Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-TUJUH PULUH DELAPAN: "TIPU DAYA PELACUR TERHADAP HAMBA PILIHAN"
الحكاية الثامنة والسبعون : في تحيل الفجار على السادة الأخيار
حكي : أنه كان في بني إسرائيل عابد تفرد بعبادة الله في دير خرب وكان يأتيه أمير القرية كل يوم غدوا وعشيا ، فحسده على ذلك كثير من الناس فرموه بامرأة جميلة ليس في زمانها أجمل منها ، فجاءت إليه ليلا ونادت بأعلى صوتها : يا من انفرد بعبادة الديان على الإنس والجان ، سألتك بالواحد المنان و موسی بن عمران و محمد المبعوث في آخر الزمان إلا ما أنقذتني هذه الليلة من كل شيطان . فالليل أظلم والقرية بعيدة وأخاف من طوارق الحدثان ففتح لها ، فلما صارت في صومعته رمت ثوبها بين يديه ووففت عريانة تجلو نفسها عليه فغض بصره عنها وحرس نفسه منها ، وقال لها : ألا تستحيين ممن يراك ويعلم سرك ونحراك ؟ فقالت له : لا تطل على المقال ، فلا بد أن تتمتع بحسن وجمالى ، فقال لها : ويحك أتصبرين على سرابيل من قطران ونار تشتعل بالأبدان وتذهبين عبادتي فيما مضى من الزمان ؟ أما تخافين من نار لا تطفي وعذاب لا يفني ؟ فأعادت عليه المراودة ، فقال لها : أعرض عليك نارا صغيرة فملأ السراج دهنا و خلط الفتيلة فيه وهي تنظر فوضع إبهامه فيه فأكلته النار ، ثم مشت إلى السبابة ولم تزل حتى أكلت كفه وهو يقول : هذه نار الدنيا فكيف نار الآخرة ؟ فصاحت المرأة صيحة عظيمة فخرت منها ميتة فتحير في أمرها فسترها بثوبها وقام إلى صلاته ، فصاح إبليس في المدينة ينادي : إن فلانا العابد قد زنی بفلانة ، ثم قتلها في صومعته فسمع أمير البلد ذلك فما أسفر الصبح إلا وهو عنده فناداه فأجابه . فقال : أين فلانة ؟ فقال : ها هي عندي . فقال له قل لها : تنزل إلينا فقال له : إنها ميتة ، فظن الأمير صدق ما سمع فقال : أيها الزاهد نقضت ما کنت عليه من العبادة ، وما خفت عليه من عالم الغيب والشهادة ، كيف تحارأت عليه بقتل أمته وما خفت من هذا الأمر وعاقبته ؟ فبهت العابد من هيبة الخطاب ولم يدر ماذا يرد الجواب ، فأمر الأمير بهدم صومعته ، وأن تجعل سلسلة في رقبته ، وأن يجروه إلى موضع العذاب والمرأة معهم على ألواح الأخشاب ، وأمر بنشره بالمنشار على عادة الزناة في تلك الأقطار وأن لا أحد يشفع فيه ولا يمنعه ولا يحميه ، فلما وضع المنشار على رأسه تأوه من المنشار ونادي بلسانه وقلبه : "يا عالم الأسرار" فإذا هو يسمع نداء أن أقلل من دعائى فقد بکی عليك أهل سمائی ، وإني إليك ناظر في جميع الحالات ، وإن تأوهت ثانيا اهتزت السموات ، فرد الله روح المرأة عليها وقامت حية والناس ينظرون إليها فنادت "والله إنه مظلوم وما زنی بی وإني الآن بكر وحق الحي القيوم" ، ثم قصت عليهم ما فعله بيده ، فأخرجوا يده فرأوها كما ذكرت فندم الأمير على ما فعل بالعابد ، وقال إن هذه من أعظم المكايد ثم شهق العابد شهقة فمات فدفنوه مع المرأة بعد عودها إلى الممات فلا حول ولا قوة إلا بالله العلى العظيم ، وسبحان العالم الأزلي القديم .
Diceritakan: di Bani Israil terdapat seorang ahli ibadah yang menyembah Allah Swt, dan sendirian di tempat pertapaannya. Kepala desa selalu mendatanginya setiap hari, baik pagi maupun sore. Akan tetapi penduduk desa iri melihat perlakuan kepala desa tersebut kepadanya. Sehingga mereka mempunyai rencana jelek terhadap ahli ibadah itu, yaitu dengan mengirim seorang wanita paling cantik di desa tersebut agar menggodanya.
Pada suatu malam wanita itu datang kepadanya. la memanggil dengan suara keras: "Wahai seseorang yang menyembah Dzat Pembalas amal manusia dan jin, aku meminta kepadamu dengan nama Tuhan Maha Esa lagi Pemurah, dengan nama Musa bin Imran, dan dengan nama Muhammad yang diutus pada akhir zaman, agar engkau menyelamatkanku pada malam ini dari semua setan. Malam ini begitu gelap, sedangkan desa masih jauh, Aku takut dari penjahat²."
Hamba yang taat itu pun membukakan pintu rumahnya. Setelah masuk ke dalam rumah, wanita tersebut tiba² melepaskan pakaiannya di depan ahli ibadah itu. Ia duduk dalam keadaan telanjang, tanpa pakaian sedikit pun. Dan dengan sengaja si wanita memperlihatkan dirinya kepada ahli ibadah. Akan tetapi sikap wanita yang demikian tidak meruntuhkan iman ahli ibadah, ia menutup mata dan menjaga dirinya dari si wanita.
"Tidakkah engkau malu tanpa berbusana di depan orang..?? Padahal, Dia mengetahui rahasia²mu.??"
"Tidak usah banyak bicara! Engkau harus bersenang² dengan keindahan dan kemolekan tubuhku," ucap wanita itu.
"Celakalah engkau, wahai Wanita! Akankah engkau tahan dengan pakaian lelehan timah dan api yang engkau sandangkan pada sekujur tubuhmu..?? Engkau telah menghilangkan ibadahku selama waktu² yang lalu? Tidakkah engkau takut dari api neraka yang tidak akan padam, dan adzab yang tidak akan sirna..??" Tanya ahli ibadah.
Akan tetapi si wanita tersebut tetap saja merayunya berkali². Dengan sekuat tenaga mempertahankan iman, hamba ahli ibadah berkata: "Baiklah, aku tunjukkan kepadamu api kecil."
Selanjutnya si ahli ibadah mengisi lampu rumah dengan minyak dan menambahinya dengan sumbu². Si wanita melihat apa yang akan dilakukan oleh ahli ibadah itu. Dengan niat tulus ahli ibadah meletakkan ibu jarinya pada lampu tersebut dan dengan segera api membakarnya, dan terus menjalar ke jari telunjuknya. Begitu seterusnya, api itu hingga membakar tangannya.
"Ini adalah api dunia, lalu bagaimana dengan api akhirat..??" ungkap si ahli ibadah berkucuran keringat menahan sakit.
Si wanita pun berteriak keras sampai meninggal dunia. Ahli ibadah tersebut bingung melihat wanita yang semula merayunya malah mati. Lalu ia menutupi tubuhnya dan menshalatkannya.
Iblis berteriak keras kepada penduduk kota, "Sungguh seorang ahli ibadah telah berzina dengan seorang wanita! Kemudian ia membunuh perempuan itu di pertapaannya.
Pemimpin negeri itu mendengar berita yang sudah tersebar di masyarakat. Sebelum subuh tiba sang pemimpin sudah pergi ke tempat ahli ibadah, dan memanggilnya.
"Di mana wanita malang itu..??" tanya sang pemimpin.
"Ia berada di dalam rumah," jawab ahli ibadah.
"Katakan kepadanya, agar pergi bersama kami!" kata pemimpin.
"Ia sudah mati," balas ahli ibadah.
Dengan demikian, sang pemimpin menyangka bahwa ucapan si ahli ibadah benar.
"Wahai Tuan yang zuhud, engkau telah merusak ibadah² yang engkau lakukan. Sementara engkau tidak menutupinya dari alam ghaib maupun nyata.
Bagaimana engkau berani melakukan ini..?? Tidakkah engkau takut orang² akan membunuhmu..??
Tidakkah engkau menyembunyikan urusanmu ini dan engkau akan selamat dari akibatnya..??"
Ahli ibadah itu pun bingung, karena kewibawaan ucapan sang pemimpin. Ia tidak tahu apa jawaban yang akan ia sampaikan.
Maka sang pemimpin memerintahkan para prajurit merobohkan pertapaan ahli ibadah, mengikat lehernya, dan menyeretnya ke tempat penyiksaan. Sementara mayat perempuan di letakkan di atas papan kayu.
Selain itu sang pemimpin juga memerintahkan agar si ahli ibadah dibelenggu dengan kayu, sebagaimana kebiasaan pezina diperlakukan demikian di negeri tersebut. Dan tidak boleh ada seorang pun yang menolongnya dan mencegah hukuman itu.
Ketika kayu belenggu hendak diletakkan di kepalanya, si ahli ibadah mengeluh dengan lisan dan hatinya karena kayu tersebut.
"Wahai Dzat yang mengetahui rahasia²!" keluh si ahli ibadah.
Tiba² ia mendengar sebuah suara; "Kurangilah doamu, penduduk langit menangis melihatmu. Dan sungguh Aku mengetahui semua keadaan. Apabila engkau mengeluh lagi, maka langit akan guncang."
Allah Swt pun mengembalikan ruh si wanita, dan kemudian hidup berdiri di hadapan orang². Mereka takjub melihat keajaiban itu.
"Demi Allah, ia terzhalimi. Ia sama sekali tidak berzina denganku. Aku masih perawan, demi Dzat Yang Maha Hidup dan Berdiri."
Selanjutnya si wanita menceritakan yang dilakukan oleh si zahid. Kemudian mereka pun mengeluarkan tangan si zahid, dan mereka melihat sebagaimana yang diceritakan oleh si wanita.
Menyaksikan kejadian di hadapannya, sang pemimpin menyesal telah melakukan penyiksaan terhadap ahli ibadah.
"Ini adalah rekayasa terbesar!"
Beberapa saat kemudian, si zahid berteriak dan meninggal dunia. Mereka menguburnya bersama dengan si wanita, setelah si wanita kembali meninggal dunia. Maka tiada daya dan upaya melainkan dengan Allah Maha Agung dan Tinggi. Maha Suci Dzat Yang Mengetahui, Yang Azali, lagi Kekal.
📚[An-Nawadir. Hal. 69_71]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar