SIFAT RANTAI BESI NABI DAUD ﷺ
(صفة السلسلة التي هي من فضائل داوود ﷺ) أعطاها الله له لما كثر الزور والكذب في قومه ، وسأل الله أن يجعل له علامة ليعرف بها الحق من الباطل ، وكانت في محرابه ، قوتها قوة الحديد ولونها لون النار مفصلة بالجواهر والیواقیت وقضبان اللؤلؤ ، وكان الناس يتحاكمون إليها ، وإذا حدث في الوجود حادث صلصلت ، فيعلم داود بحدوثه ولا يمسها ذو عاهة إلا برئ من وقته ، وإذا أسلم أحد ومسها بيده ومسح بها على صدره ذهب الشرك من صدره ، وإذا كان الإنسان له حق على آخر وأنكره أتيا إليها ، فمن كان محقا تناولها بيده ، وإلا فلا ينالها . قال بعضهم : أودع رجل جوهرة ثمينة عند رجل وغاب عنه مدة طويلة ، ثم جاء يطلبها فأنكرها ، فقال له صاحبها : امض معي إلى السلسلة نتحاكم عندها فعمد الذي هي عنده إلى عكاز فنقره ووضع الجوهرة في نقرة وسد عليها سدا خفيفا ، فلما حضرا عند السلسلة قال الرجل لصاحبها : خذ عكازي هذا معك واحتفظ به حتى أتناول السلسلة ، فأخذه صاحبها معه ، فتقدم الرجل إلى السلسلة وقال : اللهم إن كنت تعلم أن الوديعة كانت عندي دفعتها لصاحبها فقرب مني إلى السلسلة ومد يده فتناولها ، فتعجب صاحبها من ذلك ، فلما أصبح وجدوها رفعت وغابت عن أعين الناس إلى الآن ، وكان داود يتنكر ويمشي بين الناس ويسأل عن مشيه بالعدل في رعيته ، فتمثل له جبريل في زي رجل فسأله داود عن سيرته في رعيته ، فقال له العبد داود ، إلا أنه يأكل من بيت مال المسلمين ، فقال : اللهم علمني صنعه أستغني بها عن الأكل منه ، فعلمه الله صنعة الدروع وألان له الحديد كالشمع ، فصار يعمل في كل يوم درعا ويبيعه بستة آلاف درهم فينفق على نفسه وعياله منها ويتصدق ما بقي على فقراء المسلمين ، فهو أول من عمل الدروع أي الزرديات ، وكانت قبله صفائح .
Allah Swt memberikan rantai besi kepada nabi Daud ketika perilaku penipuan dan kebohongan banyak dilakukan oleh kaumnya. Ia meminta kepada Allah Swt agar menjadikan untuknya suatu tanda agar diketahui mana yang benar dan salah. Ia diletakkan di tempat ibadahnya, kekuatannya seperti kekuatan besi, warnanya seperti warna api yang dihiasi dengan mutiara, permata, dan intan.
Orang² menegakkan keadilan melaluinya. Apabila terjadi suatu peristiwa, maka rantai itu bergemerincing, maka nabi Daud pun mengetahui kehadiran peristiwa tersebut. Apabila seseorang sakit, lalu menyentuhnya maka seketika akan sembuh. Apabila seorang masuk Islam, menyentuhnya dengan tangan, dan mengusapkannya pada dadanya, maka syirik akan lenyap seketika dari hatinya. Apabila seseorang mempunyai hak yang ditanggung oleh orang lain, lalu orang lain itu mengingkarinya, maka mereka berdua datang kepada rantai tersebut. Pemilik hak mengambil rantai tersebut dengan tangannya. Apabila benar, maka rantai itu dapat ia ambil. Apabila tidak, maka ia tidak kuasa mengambilnya.
Sebagian ulama mengatakan bahwa seorang laki² menitipkan permata yang indah kepada seseorang. Ia lupa dalam rentan waktu yang cukup lama. Lalu setelah ingat, ia meminta kepada orang yang dititipi. Pengaduannya sia² karena ternyata orang yang dititipi mengingkarinya.
Pemilik permata itu berkata: "Mari ikut aku pergi ke rantai itu! Kita akan mengambil kebenaran darinya."
Orang yang dititipi permata itu mengambil tongkat. Ia melubanginya dan meletakkan permata itu di tongkatnya. Ia membungkus permata itu dengan halus. Ketika mereka berdua datang di rantai, orang yang dititipi berkata kepada pemilik permata, "Ambillah tongkatku ini! Pegang dulu, sampai aku menyentuh rantai."
Pemilik permata itu mengambilnya, dan orang yang dititipi tersebut maju memegang rantai.
"Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa titipan yang ada di tanganku itu telah aku berikan kepadanya, maka dekatkanlah aku ke rantai," ujar yang dititipi permata.
Betapa kaget, pemilik permata itu melihat rantai besi mendekat kepadanya, hal itu menandakan bahwa ia memang telah mengembalikannya. Tatkala subuh datang, mereka mengetahui bahwa rantai besi itu hilang dan pergi dari pandangan orang² sampai sekarang.
Nabi Daud menyamar dan berjalan di antara manusia. Dalam perjalanannya, ia bertanya tentang keadilannya terhadap rakyat. Pada saat itu, malaikat Jibril menyamar sebagai seorang laki². Nabi Daud bertanya kepadanya tentang perlakuannya terhadap rakyat:
"Sebaik² hamba adalah Daud. Hanya saja, ia pernah makan dari Baitul Mal orang² Islam," jawab malaikat yang menyamar tersebut.
Nabi Daud segera menjawab: "Ya Allah, ajarkan aku bekerja yang dengannya aku tidak perlu lagi makan dari harta Baitul Mal."
Selanjutnya, Allah Swt mengajarkan kepadanya cara membuat baju besi dan melunakkannnya. Maka setiap hari ia membuat satu baju besi dan menjualnya dengan enam ribu dirham. Dengan penjualan itu, ia pergunakan untuk dirinya, nafkah keluarganya, dan bersedekah kepada orang² fakir muslim. Ia adalah orang yang pertama kali membuat baju besi.
📚[An-Nawadir. Hal. 190_191]