Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-SERATUS TUJUH PULUH DELAPAN: "BERPIKIR TENTANG KEADAAN² AKHIRAT"
الحكاية الثامنة والسبعون بعد المائة : في التفكر في أحوال الآخرة
(لطيفة) قيل لإبراهيم بن أدهم : لو جلست لنا بالمسجد لنسمع منك شيئا ؟ فقال : إني مشغول بأربعة أشياء ، لو تفرغت منها لجلست لكم ، قيل : وما هي ؟ قال : أولها أني تذكرت حين أخذ الله الميثاق على بني آدم فقال : هؤلاء إلى الجنة ولا أبالي ، وهؤلاء إلى النار ولا أبالي ، فلم أدر أنا من أي الفريقين ؟ ثانيها أني تذكرت أن الولد إذا قضى الله بخلقه في بطن أمه ونفخ فيه الروح يقول الملك الموكل به : یا رب شقي أم سعید ، فلم أدر من أيهما سهمي ؟ ثالثها أني تذكرت أنه حين ينزل ملك الموت لقبض الروح يقول : مع أهل السلامة أم مع أهل الكفر ، فلا أدري كيف يخرج الجواب لي ؟ رابعها أني تذكرت في قوله تعالى : {فريق في الجنة وفريق في السعير} (۱) فلا أدري من أي الفريقين أكون ؟
(Lathifah) Dikatakan kepada Ibrahim bin Adham:
"Seandainya engkau duduk bersama kami di masjid, niscaya kami akan mendengarkan sesuatu darimu..??"
Ia menjawab: "Aku disibukkan oleh empat hal, seandainya aku sempat, niscaya aku duduk bersama kalian."
Ditanyakan: "Apa empat hal itu..??"
Ibrahim bin Adham menjawab:
1) Aku teringat ketika Allah Swt mengambil janji anak Adam, Allah Swt berkata: "Mereka pergi ke surga, Aku tidak peduli. Dan mereka pergi ke neraka, aku tidak peduli." Maka aku tidak tahu termasuk golongan mana di antara dua itu..?
2) Aku teringat bahwa ketika Allah Swt menetapkan penciptaan anak di perut ibu dan ditiupkan ruh kepadanya, malaikat yang diserahi tugas berkata: "Wahai Tuhanku, apakah dia celaka atau bahagia..??" Maka aku tidak tahu di mana bagianku..??
3) Aku teringat ketika malaikat maut turun untuk mencabut ruh, ia berkata: "Bersama orang² yang selamat atau bersama orang² kafir..??" Maka aku tidak tahu bagaimana jawaban yang akan keluar dari mulutku..??
4) Aku teringat firman Allah Swt:
{فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ}
"...Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk neraka." (QS. asy-Syuura [42]: 7).
Maka aku tidak tahu, aku berada di mana dari dua golongan itu..??"
📚[An-Nawadir. Hal. 161]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar