Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-TUJUH PULUH SEMBILAN: "MENGALAHKAN NAFSU KARENA MENCARI RIDHA ALLAH SWT"
الحكاية التاسعة والسبعون : في الإيثار على النفس ابتغاء مرضاة الله تعالى
حكي : أن رجلا فقيرا مکث هو وزوجته وأولاده ثلاثة أيام لم يطعموا طعاما ، فقالت له امرأته : يا هذا أما ترى هؤلاء الأولاد قد اصفرت منهم الوجوه وذابت الأكباد ، وليس لهم صبر ولا قوة مثلنا . فقال لها والله لقد طفت على من يستأجرنی بدانقين لأقوتهم بهما فلم أجد أحدا وإن النار في كبدي لأجلهم ، فقالت له : خذ قناعی هذا فبعه بما يكون واشتر بثمنه لهم ما يأكلون فأخذ القناع فباعه بدرهمين على التمام وسار إلى شراء الطعام فسمع في طريقه رجلا يقول : أكرموني لوجه الله ولمحبة رسول الله ﷺ ، يا من يقرض الله الغني فوالله ما معي من الدنيا شيئ ، فقال له : خذ هذين درهمین لوجه الله ومحبة في رسول الله ، ثم استحي من زوجته أن يعود إليها بلا طعام خشية أن تؤديه بفظيع الكلام فمضى إلى المسجد للصلاة متفکرا فيما فعله ، فلما أقبل الليل مضى إلى زوجته وأولاده وقد فات زمن میعاده . فقالت له امرأته : ما فعلت بالقناع وقد تركت أولادنا وهم جياع ؟ فأخبرها بما جرى له من أعماله وعن السائل وإجابة سؤاله ، فقالت له : إن كنت عاملته فهو غني ملی وفي ، ونعم ما فعلت مع الملك العلى . ثم قالت له : خذ هذا العدل تماما فبعه واشترلنا طعاما فطاف به فلم يشتره أحد فحصل له بذلك غاية النكد فأراد العود به إليها ، وإذا بصياد معه سمكة عظيمة يدلل عليها ، فقال : يا أخي خذ هذا الذي كسد إليك وأعطني هذه التي كسدت عليك ، فقبل الصياد منه ما قال ودفع له السمكة في الحال فأتى زوجته بها ، فلما رأتها ظهر في وجهها أثر البهاء فبادرت لشق جوفها فرأت فيه ذخيرة لم تعرفها فأخذها زوجها وذهب بها إلى النجار فلما رأوها قالوا هذه ليست من الأحجار ، وإنما هي جوهرة يتيمة لا تعادل بمال ولا تقوم بقيمة وتغالوا فيها بالقيم ، فبلغت أربعة عشر ألف درهم فباعها بذلك المقدار ودخل به على زوجته وعياله بتلك الدار ، ففرحوا بذلك كل الفرح وزال عنهم الهم والترح ، وإذا بسائل على الباب يقول : يا أهل الله أعطونی مما أعطاكم الله فخرج إليه عاجلا وقال له : كلنا لنا النصف ولك وحدك النصف کاملا ، فإن كان ذلك يرضيك وإلا فنحن نزيدك ونعطيك فقال : قد رضيت وذهب ليأتي بحمل ليحمل عليه فلم يعد فصار الرجل ينتظر عوده إليه فنام فرآه في النوم فسأله عن ذلك . فقال له : يا هذا ما أنا بسائل ، أنا ملك أرسلنى الله إليك ليعلم صبرك فيما آتاك ، وأبشرك بأن الله قد قبل منك الدرهمين وأعطاك بدلهما هذه الدراهم ، وأعد لك في الآخرة ما لا عين رأت ولا أذن سمعت ولا خطر على قلب بشر ، لأنك عاملته مخلصا لوجهه الكريم وهو لا يخيب من عامله ، وقد قال في بعض كتبه المنزلة على أنبيائه المرسلة : لو لم أسلط ثلاثا على ثلاث لم ينتظم أمر الدنيا ، فسلطت الصبر على قلب المصاب ، ولولاه لمات جزعا ، وسلطت الرائحة على الميت ولولاها ما دفن ميت أبدا ، وسلطت السوس على البر ولولاه لكنزه الملوك كالذهب والفضة ، فأنا الفعال لما أريد ، وأنا الملك الكريم المحيد ، والله أعلم .
Diceritakan: Seorang laki² fakir tinggal bersama istri dan anak²nya selama tiga hari tanpa makan sesuatu pun.
"Wahai Suamiku, tidakkah engkau melihat keadaan anak² kita..?? Wajah² mereka pucat, dan perut mereka nyeri menahan rasa lapar. Orang² tidak mampu sabar seperti kita," ucap sang istri.
"Demi Allah, aku telah berkeliling mencari pekerjaan dengan upah sepertiga dirham untuk membelikan makanan mereka. Akan tetapi aku tidak menemukan seorang pun yang mempekerjakanku. Sungguh perasaanku amat sedih melihat mereka," jelas sang suami.
"Kalau begitu, ambillah kerudung ini. Juallah sesuai harganya. Kemudian belikan makanan untuk mereka dari hasil penjualan tersebut."
Akhirnya sang suami pergi membawa kerudung istrinya untuk dijual. Ia menjual kerudung itu dengan harga dua dirham. Lalu ia pergi untuk membeli makanan. Di tengah perjalanan ia mendengar seorang laki² berkata: "Muliakan aku dengan wajah Allah Swt, dan cinta Rasulullah ﷺ. Wahai seseorang, yang mana Allah Swt mengutangi orang kaya. Demi Allah, aku tidak mempunyai apa²."
Si miskin yang membawa hasil penjualan kerudung itu berkata:
"Ambillah dua dirham ini, karena Allah Swt, dan cinta kepada Rasulullah ﷺ." Sesaat setelah memberikan uang itu, si miskin merasa malu kepada istrinya apabila ia pulang ke rumah tanpa membawa makanan. Ia takut bila si istri akan marah kepadanya. Akhirnya ia pergi ke masjid dan berpikir sejenak tentang yang ia lakukan kepada orang asing itu.
Ketika malam tiba, ia pulang menemui istri dan anak²nya. Sementara waktu yang telah dijanjikan si suami telah habis.
"Apa yang engkau lakukan dengan kerudung itu..?? Engkau telah meninggalkan anak² kita, padahal mereka kelaparan," kata sang istri.
Selanjutnya si suami menceritakan yang ia lakukan, sekaligus menceritakan pertemuannya dengan peminta².
"Ya sudah, ambillah ini! Juallah dan belikan makanan dari hasil penjualannya," kata si istri agak kecewa.
Si suami berkeliling menjual barang lain dari istri. Namun tidak ada seorang pun yang membelinya. Hingga ia merasa sangat susah. Bahkan ia hendak kembali pulang. Tiba² ia bertemu dengan nelayan yang membawa ikan besar, dan menawarkannya kepada si miskin.
"Saudaraku, ambillah barang yang tidak laku ini untukmu. Dan berikan aku ikan yang tidak laku dan membebanimu itu kepadaku," kata si miskin.
Si nelayan menerima akad yang diucapkan si miskin. Ia memberikan ikan tangkapannya kepada si miskin seketika itu.
Kemudian si miskin datang kepada istrinya membawa ikan tersebut. Mengetahui suaminya membawa ikan, wajah si istri begitu ceria. Segera si istri membelah mulut ikan. Tiba² ia melihat sebuah batu indah yang tidak dikenalnya.
Si suami mengambilnya dan membawanya kepada pedagang.
Setelah mengamati batu yang dibawanya, para pedagang berkata bahwa itu bukan jenis batu, akan tetapi adalah permata mulia yang tidak bisa dihargai dengan harta dan tidak terjual dengan dirham. Para pedagang saling berebut menawarkan harga tinggi kepada si miskin hingga mencapai empat belas ribu dirham.
Akhirnya si miskin menjual dengan harga tersebut. Ia pergi kepada istri dan keluarganya sekaligus membeli rumah. Mereka sangat senang dan kesusahan² pun hilang.
Suatu hari, pengemis datang meminta, "Wahai keluarga Allah Swt, berilah aku harta yang diberikan Allah Swt kepada kalian."
Pemilik rumah mewah itu keluar dengan segera menemui pengemis dan berkata: "Semua harta ini separuh menjadi milik kami, dan engkau sendirian memperoleh separuh yang lain. Apabila itu membuat engkau rela, maka kami juga rela. Akan tetapi apabila engkau tidak rela, kami akan menambah dan memberikan kepada engkau."
"Aku rela," jawab pengemis.
Selanjutnya pengemis itu pergi mengambil unta untuk membawa harta yang diberikan kepadanya. Sementara pemilik rumah menunggu kedatangannya hingga tertidur. Di dalam tidur pemilik rumah bertemu dengan pengemis. Ia bertanya kepada pengemis dan dijawab: "Wahai saudaraku, aku bukanlah pengemis. Aku adalah malaikat yang diutus Allah Swt untuk mengetahui kesabaranmu atas pemberian-Nya. Aku memberi kabar gembira bahwa Allah Swt menerima dua dirham darimu. Dan Allah Swt mengganti dua dirham tersebut dengan berdirham². Dia juga menyediakan surga bagimu di akhirat, yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Sebab engkau telah bekerja dengan ikhlas karena Allah Swt semata."
Di dalam sebagian kitab yang diturunkan kepada nabi², Dia berkata: "Seandainya Aku tidak memberikan kuasa tiga hal kepada tiga orang, niscaya urusan dunia tidak akan tersusun. Aku memberikan kuasa sabar di hati orang² sabar. Jika saja tidak sabar, ia akan mati penuh penyesalan. Aku memberikan kuasa bau kepada mayat. Seandainya tidak ada bau, niscaya mayat itu tidak akan pernah dimakamkan. Aku memberikan kuasa tipu daya di bumi. Seandainya tidak ada tipu daya, niscaya para raja akan menguasai bumi layaknya emas dan perak. Maka Aku dapat melakukan apa saja yang Aku kehendaki. Aku adalah Raja Pengasih dan Agung." Wallaahu a'lam.
📚[An-Nawadir. Hal. 71_72]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar