SIFAT IRAMA DZATI AL-IMAD, SIFAT TABUT, SIFAT SILSILAH, DAN WAKTU² MUSTAJAB UNTUK BERDOA
SIFAT IRAMA DZATIL 'IMAD
Sebagian berkata bahwa Syidad bin 'Adi sangat gemar membaca kitab² yang diturunkan kepada para nabi. Ketika ia mengetahui sifat surga dari sebuah kitab, dalam benaknya ia berkeinginan membuat sesuatu yang semisal dengan surga bagi dirinya.
Untuk itu, ia memerintahkan para menterinya yang berjumlah seribu orang untuk mencari tanah yang luas, banyak air, dan berbau harum. Mereka ditemani para ahli dan pekerja. Mereka menemukan tanah yang dimaksud, yaitu di tanah Adn dari arah Yaman. Di sana, mereka menggali fondasi kota berbentuk segi empat. Setiap arah berjarak sepuluh farsakh. Di fondasi tersebut, mereka meletakkan potongan atau lempengan marmer yang berwarna-warni.
Selanjutnya, ia memerintahkan para menterinya agar pergi ke ujung bumi untuk mengumpulkan emas, perak, semua barang tambang, misik, dan anbar. Mereka melakukan itu sehingga tidak ada dirham dan dinar yang dibawa oleh orang². Akibatnya, orang² berjual-beli dengan kulit yang bertuliskan nama raja.
Setelah itu, mereka menghadirkan itu kepadanya. Di atas fondasi, ia memerintahkan agar dibangun tembok setinggi lima ratus dzira' yang terbuat dari emas dan perak dengan tanah dari misik yang diluluhi minyak alban dan mahlab. Di dalamnya, mereka membangun seribu kamar dari emas dan perak dengan tiang dari permata serta zabarjad yang kilauannya melebihi emas maupun perak. Mereka menetapkan kamar dan pohon² itu dengan ciptaan yang menakjubkan dan keindahan tanpa tanding. Di bawahnya, mereka membuat sungai yang mengalir, sementara di sampingnya terdapat gunung misik dan za'faran.
Pembuatan bangunan ini selesai selama tiga ratus tahun. Setelah itu, mereka memberi tahu Raja Syidad. Raja memerintahkan para menteri dan para pemimpin untuk memindahkan berbagai macam alas yang mewah dan memindahkan berbagai macam wadah yang berharga dan menakjubkan. Mereka melakukan itu sesuai perintah raja selama dua puluh tahun.
Setelah itu, mereka memberi tahu bahwa pekerjaannya telah selesai. Kemudian raja menaiki kereta kencana yang sangat besar dengan mutiara, permata, emas, dan perak sebagai perhiasan, yang di dalamnya terdapat para menteri, pemimpin, dan perempuan. Kereta itu berjalan mengelilingi kota.
Selanjutnya, Allah Swt memerintahkan malaikat berteriak kepada mereka satu kali teriakan. Mereka semua hancur, dan tidak ada seorang pun yang masuk tempat itu. Sampai sekarang, tempat itu masih menjadi rahasia. Hanya Allah Swt yang tahu.
📚[An-Nawadir. Hal. 187_188]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar