Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-DELAPAN PULUH EMPAT: "MENAMPAKKAN KEBENARAN KEPADA ORANG YANG CELAKA"
الحكاية الرابعة والثمانون : في إظهار الحق على من سبقت عليه الشقاوة
حکی : أنه اجتمع رجل کردی مع أمير على سماط فيه حجلتان مشويتان فأخذ الكردي واحدة وضحك فسأله الأمير عن حكمة ضحكه ؟ فقال : قطعت الطريق مرة على تاجر ، فلما أردت قتله تضرع إلي فلم أقبل ، فلما رآی منی الجد التفت فرأى حجلتين على جبل فقال لهما : اشهدا لي عليه أنه قاتلی ظلما ثم قتلته ، فلما رأيت هاتين الحجلتين تذكرت حمقة في استشهادهما على فضحكت فلما سمع الأمير ذلك ، قال : والله قد شهدا عليك عند من يأخذ قود الرجل ، فأمر بأن يضرب عنقه قودا ، فلا حول ولا قوة إلا بالله .
Diceritakan: Seorang lelaki berbangsa Kurdi berkumpul bersama seorang pemimpin dalam suatu perjamuan. Di hidangan itu terdapat dua burung merpati. Kemudian si Kurdi itu mengambil salah satu burung merpati tersebut sambil tertawa. Karena tidak mengerti maksud dari tawa si Kurdi, sang menteri bertanya tentang maksud tertawa orang Kurdi tersebut?
Sang Kurdi menjawab: "Aku pernah membegal seorang pedagang di suatu perjalanan. Ketika aku hendak membunuhnya, ia merengek² memohon ampun kepadaku. Aku tidak menerimanya. Ketika ia mengetahui bahwa aku benar² hendak membunuhnya, ia berpaling dan melihat dua burung merpati di atas gunung. Ia berkata kepada kedua burung merpati itu: "Saksikanlah bahwa orang ini akan membunuhku secara zhalim." Kemudian aku membunuhnya.
Ketika aku melihat dua burung merpati ini, aku menjadi ingat betapa bodohnya ia karena menjadikan kedua burung tersebut sebagai saksi. Dan aku pun tertawa."
Mendengar ucapan orang Kurdi itu, sang pemimpin berkata: "Demi Allah, dua burung itu kini menjadi saksi atas perbuatanmu, di samping orang yang akan mengambil balasan korbanmu."
Setelah itu, sang pemimpin memerintahkan anak buahnya agar ia diqishash. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali hanya milik Allah Swt semata.
📚[An-Nawadir. Hal. 75_76]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar