutkan bahwa Ja'far ash-Shadiq dinamakan Shadiq karena kejujurannya dalam hal ucapan. Dialah orang yang meletakkan tulisan rahasia yang terkenal. Pendapat ini berbeda dengan yang mengaitkan nama Shadiq karena dihubungkan dengan kakeknya, Ali al-A'la. Ja'far pernah menulis sesuatu di sebuah kulit, kemudian hal itu dihubungkan dengannya. Dalam tulisan itu, terdapat pesan yang dibutuhkan oleh keturunannya hingga hari kiamat. Ia mempunyai pernyataan tentang kimia dan sejenisnya.

Di antara wasiat²nya kepada Musa al-Kazhim adalah:

"Wahai anakku, barang siapa qana'ah terhadap pemberian Allah Swt., maka ia menyangka Allah Swt akan menunaikan kebutuhannya. Barang siapa membuka hijabnya orang², maka kehormatan² rumahnya akan terbuka. Barang siapa menghunuskan pedang kepada perempuan penjaga diri, maka ia telah membunuhnya. Barang siapa menggali lubang untuk saudaranya, maka ia akan jatuh ke sana. Barang siapa masuk ke dalam kumpulan orang² bodoh, maka ia akan hina. Barang siapa berkumpul bersama ulama, maka ia akan mulia. Barang siapa masuk ke tempat² yang jelek, maka ia dituduh jelek. Barang siapa menganggap kecil hina dirinya, maka ia menganggap besar hina orang lain."

Ibnu Syibrimah berkata:

"Aku dan Abu Hanifah bertamu ke rumah Ja'far ash-Shadiq. Aku berkata kepadanya; "Ini adalah seorang laki² alim dari Irak."

"Barangkali ia yang mengukur agama dengan akalnya! Apakah ia Nu'man bin Tsabit..?? Aku tidak mengetahui namanya," timpal Ja'far ash-Shadiq.

Mendengar ucapan itu, aku hanya bisa diam.

Lalu Abu Hanifah berkata:

"Ya, aku orang yang Anda maksud. Semoga Allah Swt memberikan kebaikan kepadamu!"

"Bertakwalah kepada Allah Swt, dan jangan mengukur agama dengan akalmu! Sebab makhluk yang pertama kali mengukur agama dengan akal adalah iblis, sekiranya ia berkata: "Aku lebih baik daripada dia." Maka dia melakukan kesalahan melalui ukurannya itu. Ia telah tersesat."

Ja'far ash-Shadiq menambahkan, "Apakah engkau bisa mengukur dengan baik antara akalmu dengan jasadmu..??"

"Tidak!" jawab Abu Hanifah.

"Wahai engkau, beri tahu aku mengapa Allah Swt menciptakan asin pada dua mata, dan pahit pada dua telinga..?? Mengapa hidung berair dan rasa tawar pada dua bibir..??"

"Aku tidak tahu," jawab Abu Hanifah.

"Sesungguhnya Allah Swt menjadikan itu sebagai pemberian kepada hamba-Nya. Dua mata adalah dua lemak, seandainya tidak asin, niscaya akan rusak. Dua telinga sering dimasuki oleh hewan kecil, seandainya tidak pahit rasanya, niscaya akan menyakitinya. Dua lubang hidung menghirup udara yang bersih dan kotor, seandainya tidak berair niscaya tidak bisa mencium bau. Dua bibir untuk makan, seandainya tidak peka rasa, niscaya tidak akan ada kenikmatan padanya," jelas Ja'far ash-Shadiq.

"Wahai engkau, beri tahu aku sebuah kalimat, yang awalnya adalah syirik dan akhirnya adalah iman..??" lanjut Ja'far.

"Aku tidak tahu!" Jawab Abu Hanifah.

"Kalimat itu adalah laa ilaaha illallaah."

"Beri tahu aku dua hal yang lebih besar dosanya..?? Pembunuhan atau zina." lanjut Ja'far.

"Pembunuhan lebih besar dosanya!" jawab Abu Hanifah.

"Dalam pembunuhan, Allah Swt menerima dua orang saksi, sedang dalam zina, Allah Swt tidak menerimanya kurang dari empat!" tegas Ja'far.

Abu Hanifah pun terdiam.

"Mana dua hal yang lebih utama, puasa atau shalat..??" tanya Ja'far.

"Shalat lebih utama."

"Kalau begitu, mengapa Allah Swt mewajibkan orang haidh mengqadha puasa, akan tetapi tidak pada shalat..??" ungkap Ja'far.

Abu Hanifah terdiam lagi.

"Wahai engkau, bertakwalah kepada Allah Swt, dan jangan berkata dengan akalmu dalam agama. Sebab kita akan berdiri di hadapan Allah Swt, dan kita akan berkata, Allah Swt berkata, "Rasul berkata, Engkau dan teman²mu berkata: menurut kami. Sesungguhnya Allah Swt melakukan sesuatu kepada kita dan kalian, sekehendak-Nya," jelas Ja'far.

Aku berkata: "Mencari saksi dalam zina adalah untuk mencari tutup di dalamnya. Gugurnya shalat bagi orang haidh, sebab banyaknya jumlah shalat dan keberulangannya. Maka keringanan menjadi sesuai."


➖➖➖➖➖


(Faedah) Condongnya pelepah kurma dan tunduknya batu tidak dimiliki oleh seorang nabi, kecuali Nabi Muhammad ﷺ.

Sebagian penyair bertutur:


Pelepah kurma condong kepadanya karena rindu dan santun

Ia mengembalikan suara seperti unta dan berulang kali

Maka seorang fakir segera mengumpulkannya

Untuk setiap orang dari masanya yang tidak terbiasa

📚[An-Nawadir. Hal. 150_152]









Selasa, 22 Desember 2020

500} Keajaiban Yang Terjadi Pada Hasan al-Bashri, kajian 200 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH ENAM: "KEAJAIBAN YANG TERJADI PADA HASAN AL-BASHRI"


الحكاية السادسة والستون بعد المائة : في عجيبة وقعت للحسن البصري

(عجيبة) قال الحسن البصري : أضجعت شاة لأذبحها فمر بي أبو أيوب السجستانی فألقيت الشفرة وقمت لأتحدث معه وأخذنا ننظر الشاة ، فذهبت إلى جانب حائط وحفرت حفرة وأخذت الشفرة وألقتها فيها وردت التراب عليها ، فقال لي أبو أيوب : أما تری ؟ فتعجبنا غاية العجب ، ثم آليت على نفسي أن لا أذبح حيوانا بعد ذلك أبدا .


Hasan al-Bashri berkata: "Aku merebahkan seekor kambing ketika hendak menyembelihnya. Pada saat Abu Ayyub as- Sijistani lewat, aku menggorokkan parangku pada kambing itu. Aku berdiri menemui Abu Ayyub as-Sijistani untuk berbincang². Kemudian aku menunggu kambing itu benar² mati. Dalam waktu menunggu itu, aku pergi ke samping tembok dan menggali sebuah lubang. Setelah kedalamannya cukup, aku mengambil parang dan melemparkannya ke dalam lubang tersebut. Lalu aku memendamnya. Abu Ayyub yang berada di sampingku berkata: "Apa yang engkau lihat..??"

Mendengar ucapan itu, aku terkagum². Aku berkata dalam hati bahwa aku tidak akan menyembelih seekor hewan pun setelah itu selamanya.

📚[An-Nawadir. Hal. 150]



499} Mengecam Orang Cerdik, kajian 199 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang Ke-Seratus Enam Puluh Lima: "Mengecam Orang Cerdik"


الحكاية الخامسة والستون بعد المائة : في نکات بعض الظرفاء

(نوادر) حکيت عن سليمان بن مهران المشهور بالأعمش ، وهو من أجل التابعين ، أخذ عن مالك بن أنس رضي الله عنه ، وكان لطيفا ظریفا مزاحا ، منها : أن هشام بن عبد الملك بعث إليه أن اكتب لي مناقب الخليفة عثمان بن عفان ومساوي علي بن أبي طالب ، فأخذ القرطاس من الرسول وأدخله في فم شاة فلاکته ، ثم قال له : هذا جوابه ، ثم عاد إليه وقال له : إنه قد صمم على قتلي إن لم أعد إليه جواب في قرطاس واستعان عليه بإخوته ، فقالوا : افده من القتل ، فأخذ قرطاسا و كتب فيه : أما بعد ، فلو كان لعثمان مناقب أهل الأرض ما نفعتك ، ولو كان لعلي مساوي أهل الأرض ما ضرتك ، فعليك بخويصة نفسك ، والسلام . ومنها : أن زوجته كانت جميلة فنشزت عليه فقال لواحد من تلامذته : اذهب إليها وأخبرها بمكاني لعلها تتوب ، فذهب الرجل إليها ، وقال لها : إن الله عز وجل قد أحسن قسمتك حيث جعل زوجك سيد الناس وشيخهم ، يأخذون عنه العلم والدين والحلال والحرام وينقادون إليه ، ولا يضرك عموشة عينيه ولا حموشة ساقيه ، وكان الأعمش يسمعه فغضب منه ونهره ، وقال له : يا خبيث أرسلتك لتذكر محاسني فأخبرتها بعيوبي ، قاتلك الله ، وأخرجه من بيته ، ومنها : أنه كان جالسا بجانب النهر وعليه فروة ، فجاء رجل وجذبه وقال له : قم عدبي هذا الخليج وركبه وقال (سبحان الذي سخر لنا هذا) الآية ، (۱) فمشى به الأعمش إلى وسط الخليج وألقاه وقال (رب أنزلني منزلا مباركا) الآية . (۲)


Diceritakan oleh Sulaiman bin Mahran yang terkenal dengan nama Al-A'masy. Ia termasuk tokoh tabi'in yang memperoleh ilmu dari Malik bin Anas. Ia adalah seorang yang lembut, baik, dan banyak bercanda. Di antara candanya adalah saat Hisyam bin Abdul Malik mengutus utusannya kepada Sulaiman agar menuliskan sesuatu tentang kisah teladan khalifah 'Utsman bin 'Affan dan kisah buruk 'Ali bin Abi Thalib.

Kemudian ia mengambil selembar kertas dari utusan Hisyam dan memasukkannya pada mulut kambing. Kambing itu mengunyah kertas tersebut. Lalu ia berkata kepada utusan Hisyam: "Ini adalah jawabnya!"

Setelah itu, utusan itu pergi menuju Hisyam dan berkata:

"A'masy merencanakan pembunuhan, apabila aku tidak kembali kepadanya dengan suatu jawaban dalam selembar kertas."

Hisyam meminta pertolongan kepada saudara²nya. Mereka berkata: "Tebuslah pembunuhan itu!"

Maka ia mengambil selembar kertas dan menulis sesuatu:

"Amma ba'du. Apabila 'Utsman mempunyai kisah teladan penduduk bumi, maka itu tidak akan memberimu manfaat. Apabila 'Ali mempunyai kisah buruk penduduk bumi, maka itu tidak akan membuatmu bahaya. Oleh sebab itu, engkau harus memperhatikan urusanmu sendiri."

Di antara kisahnya yang lain; istrinya adalah perempuan yang cantik. Suatu hari ia marah kepadanya. Kemudian A'masy berkata kepada salah satu muridnya:

"Pergilah kepada istriku. Beri tahu dia tempatku sekarang. Bisa jadi ia akan meminta maaf kepadaku."

Muridnya pergi kepada istri A'masy dan berkata:

"Allah Swt membuat baik bagianmu, sekiranya menjadikan suamimu sebagai junjungan dan guru orang². Mereka mengambil ilmu agama tentang halal dan haram darinya. Mereka semua tunduk kepadanya. Penglihatannya yang lemah dan lengannya yang cacat tidak akan membahayakanmu."

Pada saat itu, A’masy sengaja mendengarkannya. Maka ketika bertemu si murid, ia sangat marah kepadanya dan berkata: “Hey si jelek, aku mengutusmu agar menceritakan kebaikan²ku, tetapi engkau malah menyebut cacatku. Semoga Allah Swt membunuhmu!" Kemudian A'masy mengeluarkannya dari rumah.

Di antara kisah candanya yang lain adalah suatu hari ia duduk di samping sungai dengan pakaian dari bulu. Seorang laki² datang, menariknya, dan berkata, "Berdirilah! Kembalikan aku pada tembok pinggir sungai!"

Lalu ia menaiki tembok tersebut dan berkata:


سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ


".Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya." (QS. az-Zukhruf [43]: 13).


Kemudian A'masy membawa orang itu berjalan ke tengah tembok dan melemparkannya ke sungai sembari berkata:


الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَجَّانَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ


"..Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari orang² yang zhalim." (QS. al-Mu'minuun [23]: 28).

📚[An-Nawadir. Hal. 149_150]






Senin, 21 Desember 2020

498} Renungan Yang Baik, kajian 198 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH EMPAT: "RENUNGAN YANG BAIK"


الحكاية الرابعة والستون بعد المائة : في حسن التدبير

و ذكر أن لقمان النوبي الحكيم بن عنقاء بن بروق من أهل أيلة أعطاه سيده شاة وأمره أن يذبحها ويأتيه بأخبث ما فيها فذبحها وأتاه بقلبها ولسانها ثم أعطاه شاة أخرى وأمره بذبحها ويأتيه بأطيب ما فيها فذبحها وأتاه بقلبها ولسانها ، فسأله عن ذلك ، فقال له : يا سيدي لا أخبث منهما إذا خبثا ، ولا أطيب منها إذا طابا .


Disebutkan bahwa Lukman an-Nubi al-Hakim bin 'Anqa' bin Baruq, penduduk Ailah, pernah diberi seekor kambing oleh tuannya. Ia diperintahkan untuk menyembelihnya dan membawa bagian yang paling buruk. Maka ia menyembelihnya dan membawa hati dan lidahnya. Kemudian ia diberi kambing lain oleh tuannya dan diperintahkan agar disembelih dan dibawa bagian yang paling baik. Maka ia menyembelihnya dan membawa hati dan lidahnya. Si Tuan bertanya masalah itu. Si budak menjawab: "Wahai Tuanku, tidak ada yang lebih jelek dari keduanya, apabila keduanya jelek. Dan tidak ada yang lebih baik dari keduanya, apabila keduanya baik."

📚[An-Nawadir. Hal. 149]



Minggu, 20 Desember 2020

497} Keajaiban yang Lembut, kajian 197 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH TIGA: "KEAJAIBAN YANG LEMBUT"


الحكاية الثالثة والستون بعد المائة : في بعض الغرائب اللطيفة

(غريبة) كان لركن الدولة سنورة تحضر مجلسه ، وإذا تعسر حضور بعض إخوانه ودعت حاجة كتب ورقة وعلقها في عنقها فتذهب إليه فيحضر أو يكتب جوابها ويعلقه في عنقها فتعود إليه ، وإذا ألفت منزلا طردت غيرها عنه وحاربته أشد المحاربة ، والله أعلم .


(Kisah Keajaiban) Ruknu ad-Daulah mempunyai seekor kucing betina yang datang pada majelisnya. Ketika sebagian teman²nya sulit datang, sedangkan ia sangat membutuhkan kehadiran mereka, maka ia menulis selembar surat, lalu menggantungkannya pada leher kucing.

Kucing itu pergi kepada temannya, kemudian membawa suatu jawaban yang juga digantungkan pada leher kucing dan kembali kepada Ruknu ad-Daulah. Di istana, ia mengusir hewan lain dan memeranginya. Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 149]



496} Murah Hati dan Dermawan, kajian 196 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH DUA: "MURAH HATI DAN DERMAWAN"


الحكاية الثانية والستون بعد المائة : في الحلم والجود

(نكتة) جاءت امرأة إلى قیس بن سعد بن عبادة ، فقالت له : مشت جرذان بيتي على العفاء ، فقال : سأدعهم يثبون وثب الأسد ثم أرسل لها ما ملأ بيتها من سائر الحبوب والأطعمة وكان حليما جوادا ، والعفاء : التراب ، ومرادها أنه لم يبق في بيتها شيء يأكله الفأر .


(Masalah yang Lembut) Seorang perempuan datang kepada Qais bin Sa'd bin 'Ubadah. Perempuan itu berkata: "Tikus mondok rumahku berjalan di atas debu."

Qais berkata: "Aku akan mengundang mereka untuk menerkam seperti terkaman singa."

Kemudian ia memberi perempuan itu biji²an dan makanan yang memenuhi rumahnya. Dan Qais adalah seorang pemurah hati dan dermawan.

Maksud kata al-ifa' adalah debu. Sedangkan maksud dari cerita ini adalah; di rumah perempuan tersebut sudah tidak tersisa lagi sesuatu yang bisa dimakan oleh tikus.

📚[An-Nawadir. Hal. 149]



Sabtu, 19 Desember 2020

495} Jumlah Organ Tubuh Manusia, kajian 195 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


FAEDAH: JUMLAH ORGAN TUBUH MUNUSIA


(فائدة : في عدد أعضاء الإنسان) قال جالینوس : جملة خرزات الإنسان من دماغه إلى عجزه أربع وعشرون خرزة : سبع في العنق ، واثنا عشر في الظهر ، وخمس في العجز متصلة ، وفي البطن والأضلاع أربعة وعشرون ، في كل جانب اثنا عشر ، وجملة العظام في بدنه مائتان وثمانية وأربعون عظما ، ما عدا عظم القلب وحشو المفاصل المسماة بالسمسمية ، شبهها بالسمسم لصغرها وذكر بعضهم أنهم ستة وثلاثون . وجميع الثقب المنفتحة في بدنه اثنتا عشرة : الأذنان والعينان والمنخران والفم والثديان والفرجان و السرة ، وأما المسام فلا حصر لها ، انتهى . وقال سهل بن عبد الله التستري : في الإنسان ثلاثمائة وستون عرقا ، نصفها ساکن ونصفها متحرك . وقال بعضهم كما في الحديث : إن مفاصل البدن ثلاثمائة وستون مفصلا ، ورواية ستمائة وستين مردودة ، وأن فيه خمسمائة وستين عضلة مركبة من لحم وعصب .


Jalinus berkata: Jumlah tulang belakang manusia mulai dari otak sampai pantatnya adalah dua puluh empat tulang; tujuh di leher, dua belas di punggung, lima di pantat bersambung. Di perut dan tulang rusuk terdapat sebanyak dua puluh empat, yang di masing² sisi terdapat dua belas.

Jumlah tulang di tubuh manusia adalah dua ratus empat puluh delapan, selain tulang hati. Isi persendian bernama sumsum karena serupa dengan semut merah dalam hal kecilnya. Sebagian berkata bahwa jumlah tulang adalah tiga puluh enam. Semua anggota yang terbuka di dalam tubuh adalah dua belas, yaitu: dua telinga, dua mata, dua lubang hidung, mulut, dua lubang puting susu, lubang kemaluan dan lubang anus, dan lubang pusar. Adapun pori², maka itu tidak terhitung jumlahnya.

Sahal bin Abdullah at-Tusturi berkata: "Pada manusia terdapat tiga ratus enam puluh urat, sebagian diam dan sebagian lain bergerak."

Sebagian berkata sebagaimana disebutkan dalam hadits: "Sendi² tubuh berjumlah tiga ratus enam puluh sendi." Di dalam riwayat lain disebutkan, tiga ratus enam puluh. Dan di dalam tubuh manusia, terdapat lima ratus enam puluh otot yang tersusun dari daging dan urat kecil.

📚[An-Nawadir. Hal. 148_149]






494} Tercelanya 'Ujub (Angkuh), kajian 194 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS ENAM PULUH SATU: "TERCELANYA 'UJUB (ANGKUH)"


الحكاية الحادية والستون بعد المائة : في ذم العجب

(غريبة) روي أن مقاتل بن سلیمان جلس يوما فأعجبته نفسه فقال : سلوني عما دون العرش ، فقال له رجل : آدم لما حج من حلق رأسه ؟ وقال آخر : أمعاء النملة في مقدمها أو مؤخرها ؟ فلم يدر ما يقول ، ثم قال : هذا ليس من علمكم ولكن أعجبتني نفسي فابتليت .


(Kisah Luar Biasa) Diriwayatkan bahwa: pada suatu hari Muqatil bin Sulaiman duduk. Kemudian ia mengagumkan dirinya sendiri seraya berkata:

"Tanyalah sesuatu kepadaku selain tentang 'Arsy."

Lalu seorang laki² bertanya kepadanya:

"Siapa yang memotong rambut Nabi Adam ketika berhaji..??"

Bertanya yang lainnya:

"Di manakah usus semut..?? Berada di bagian depan atau belakang..??"

Maka ia tidak mengetahui apa yang dikatakan orang itu. Kemudian bisikan hatinya berkata:

"Ini bukan termasuk pengetahuan kalian. Akan tetapi diriku telah membuatku kagum. Maka aku diuji!"

📚[An-Nawadir. Hal. 148]



Selasa, 15 Desember 2020

493} Kelahiran dan Kematian Isa, kajian 193 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


KELAHIRAN DAN KEMATIAN ISA


(نبذة شريفة : في ولادة عيسی وموته) روي : أن مريم أم عیسی ﷺ : حملت به وعمرها ثلاث عشرة سنة وولدته ببيت لحم بأرض الشام ، وأوحى الله إليه وهو ابن ثلاثين سنة ، ورفع وهو ابن ثلاث وثلاثين سنة ، وعاشت أمه بعده ست سنين .


Diriwayatkan bahwa Maryam mengandung Nabi Isa ﷺ saat ia berumur tiga belas tahun dan melahirkannya di Bait Lahm di kota Syam. Allah Swt memberikan wahyu kepada Isa saat ia berumur tiga puluh tahun. Dan ia diangkat saat berumur tiga puluh tiga tahun. Kemudian ibunya masih hidup selama enam tahun sesudah kematiannya.

📚[An-Nawadir. Hal. 148]



492} Faqir Terpuji, Kaya Hina, kajian 192 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


FAQIR TERPUJI, KAYA HINA


(لطيفة : في مدح الفقر وذم الغي) روي : أن الله تعالى قال لموسى ﷺ : إذا رأيت الفقر مقبلا عليك فقل مرحبا بشعار الصالحين ، وإذا رأيت الغنى مقبلا عليك فقل هو ذنب عجلت عقوبته في الدنيا واعلم أن الله إذا كان يعطي العبد في الدنيا على معاصيه ما يحب فإنه استدراج منه إليه ، انتهی .


Diriwayatkan bahwa Allah Swt berkata kepada Musa ﷺ:

"Apabila engkau melihat seorang fakir menghadap kepadamu, maka katakan; "Selamat datang, syiar² orang shalih. Apabila engkau melihat orang kaya yang menghadap kepadamu, maka katakan; "Itu adalah dosa yang disegerakan siksanya di dunia."

Ketahuilah bahwa Allah Swt, apabila memberikan sesuatu di dunia kepada hamba yang bermaksiat dan tidak disukai oleh-Nya, maka itu semata hanyalah istidraj dari-Nya.

📚[An-Nawadir. Hal. 148]



491} Sesuatu yang Sebaiknya Diamalkan, kajian 191 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


FAEDAH: SESUATU YANG SEBAIKNYA DIAMALKAN


(فائدة : فيما ينبغي العمل به) قال بعض العلماء : من أكل كثيرا وخاف على نفسه من التخمة فليمسح بيده على بطنه وليقل : الليلة ليلة عيدي یا کرشي ورضي الله عن سيدي أبي عبد الله القرشي ، يفعل ذلك ثلاثة مرات فلا يضره الأكل بإذن الله تعالى .


Sebagian ulama berkata: "Barang siapa banyak makan dan takut akan kekenyangan, maka hendaknya ia mengusap perutnya dengan tangannya sambil berdoa:


"Malam ini adalah malam hari rayaku wahai perutku

Semoga Allah Swt meridhai Tuanku, Abu Abdillah al-Qursyi (Muhammad)."


Dengan izin Allah Swt, makan banyak tidak apa² baginya.

📚[An-Nawadir. Hal. 147]



Minggu, 13 Desember 2020

490} Sesuatu yang Semestinya Diamalkan, kajian 190 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


SESUATU YANG SEMESTINYA DIAMALKAN


(دقيقة : فيما ينبغي العمل به) في الحديث "إذا انفلتت دابة أحدكم في أرض فلاة فليناد ؛ یا عباد الله احبسوا ، فإن الله عز وجل يرسل حابسا يحبسها عليه ، وإذا ساء خلق دابة أحدکم أو رفيقه أو صبيه فليقرأ في أذنه : {أفغير دين الله يبغون}(۱) وروي أن من ركب دابة فحرنت فأمر أن يقرأ رجل في أذنها {قل أعوذ برب الفلق} فقرأها سكنت .

وروي أن من ركب دابة وقال : بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء ، {سبحان الذي سخر لنا هذا} الآية (۲) "الحمد لله رب العالمين" وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم ، قالت الدابة : بارك الله عليك من مؤمن خففت عن ظهري وأطعت ربك وأحسنت إلى نفسك ، بارك الله لك وأنجح حاجتك .


Sebuah hadits menyatakan: "Apabila hewan salah seorang di antara kalian lepas di suatu tanah lapang, maka hendaknya ia menyeru:

"Wahai hamba Allah, tangkaplah hewan itu. Sebab Allah Swt melepaskan seorang penangkap yang bisa menangkapnya."

Apabila hewan salah seorang kalian ternyata jelek, atau kawannya, atau anaknya, maka hendaknya dibacakan pada telinganya:


أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ


"Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah Swt...." (QS. Ali Imran [3]: 83).


Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa apabila seseorang menaiki kuda yang sedang mogok, maka sebaiknya dibacakan di telinganya surat al-Falaq. Maka apabila ia membacanya, kuda tersebut akan tunduk.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa barang siapa menunggang kuda dan membacakan:


بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شيء ، {سبحان الذي سخر لنا هذا} "الحمد لله رب العالمين" وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم


(Bismillaahilladzii laa yadhurru ma'asmihii syai-un, Subhaanalladzii sakh-khara lanaa haadzaa. Alhamdu lillaahi rabbil 'alamiin. Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihi wa sallam).

Maka dengan bacaan itu, kudanya akan berkata: "Semoga Allah Swt memberikan keberkahan kepada engkau yang mukmin, sebab engkau telah meringankan beban punggungku. Engkau taat kepada Tuhanmu dan melakukan kebaikan kepada dirimu sendiri. Semoga Allah Swt memberikan keberkahan kepadamu dan memenuhi kebutuhanmu.

📚[An-Nawadir. Hal. 147]



489} Pendidikan Akhlak, kajian 189 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Enam Puluh: "Pendidikan Akhlak"


(الحكاية الستون بعد المائة : في تهذيب الأخلاق

(لطيفة) روي أن الربيع الجيزي صاحب الإمام الشافعي رضي الله عنه مر يوما في أزقة مصر ، وإذا إجانة مملوءة رمادا طرح على رأسه فنزل عن دابته وأخذ ينفض ثيابه ، فقيل له : ألا تزجرهم ؟ فقال : من استحق النار وصولح بالرماد فليس له أن يغضب ، مات سنة مائتين وخمسين .


(Lathifah) Diriwayatkan bahwa salah seorang sahabat Imam Syafi'i r.a, yaitu ar-Rabi' al-Jaizi, pada suatu hari ia berjalan di lorong kota Mesir. Tiba² ia dikejutkan oleh anak kecil yang berlumuran debu di kepalanya. Ar- Rabi' turun dari kudanya dan menghilangkan debu pada anak kecil tersebut dari pakaian dan tubuhnya. Lalu dikatakan kepadanya:

"Tidakkah engkau mencegah mereka..??"

"Barang siapa yang berhak atas api dan diperbaiki dengan debu, maka tidak pantas untuk dimarahi," jawab ar-Rabi'.

Ar-Rabi' meningga dunia pada tahun 250 H.

📚[An-Nawadir. Hal. 147]



Kamis, 10 Desember 2020

488} Sebab Tidak Boleh Mendahulukan yang Bukan pada Tempatnya, kajian 188 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Lima Puluh Sembilan: "Sebab Tidak Boleh Mendahulukan yang Bukan pada Tempatnya"


الحكاية التاسعة والخمسون بعد المائة : في أسباب عدم التقدم في غير أوانه

(نكتة) هي أن الإمام ابن جني قد قرأ على الإمام أبي علي الفارسي وجلس ابن جني للتدريس بالموصل ، فمر عليه يوما أبو علی فرآه في حلقته ، فقال له : تزببت وأنت حصرم ، فترك التدريس وذهب إلى شيخه ولم يفارقه حتى مهر ، رحمة الله عليهما .


(مسألة لطيفة : في أن الخيل قبل آدم أو بعده) سئل الإمام تقي الدين السبكي رحمه الله تعالى عن الخيل ؛ هل كانت قبل آدم أو بعده وقد خلقت ذكورها قبل إناثها ، وهل العربيات قبل البراذین ، وهل ورد في ذلك شيء من الكتاب أو السنة ؟ أفتونا ، فأجاب بأنها خلقت قبل آدم بنحو يومين ، واستدل بآيات وأحاديث ؛ منها كون خلق الدواب في يوم الثلاثاء أو الأربعاء ، وخلق آدم في يوم الجمعة ، وأن الذكور قبل الإناث لشرفها وحرارتها والإنتفاع بها ، وأن العراب قبل البراذين ، لأن وجود البراذين لعلة في الأب أو الأم ، ولهذا كانت حثالة الخيل والحثالة لاتتقدم على غيرها ، وقد وردت أحاديث كثيرة في شرف الخيل وفي بركتها وطلب النفقة عليها وخدمتها ومسح وجوهها ونواصيها والتماس عينها وأثمانها ، والنهي عن خصائها وجز نواصيها وغير ذلك . وأول المخلوقات مطلقا الجماد ثم النبات ثم الحيوان ثم الإنسان ، انتهى كلامه .


(غريبة : في أن الرغيف لا يستدير) قد روي في الأخبار أنه لا يستدير الرغيف ويوضع بين يدي آكله حتى يتداول عليه ثلثمائة وستون صانعا ، أولهم میکائیل الذي يكيل الماء من خزائن الرحمة ، ثم الملائكة التي تزجي السحاب ، ثم الشمس والقمر والأفلاك وملوك الهوى ودواب الأرض وآخرها الخباز .


(Masalah yang lembut) Imam Ibnu Jinni belajar kepada Imam Abu Ali al-Farisi. Ibnu Jinni juga mengajar di Maushul. Suatu hari, Abu Ali melewatinya dan melihat Ibnu Jinni sedang mengajar. Kemudian ia menyapa:

"Engkau mengajarkan syair kepada orang², padahal engkau belum matang."

Lalu Ibnu Jinni meninggalkan majelis tersebut dan pergi ke gurunya. Ia tidak pernah berpisah dengannya sampai ia menguasainya.

Semoga rahmat Allah Swt tercurahkan kepada mereka.


(Masalah yang Lembut l: Kuda Diciptakan Sebelum Nabi Adam atau Sesudahnya)


Imam Taqiyyuddin ditanya tentang kuda: "Apakah kuda diciptakan sebelum Adam atau sesudahnya..?? Apakah pejantannya diciptakan terlebih dahulu sebelum betinanya..?? Apakah kuda diciptakan sebelum gerobaknya..?? Apakah ada dalil dari al-Qur'an atau hadits yang menjelaskan demikian..?? Berilah kami fatwa!"

Ia menjawab bahwa kuda telah diciptakan terlebih dahulu sebelum Adam, sekitar dua hari. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam ayat al-Qur'an dan hadits. Di antara dalilnya adalah penciptaan hewan² tunggangan terjadi pada hari Selasa atau Rabu, sedangkan Adam diciptakan pada hari Jum'at. Begitu juga, pejantan diciptakan terlebih dahulu daripada betina, sebab kemuliaan, kemandirian, dan kemanfaatannya. Dan kuda terlebih dahulu diciptakan sebelum gerobaknya. Sebab gerobak ada sebab suatu penyakit yang diderita pada induknya. Oleh sebab itu, kuda dihiasi. Sedangkan perhiasan tidak mungkin akan mendahului yang dihiasi. Banyak hadits yang menjelaskan kemuliaan kuda, keberkahan, kemanfaatan, pengabdian, diusapnya wajah dan ubun²nya, disentuhnya mata, larangan mengebiri dan mencukur ubun²nya, dan sebagainya. Makhluk pertama kali secara mutlak adalah benda mati, kemudian tumbuh²an, kemudian hewan, kemudian manusia.


Diriwayatkan dalam beberapa hadits bahwa roti tidak bundar. Ia diletakkan di depan orang yang memakannya sehingga ia menerimanya sejumlah tiga ratus enam puluh pekerja. Yang pertama kali adalah Mikail yang menakar air dari gudang rahmat. Lalu malaikat yang menggiring mendung, matahari, bulan, bintang, kerajaan angin, hewan melata, dan yang terakhir adalah pembuat roti.

📚[An-Nawadir. Hal. 146-147]






487} Sebab Terbunuhnya al-Mutanabbi, kajian 187 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Lima Puluh Delapan: "Sebab Terbunuhnya al-Mutanabbi"


الحكاية الثامنة والخمسون بعد المائة : في سبب قتل المتنبي

(عزيزة) قيل : إن أبا الطيب المتنبي كان راجعا من بلاد فارس إلى بغداد بجائزة أجازه بها عضد الدولة ومعه جماعة من الفرسان ، فخرج عليه قطاع الطريق فهرب المتنبي منهم ، فقال له غلامه : أتهرب وأنت القائل في شعرك :

الخيل والليل والبيداء تعرفني • والسيف والرمح والقرطاس والقلم

فکر راجعا فقتل في سنة ثلاثمائة و أربع وخمسين فكان ذلك البيت سببا لقتله فلذلك استحسنوا قول الخطائي في العزلة :

أنست بوحدتي ولزمت بيتي • فدام الأنس لي ونما السرور

وأدبني الزمان فلا أبالي • هجرت فلا أزار ولا أزور

ولست بسائل ما دمت حيا • أسار الخيل أم ركب الأمير


(Kisah Langka) Dikatakan bahwa Abu Thayyib al-Mutanabbi suatu hari kembali dari Paris menuju Baghdad dengan membawa hadiah pemberian 'Adhdu ad-Daulah. Ia tidak sendirian, tetapi bersama beberapa orang penunggang kuda. Tiba² muncul begal di hadapannya. Al-Mutannabi lari dari mereka. Budaknya berkata:

"Mengapa engkau lari, padahal engkau berkata dalam syairmu:

Kuda, malam, dan hamparan tanah mengenaliku

Pedang, tombak, kertas, dan pena


Kemudian ia kembali dan terbunuh di tempat tersebut pada tahun 354 H. Bait di atas menjadi penyebab kematiannya. Oleh sebab itu, mereka membuat bait perkataan Al-Khaththa'i dalam suatu uzlah:


Aku senang dalam kesendirian dan menempati rumahku

Maka kesenangan kekal dan kebahagiaan terus bertambah

Zaman telah mengajariku, namun aku tidak peduli

Aku hijrah, tidak dikunjungi maupun mengunjungi

Selama aku hidup, aku tidak akan meminta

Apakah kuda itu berjalan, atau amir itu yang menaikinya

📚[An-Nawadir. Hal. 145_146]






Rabu, 09 Desember 2020

486} Keistimewaan Burung-Burung Elang, kajian 186 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Keistimewaan Burung-Burung Elang


(لطيفة : في مزية الخطاطيف) قيل : لما أهبط آدم إلى الأرض شکا من الوحشة ، فآنسه الله بالخطاطيف وألزمها البيوت إيناسا لبني آدم ، ومعها آيات من كتاب الله تعالى ، وهي قوله تعالى : ( لو أنزلنا هذا القرآن على جبل ) إلى آخر السورة وتمد صوتها ( العزيز الحكيم ) .


(لطيفة : في كساء عيسى عليه السلام) قيل : لما رفع الله عيسى ﷺ کساه الريش وألبسه النور وقطع عنه حاجة الطعام فهو يطير مع الملائكة حول العرش .


Dikatakan bahwa ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi, ia mengadu karena kesepian. Maka Allah Swt menghiburnya dengan burung² elang dan menetapkan rumah untuknya yang bersamanya terdapat tanda² dari kitab Allah Swt, yaitu firman-Nya:


{لَوْ أَنزلْنَا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللَّهِ وَتِلْكَ الأمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ (٢١) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ (٢٢) هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ (٢٣) هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (٢٤) }


"Kalau sekiranya kami turunkan al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah Swt, dan perumpamaan-perumpaman itu kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. Dan, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. al-Hasyr [59]: 21-24).


Pakaian Nabi Isa 'Alaihis Salam


Dikatakan bahwa ketika Allah Swt mengangkat Isa ﷺ, Allah Swt memberikan pakaian dari bulu, memakaikan cahaya, dan menghapus selera makan. Ia terbang bersama malaikat di sekitar 'Arsy.

📚[An-Nawadir. Hal. 145]



485} Kuasa Allah Swt, kajian 185 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Lima Puluh Enam: "Kuasa Allah Swt"


الحكاية السادسة والخمسون بعد المائة : في قدرة الله تعالى

(ظريفة) قيل : إن سليمان عليه الصلاة والسلام سأل الله تعالى أن يأذن له أن يضيف جميع الحيوانات يوما ، فأذن له ، فجمع طعاما مدة طويلة ، ثم سأل إنجاز الوعد فأجابه ، فطلع حوت من البحر فأكل جميع الطعام ، ثم قال له : زدني يا سليمان فإني ما شبعت ، فقال له : لم يبق عندي شيء ، وهل رزقك كل يوم مثل هذا ؟ فقال له : إن رزقي كل يوم ثلاثة أضعاف هذا ، ولكن الله لم يطعمني في هذا اليوم غير هذا ، وأبقى بقية يومي جائعا فليتك لم تضفني . فانظر يا أخي إلى کمال قدرة الله تعالى وسعة فضله إذا سیدنا سلیمان مع قوته وسلطانه و ملکه عجز عن قوت حیوان واحد .


(حكمة ظريفة) إنما خص الله تعالى الحيوان بالإقتيات والتغذية دون غيره لأن فيه من صفات الله ، ولو ترك بلا قوت ولا غذاء لادعي الألوهية ، فجعل الله تعالى من حكمته العجيبة احتياجه وافتقاره إلى القوت سببا في عدم تلك الدعوى وهو الحكيم الخبير .


(نكتة لطيفة : في أنواع الخلق) قد ورد في الحديث : "إن الله خلق الجن ثلاثة أصناف : صنف کالحيات ، وصنف کالعقارب وخنافس الأرض ، وصنف کالريح في الهواء ، وخلق الإنس ثلاثة أصناف أيضا : صنف كالبهائم لهم قلوب لايفقهون بها ولهم آذان لا يسمعون بها ولهم أعين لا يبصرون بها ، وصنف أجسادهم أجساد آدم وأرواحهم أرواح الشياطين ، وصنف كالملائكة في ظل الله يوم لا ظل إلا ظله"


Dikatakan bahwa pada suatu hari, Nabi Sulaiman 'Alaihis Shalatu was Salam meminta kepada Allah Swt agar diberikan izin memberi jamuan kepada semua hewan. Allah Swt memberikan izin kepadanya. Maka Nabi Sulaiman mengumpulkan makanan dalam waktu yang cukup lama. Ketika tiba saatnya, Nabi Sulaiman meminta pelaksanaan janji yang diberikan kepadanya. Allah Swt pun memenuhi janji tersebut.

Kemudian seekor ikan hiu keluar dari laut, dan memakan semua makanan yang telah dikumpulkannya. Ikan itu berkata:

"Berikan tambahan wahai Sulaiman, Sebab aku belum kenyang."

"Aku sudah tidak mempunyai apa² lagi. Apakah semua makananmu seperti ini..??" tanya Nabi Sulaiman.

"Makananku setiap hari sebanyak tiga kali lipat dari yang tersedia ini! Akan tetapi Allah Swt tidak memberikan aku makanan pada hari ini, selain ini. Sehingga dalam sisa hariku, aku akan kelaparan. Maka alangkah baiknya jika engkau tidak menjamuku!"

Oleh sebab itu, pandanglah wahai saudaraku kepada kekuasaan Allah Swt yang sempurna dan luasnya pemberian-Nya, Nabi Sulaiman As saja dengan kekuasaan, kerajaan, dan kekuatannya tidak mampu memenuhi makanan seekor hewan.


HIKMAH YANG BAGUS


Allah Swt menentukan hewan dengan makanan pokok dan makanan pagi, bukan yang lain. Sebab itu termasuk sifat Allah Swt. Seandainya Allah Swt meninggalkannya tanpa makanan dan makan pagi, niscaya ia akan mengaku sebagai Tuhan.

Maka, termasuk hikmah yang menakjubkan adalah kebutuhan makhluk terhadap makanan untuk menghilangkan pengakuan tersebut. Dia Maha Bijaksana dan Mengetahui.


MACAM² MAKHLUK


Sebuah hadits menyebutkan bahwa Allah Swt menjadikan jin dalam tiga golongan. Satu golongan seperti hewan, satu golongan lagi seperti kalajengking dan hewan yang hidup di tanah, dan satu golongan lagi seperti angin.


Allah Swt menciptakan manusia dalam tiga golongan juga. Satu golongan seperti hewan ternak yang mempunyai hati, tetapi tidak menggunakannya untuk memahami, mempunyai telinga, tetapi tidak digunakan untuk mendengar, mempunyai mata yang tidak digunakan untuk melihat. Satu golongan lain jasadnya seperti jasad anak Adam, akan tetapi ruhnya adalah ruh setan. Dan golongan lain seperti malaikat dalam naungan Allah Swt pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah Swt.

📚[An-Nawadir. Hal. 144_145]






Selasa, 08 Desember 2020

484} Sebagian Pertanyaan yang Mengagumkan, kajian 184 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Lima Puluh Lima: "Sebagian Pertanyaan yang Mengagumkan"


الحكاية الخامسة والخمسون بعد المائة : في بعض أسئلة عجيبة

(لطيفة) قيل : جاء رجل إلى إمام الحرمین فشكا له أن عليه ألف دینار وجلس عنده ، فسأل الإمام هل للباري عز و جل جهة ؟ فقال : تعالى الله عن ذلك ، فقالوا له : ما دليل ذلك ؟ فقال : قوله ﷺ "لا تفضلوني على يونس بن متى" فقالوا له : ما وجه ذلك ؟ فقال : لا أقول لكم وجهه حتى تعطوا ضيفي هذا ألف دينار يقضي بها دينه ، فقام بها رجلان منهم ، فقال : إنه ﷺ لما وصل إلى الرفرف الأعلى وانتهى إلى سماع صرير الأقلام في تصريف الأقدار و ناجاه بما ناجاه وأوحي إليه ما أوحي لم يكن أقرب إليه من يونس عليه السلام في بطن الحوت في ظلمة البحر في ظلمة الليل ، والله أعلم .


(Lathifah) Dikatakan bahwasanya terdapat seseorang datang kepada Imam al-Haramain. Kemudian ia mengadu kepada Imam bahwa dirinya mempunyai utang sebanyak seribu dinar. Ia duduk di samping Imam. Beberapa saat kemudian ia bertanya pada Imam: "Apakah Allah Swt mempunyai arah..??"

Imam al-Haramain menjawab: "Maha Suci Allah dari itu."

Orang² yang hadir bertanya: “Apa dalilnya..??"

"Sabda Nabi Muhammad ﷺ: "Janganlah mengutamakan aku daripada Yunus bin Mata," jawab Imam al-Haramain.

"Apa maksud hadits itu..??" tanya mereka.

"Aku tidak akan berkata kepada kalian tentang maksudnya, sampai kemudian kalian memberikan tamuku ini seribu dinar untuk membayar utang," jawab Imam al-Haramain.

Kemudian dua orang laki² berdiri dan sanggup memberikan uang itu. Lalu Imam al-Haramain menjelaskan:

"Sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ ketika sampai ke ar- Rafats al-a'la (papan tertinggi) dan beliau mendengar bunyi pena saat penentuan takdir, lalu bermunajat kepada Allah Swt, dan Allah Swt memberikan wahyu kepadanya sesuatu yang diwahyukan, beliau tidak lebih dekat kepada Allah Swt daripada Yunus 'Alaihissalam ketika di perut ikan hiu dalam kegelapan malam." Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 144]



483} Burung Nasar dan Ikan Hiu saat Diturunkan dari Surga, kajian 183 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang Ke-Seratus Lima Puluh Empat: "Burung Nasar dan Ikan Hiu saat Diturunkan dari Surga"


الحكاية الرابعة والخمسون بعد المائة : في النسر والحوت وقت نزولهما من الجنة

(لطيفة) قيل : لما هبط آدم من الجنة إلى الأرض لم يكن فيها غير نسر في البر والحوت في البحر ، وكان النسر يأوي إلى الحوت ويبيت نده ، فلما رأى النسر آدم أتي إلى الحوت وقال له : قد وجدت وم في الأرض من يمشي على رجليه ويبطش بيده ، فقال له الحوت : كنت صادقا فما لنا منه ملجأ لا في البر ولا في البحر ، فافترقا ذلك الوقت .


(Lathifah) Dikatakan bahwa ketika Nabi Adam turun dari surga ke bumi, tidak ada di sana kecuali burung Nasar di daratan dan ikan hiu di lautan. Pada suatu ketika burung Nasar pergi ke tempat ikan hiu dan bermalam di sana. Ketika burung Nasar melihat Nabi Adam, burung Nasar mendekat kepada ikan hiu dan berkata:

"Hari ini aku menemukan makhluk di atas bumi yang berjalan dengan dua kaki dan memukul dengan kedua tangannya."

"Apabila engkau benar, maka kita tidak mempunyai tempat berlindung, tidak di daratan dan tidak di lautan," kata ikan hiu.

Kemudian mereka pun berpisah seketika itu.

📚[An-Nawadir. Hal. 143]



Senin, 07 Desember 2020

482} Sebab Turunnya Surat al-Jinn ayat 6, kajian 182 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Lima Puluh Tiga: "Sebab Turunnya Surat al-Jinn ayat 6"


الحكاية الثالثة والخمسون بعد المائة : في سبب نزول قوله تعالى "وأنه كان رجال" الآية :

(غريبة) قال بعضهم : كنت في سفر مع رفقة فآوانا الليل إلى راعي الغنم ، فلما انتصف الليل جاء الذئب فاحتمل خروفا من غنمه فوثب الراعي وقال : يا عامر الوادي ، آذاني جارك ، فنادى مناد : یا سرحان أرسله ، فجاء الخروف يشتد عدوا حتى دخل في الغنم ، فأنزل الله تعالى ( وأنه كان رجال من الإنس يعوذون ) الآية .(۱)


(Kisah Ganjil) Sebagian mereka berkata:

Suatu hari, aku bepergian bersama teman. Kami kemalaman dan sampai kepada seorang penggembala kambing. Pada pertengahan malam, seekor serigala yang membawa gerombolannya datang menuju kambingnya. Si penggembala meloncat dan berkata:

"Wahai penguasa lembah, aku telah disakiti tetanggamu!"

Dari kejauhan, sebuah suara berteriak: "Wahai serigala, lepaskanlah!"

Akan tetapi gerombolan serigala itu malah mendekat dan semakin kuat ancamannya hingga masuk ke dalam kambingnya.

Lalu Allah Swt menurunkan ayat:


وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا


"Dan bahwasanya ada beberapa orang laki² di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki² di antara jin. Maka jin² itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan." (QS. al-Jinn [72]: 6).

📚[An-Nawadir. Hal. 143]



481} Mencari Kebaikan dengan Isyarah, kajian 181 kitab an-Nawadir

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


Hikayah yang ke-Seratus Lima Puluh Dua: "Mencari Kebaikan dengan Isyarah


الحكاية الثانية والخمسون بعد المائة : في طلب الإحسان بالإشارة

(لطيفة) روي أنه كان بين ابن عنين وابن الملك المظفر صاحب دمشق مؤانسة ومصاحبة ، فحصل لابن عنين توعك فكتب إلى ابن الملك المظفر يقول :

انظر إلي بعين مولى لم يزل • يولى الندى وتلاف قبل تلافي

أنا كالذي أحتاج ما يحتاجه • فاغنم ثوابي والثناء الوافي

فجاء إليه بنفسه بثلثمائة دينار ، وقال له : هذه الصلة وأنا العائد وهذا من جودة حذقه وفهمه حيث فهم أن الذي اسم موصول يحتاج إلى صلة وعائد ، وأنه شبه نفسه به ، فالصلة ما وصله به والعائد هو ابن الملك ، ويحتمل أن العائد الذي يعود إليه بالصلة مرة بعد أخرى ، أو من العيادة بمعنى الزيارة للمريض ، والله أعلم .


(نكتة : في أسباب التوافق) قال مالك بن دینار : لا يتفق اثنان في معاشرة إلا ويكون بينهما وصف بمجانس ، ولا يتفق نوعان من الطير إلا كذلك ، فرأى يوما حمامة وغرابا ، فتعجب من اتفاقهما مع اختلاف النوع ، فلما مشيا إذا هما أعرجان ، فقال : من ههنا اتفقا ، لأن كل إنسان لا يألف إلا شکله ، وكل طير لا يألف إلا جنسه ، وإلا فلا بد من تفرقهما كما قال :

وقائل كيف تفرقهما • فقلت لولا فيه إنصاف

لم يك من شكلي ففارقته • والناس أشكال وأصناف


(Cerita Bagus) Diriwayatkan bahwa antara Ibnu Anin dan Ibnu al-Malik al-Mudhaffar (penguasa Damaskus), terdapat rasa cinta dan persahabatan. Suatu hari, Ibnu Anin kurang sehat sehingga menulis surat untuk Ibnu al-Malik:


Lihatlah aku dengan mata seorang budak yang selalu

Menguasai pemberian dan kehilangan sebelum kehilanganku

Aku seperti seorang yang membutuhkan sesuatu yang dibutuhkannya

Maka pintalah pahalaku dan pujian yang memenuhi


Kemudian Ibnu al-Malik datang langsung kepadanya membawa tiga ratus dinar seraya berkata:

"Ini adalah penyambung (shilah), dan aku adalah orang yang kembali (al-'aid)."

Sikap ini termasuk bagian dari kecerdasan dan kepekaannya, sekiranya memahami bahwa seseorang yang menjadi isim maushul membutuhkan shilah dan 'aid, dan ia menyerupakan dirinya dengan 'aid. Maka shilah adalah sesuatu yang diberikan itu, dan 'aid adalah Ibnu al-Malik. Atau bisa jadi, 'aid adalah sesuatu yang kembali kepadanya dengan menggunakan shilah satu kali sesudah yang lain. Atau dalam konteks kunjungan, 'aid adalah kunjungan terhadap orang yang sedang sakit. Wallaahu a'lam.


Sebuah Catatan: Sebab² Kecocokan


Malik bin Dinar berkata:

"Dua orang tidak akan cocok dalam pergaulannya, kecuali di antara keduanya terdapat sifat yang sejenis. Dua jenis burung tidak akan cocok, kecuali dalam keadaan demikian."

Suatu hari ia melihat seekor merpati dan gagak. Ia kagum, sebab mereka cocok, padahal mereka berbeda jenis. Ketika dua burung itu terbang, ia tahu bahwa dua burung tersebut cacat. Dalam hati, ia berkata:

"Dari sinilah, dua burung itu cocok. Sebab setiap orang tidak akan lembut hatinya, kecuali mempunyai kesamaan dengannya. Setiap burung tidak akan cocok, kecuali sejenis dengannya. Apabila tidak demikian, maka dua makhluk pasti akan pisah. Sebagaimana kata² seorang penyair:


Seorang berkata, bagaimana kalian berpisah

Aku menyampaikan suatu ungkapan menyadarkannya

Bahwa ia bukan bagian dari aku, maka aku berpisah dengannya

Maka jelaslah bentuk² manusia dan golongan²nya

📚[An-Nawadir. Hal. 142_143]






646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...