Minggu, 08 November 2020

421) Kajian 121 kitab an-Nawadir: "Sabar menghadapi ujian"

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-SERATUS DUA PULUH SATU: "SABAR MENGHADAPI UJIAN"


الحكاية الحادية والعشرون بعد المائة : في الصبر على البلاء

حکی : أنه كان لبعض أرباب القلوب صدیق فحبسه السلطان ، فأرسل إليه صديقه يقول له : كيف حالك في الحبس ؟ فقال : أشكر الله ، ثم جاءوا بمجوسی مبطون وصفدوه معه في الحديد ، فصار كلما قام المجوسي إلى المستراح يقوم معه ضرورة ويقف عنده حتى يفرغ من حاجته و يحصل له التأذي بنتن الريح وبالحركة معه ، فعلم صديقه بذلك فأرسل له يقول : كيف حالك ؟ فقال : أشكر الله تعالى ، فقال له صديقه : إلى متى هذا الشكر وأي بلاء أعظم مما أنت فيه ؟ فقال : لو أخذ الزنار من وسط المجوسی و شده في وسطی لکان أعظم مما أنا فيه ، وإنما أنا يا أخي أستحق أعظم من هذا . فإن سامحني ربي بهذا القدر ما كان الشكر واجبا على ؟ أما سمعت أنه صب على شيخ طست من رماد فسجد شكرا فقيل له في ذلك ؟ فقال : إني أخاف أن يصب على طست من نار فإذا سومحت بهذا الطست من الرماد به فهل لا أشكر الله تعالى ؟ والله أعلم .


Diceritakan: Bahwasanya seorang sufi yang berhati lembut dan sabar mempunyai teman yang dipenjarakan oleh pemimpin. Kemudian ia mengirimkan surat bagi temannya itu:

"Bagaimana kabarmu di penjara..??" tanya sang sufi.

Temannya membalas surat sang sufi:

"Aku bersyukur kepada Allah Swt."

Selanjutnya, para pengawal datang ke penjara tersebut membawa seorang Majusi yang kesakitan perutnya karena siksaan pengawal. Mereka mengikat Majusi itu dengan rantai besi bersama teman sufi. Sehingga ketika si Majusi hendak berdiri membuang hajat, teman sufi ikut bersama dan berdiri di sampingnya sampai selesai. Dan teman sufi tersebut merasa tidak nyaman dengan bau kencing dan gerakan²nya.

Si sufi mengetahui hal tersebut dan mengirimkan sepucuk surat menanyakan kabarnya di sana. Akan tetapi teman si sufi dalam keadaan sempit itu menjawab suratnya: "Aku bersyukur kepada Allah Swt."

Surat itu dibalas lagi oleh si sufi, "Dari mana engkau bersyukur kepada Allah Swt..?? Cobaan mana yang lebih berat daripada yang yang engkau alami..??"

Teman si sufi membalas suratnya, "Seandainya pemimpin itu mengambil borgol dari perut Majusi dan menalikannya dengan perutku, maka itu lebih berat daripada keadaanku sekarang. Wahai saudaraku, sebenarnya aku berhak mendapatkan hukuman lebih berat daripada ini. Apabila Tuhan memaafkan aku dengan hukuman ini, bersyukur adalah hal yang wajib aku lakukan. Aku takut apabila satu obor api dari neraka akan menimpaku. Apabila aku diampuni dengan obor api ini, maka tidakkah aku bersyukur kepada-Nya..??"

Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 101]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...