Minggu, 25 Oktober 2020

377} Kajian 77 kitab an-Nawadir: "Peristiwa menakjubkan dari orang² pilihan"

Oleh:[Ishadi al-Asyi]


HIKAYAH YANG KE-TUJUH PULUH TUJUH: "PERISTIWA MENAKJUBKAN DARI ORANG² PILIHAN"


الحكاية السابعة والسبعون : فيما وقع لبعض الأخيار من العجب

حکی : عن إبراهيم الخواص رضي الله عنه قال : سألني بعض السيادة عن أعجب ما صنعت في سياحتی ؟ فقلت : أقمت في سياحتي على شاطئ البحر ماشاء الله من الأيام والأشهر ، وأنا أصنع القفف وأرميها في البحر فتفكرت في يوم إلى أين تذهب فسرت في مقابلتها على شاطئ النهر مدة وإذا بعجوز جالسة على النهر تبکی ، فقلت لها : ما يبكيك ؟ فقالت : إلى خمس من البنات مات أبوهن وأصابتني فاقة ولم أدر ما أصنع فخرجت إلى جانب هذا النهر فوجدت قففا فأخذتها ورجعت فبعتها واشتريت للبنات قوتا وصارت هذه عادتي أتقوت بها أنا وبناتي من ذلك ، فلما أتيت في هذا اليوم لم أر شيئا من القفف وبناتي ينتظرن عودتي إليهن ، فلما سمعت ذلك بكيت وقلت : يا رب لو علمت أن لها خمسا من العيال لازددت في العمل ، فقلت له : لا تنتمي فأنا صانع القفف ، ثم سرت معها إلى منزلها ثم رجعت إلى البادية متفكرا في صنع الله تعالى فنمت تحت شجرة ، فجاءني الشيطان وقال لي : قم من ههنا ، فقلت له : اذهب عني ساعة لأستريح . فقال لي : يا خواص من وراءه أطفال جياع كيف ينام ؟ فعلمت أنه ناصح ، فطار النوم من عيني فوثبت على قدمي ، فقال لي : يا إبراهيم معي حلال وحرام ، فالحلال رمان من هذه الجبل مباح والحرام حوتان أخذتهما من صيادين مررت بهما وقد خان أحدهما صاحبه ، فخذ أنت الحلال ودع عنك الحرام ، فأخذت الرمان ورجعت إلى العجوز وصرت أتفقدها صباحا ومساء ، فبينما أنا يوما في المسجد مع جماعة إذ سمعنا صياحا منكرا فخرجت من المسجد على رأس الزقاق الذي فيه الصياح المنكر وتمهلت قليلا وأردت الرجوع فعاودتني نفسي فدخلت الزقاق ، فإذا كلب ينبح على وقام على وجهي ، فرجعت إلى المسجد فتفكرت ساعة ثم عدت إلى المكان ، فلما نظر إلى الكلب حرك ذنبه فقربت من باب الدار وإذا بشاب حسن الوجه ظريف الشمائل خارجا منها فنظر إلي ثم قال : لا تعجب من نباح الكلب عليك فانه تأديب لمن يفهم حتى قضيت ما سطر علي ، ولكن خذ على العهد أن لا أعود إلى ماكنت عليه ، ثم كسر جميع آنيته وتاب وحسنت توبته وصار لا يستأنس بغير الله ولا يفتر عن ذكر الله ولا يقصر في خدمته حتى أتاه اليقين ولحق برب العالمين ، بعد أن صار من أولياء الله الطائعين وأصفيائه المخلصين رضوان الله عليه وعليهم أجمعين .


Diceritakan dari Ibrahim al-Khawas Radhiyallahu 'an mengatakan:

Sebagian tokoh bertanya kepadaku tentang peristiwa yang paling mengagumkan dalam pengembaraanku. Aku bercerita kepada mereka bahwa pada suatu waktu dari perjalananku, aku berada di sebuah pantai selama berhari² dan berbulan², entah aku sendiri tidak mengetahui secara persis berapa lamanya. Di sana aku membuat jaring yang kemudian aku lemparkan ke laut.

Suatu hari aku berpikir di mana kira² keberadaan jaring itu? Aku berjalan menyisir pantai hingga menemukan sebuah sungai. Secara mengejutkan, aku melihat seorang nenek tua menangis duduk di pinggir sungai.

"Mengapa engkau menangis, Nek..??" tanyaku.

"Aku mempunyai lima anak perempuan, ayah mereka telah mati. Sekarang aku sangat miskin dan tidak punya apa². Aku sendiri tidak tahu apa yang harus aku perbuat. Aku menuju pinggir sungai. Tiba² aku menemukan jaring. Aku mengambil dan menjual isi dalam jaring tersebut. Lalu hasil penjualannya aku gunakan untuk membeli makanan untuk anak²ku. Kemudian ini menjadi kebiasaanku, yaitu mencari makanan dari penjualan hasil tangkapan jaring. Hingga hari ini, ketika engkau datang, aku hendak mengambil jaring di tempatnya, tetapi aku tidak melihat jaring itu. Padahal anak²ku menunggu kedatanganku."

Mendengar ungkapan si nenek itu, aku menangis.

"Wahai Tuhanku, seandainya aku mengetahui bahwa ia mempunyai lima anak, niscaya aku akan menambah pekerjaanku," kataku.

Aku mencoba menenangkan diriku, dan berkata: "Jangan sedih Nek! Akulah yang membuat jaring itu."

Aku berusaha menenangkannya dan membawa kerumahnya. Setelah itu aku pergi ke hutan, berpikir tentang ciptaan Allah Swt.

Akhirnya aku tertidur di bawah suatu pohon. Tiba² setan datang kepadaku.

"Bangun dari tempat ini!"

"Pergi dariku sebentar, aku hendak istirahat," timpalku kepadanya.

Wahai orang istimewa, barang siapa di belakangnya terdapat anak² lapar, bagaimana mungkin ia tidur?" kata setan.

Dari ungkapannya, aku mengetahui bahwa ia menasihatiku. Seketika rasa kantukku hilang, dan aku melompat dari tempat tidur.

"Wahai Ibrahim, aku mempunyai makanan halal dan makanan haram. Makanan yang halal adalah delima dari gunung ini, itu diperbolehkan. Sedangkan makanan haram adalah dua ikan besar yang dapat engkau rampas dari dua nelayan yang akan melewatimu. Salah satu dari mereka berkhianat terhadap yang lain. Maka ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram."

Aku mengambil delima dan kembali ke rumah si nenek. Namun setelah mencarinya siang dan malam, aku tidak menemukannya, aku kehilangan dirinya.

Suatu hari, saat aku berada di masjid, tiba² terdengar teriakan yang sangat keras. Aku keluar dari masjid menuju ujung gang yang terdapat suara mengerikan tersebut. Pelan² dan sedikit demi sedikit aku hendak pergi. Namun aku tidak kuasa. Malahan hatiku mendorong untuk kembali ke gang itu. Aku memasuki gang tersebut. Alangkah mengejutkan, di sana terdapat seekor anjing yang melolong mengarah kepadaku, dan berdiri menghadap wajahku. Dengan tergopoh, aku lari masuk masjid. Sesaat kemudian aku termenung, berpikir tentang peristiwa yang baru saja kualami.

Selanjutnya aku kembali ke gang itu. Aku melihat anjing tersebut menggerak²kan ekornya. Aku mendekat pintu rumah di sebelahku. Mendadak seorang pemuda yang berwajah tampan dan bertingkah mulia keluar dari rumah tersebut. Ia melihatku.

"Jangan terkejut dari lolongan anjing itu Tuan. Sebab itu adalah ajaran bagi orang yang memahaminya sampai engkau dapat menunaikan yang dituliskan untukku. Akan tetapi ambillah janji untuk tidak mengulangi perbuatan yang telah engkau lakukan," ucapnya. Selanjutnya aku memecah semua perangkat yang kupunya, dan bertaubat kepadaNya. Aku bertaubat baik, tidak senang kepada selain Allah Swt., tidak lari dari dzikir kepadaNya, tidak membatasi pengabdian kepadapNya hingga keyakinan datang kepadaku. Aku bertemu dengan Tuhan Penguasa Alam setelah menjadi wali Allah yang taat, dan menjadi kekasihNya yang ikhlas. Semoga Allah Swt meridhainya dan mereka sekalian

📚[An-Nawadir. Hal. 68_69]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...