Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-SERATUS DUA PULUH DUA: "RIDHA TERHADAP KEPUTUSAN ALLAH SWT"
الحكاية الثانية والعشرون بعد المائة : في الرضا بالقضاء وما يترتب عليه
حکی : أن موسی ﷺ قال : رب أرني وليا من أوليائك ، فإذا النداء یا موسی اصعد هذا الجبل واهبط إلى الوادی تر ما سألت ، ففعل فرأى مرجا واسعا وفيه بيت تحت الأرض فدخل فيه ، وإذا هو بإنسان محذوم كأنه قطعة لحم ملقاة . فقال موسى : السلام عليك يا ولي الله فقال له : وعليك السلام یا کلیم الله . فقال موسی : من أين عرفتني ؟ فقال : إني رجل لا يعودني أحد على هذه الحالة ، وقد سألت الله منذ ليال أن يجمعن بك ، وقد أجابني . فقال له موسي : يا هذا من ذا الذي يخدمك ، ومن أين مطمعك ومشربك . فقال : إن لي ولدا يذهب كل يوم إلى هذا الوادي ويجتني لي شيئا من أصول البردي فأكله وأفطر عليه . فقال موسى : إني أحب أن أرى ولدك فوصف له طريقه فذهب إليه ، وإذا هو ولد كالقمر حسنا ، فتعجب من ذلك وقال : تبارك الله أحسن الخالقين ، فبينما موسی كذلك إذ جاء سبع فافترس الولد ، فغضب موسى وقال : إلهي وسيدي ، ولي من أوليائك مطروح على تلك الحالة وليس له خادم ، فأوحى الله إليه أن ارجع إلى والده وانظر إلى صبره ورضاه ، فرجع موسی إليه وأخبره بالخبر ، فضحك سرورا وفرحا ورفع طرفه إلى السماء وقال : إلهي وسيدي لقدرزقتني هذا الغلام و كنت أظن أنه يعيش بعدي ، فحيث أرحتني منه فاقبضني إليك ساجدا ، ثم سجد فحرکه موسی فإذا هو قد مات ، فقال موسى : إلهي وسيدي يكون وليك ملقى في مثل هذا الموضع وولده ملقى في الوادي ، فنزل جبريل إليهما فغسلهما ودفنهما ورجع موسی ﷺ .
Diceritakan: Bahwasanya Nabi Musa ﷺ berkata: "Wahai Tuhanku, perlihatkanlah padaku seorang wali dari wali²-Mu."
Tiba² sebuah suara menyeru: "Wahai Musa, naiklah ke atas gunung itu, lalu turunlah ke lembah maka engkau akan melihat apa yang engkau minta."
Nabi Musa melakukan yang diperintahkan dalam suara tersebut. Di tempat itu ia melihat padang luas, dan di sana ada sebuah rumah, lalu ia masuk ke sana. Tiba² ia melihat seseorang yang berpenyakit lepra dengan beberapa bagian tubuh yang lepas.
"Assalaamu'alaika wahai kekasih Allah," ucap Nabi Musa.
"Wa'alaikassalam wahai kaliimullaah," jawabnya.
"Dari mana engkau mengenal aku..??" tanya Nabi Musa.
"Tidak ada seorang pun yang pernah mengunjungi aku dalam keadaan seperti ini, Kemudian aku meminta Allah Swt semenjak beberapa malam agar aku dikumpulkan bersama engkau, dan Allah Swt mengabulkan doaku," jelas wali itu.
"Wahai wali, siapa yang melayanimu..??, dan dari mana makanan dan minumanmu..??" tanya Nabi Musa.
"Aku mempunyai seorang anak yang pergi ke lembah ini setiap hari, dan ia yang memetikkan beberapa buah yang diberikan kepadaku, lalu aku memakan dan berbuka dengannya," kata wali.
"Aku ingin melihat anakmu, boleh..??" tanya Nabi Musa.
Selanjutnya, si wali memberi tahu keberadaan anaknya, sekaligus memberi tahu jalan menuju tempat itu.
Nabi Musa kagum begitu melihat anak itu, ia amat tampan layaknya rembulan purnama.
"Semoga Allah Swt memberkahi sebaik² makhluk," puji Nabi Musa.
Pada saat itu, tiba² seekor hewan buas mengambil anak tersebut. Nabi Musa pun marah, dan berkata: "Wahai Tuhanku dan Junjunganku, seorang wali dilemparkan dalam keadaan seperti itu, dan ia tidak mempunyai pembantu."
Setelah itu, Allah Swt memberikan wahyu kepada Nabi Musa agar kembali kepada ayah anak tersebut, dan melihat betapa ia sabar dan ridha.
Nabi Musa menemui ayah anak tersebut serta menceritakan perihal yang dialami anaknya. Orang tua anak tersebut tersenyum bahagia dan senang, sembari mengangkat kepala ke langit: "Tuhanku, Junjunganku! Engkau telah memberikan aku seorang anak. Aku menyangka ia akan hidup sesudahku. Sekiranya Engkau membebaskan aku dari anakku, maka ambillah aku pada saat sujud."
Pada ketika itu, Wali itu pun bersujud. Nabi Musa menggerak²nya, akan tetapi ia sudah meninggal dunia.
"Tuhanku, Junjunganku! Kekasih-Mu telah dilemparkan di tempat ini, dan anaknya di lembah itu."
Kemudian Jibril turun kepada keduanya, memandikan dan menguburkannya. Dan akhirnya, Nabi Musa ﷺ pergi dari tempat tersebut.
📚[An-Nawadir. Hal. 101_102]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar