Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-TUJUH PULUH DUA: "BERKAH KEINGINAN MENJALANKAN HUKUM² SYAREAT"
الحكاية الثانية والسبعون : في بركة الحرص على الأحكام الشرعية
حكي : أن علي بن أبي طالب رضي الله عنه أتوه بعبد قد سرق فقال له : سرقت ؟ قال : نعم ، فأعادها عليه ثلاثا وهو يقول : نعم ، فأمر بقطع بيده ، فأخذها وخرج فلقيه سلمان الفارسي فلقيه سلمان الفارسي فقال له : من قطع يدك ؟ فقال : قطعها عضد الدين وختن الرسول وزوج البتول وابن عم الرسول أمير المؤمنين علي بن أبي طالب رضي الله عنه، فقال له : قطع يدك وتثني عليه ؟ فقال : نعم ، بيد واحدة نجاني من عذاب أليم ، فأخبر سلمان عليا بذلك فدعا بالأسود فحضر إليه فوضع يده في محلها وغطاها بمنديل ودعا فبرئت بإذن الله تعالى .
Diceritakan: Pada suatu ketika, sekelompok orang datang kepada 'Ali bin Abi Thalib r.a serta membawa seorang budak yang telah mencuri. Kemudian 'Ali bin Abi Thalib bertanya langsung kepada budak itu:
"Apakah engkau mencuri..??"
"Ya," jawab si budak.
'Ali bin Abi Thalib mengulangi pertanyaan serupa sebanyak tiga kali, dan si budak memberikan jawaban yang sama. Maka 'Ali bin Abi Thalib pun memerintahkan untuk memotong tangan budak yang telah mencuri tersebut, dan mengambil tangannya.
Selesai di potong tangan, si budak pergi dari tempat 'Ali bin Abi Thalib. Kemudian di tengah jalan, si budak itu bertemu dengan Salman al-Farisi.
"Siapa yang memotong tanganmu..??" tanya Salman al-Farisi.
"Tanganku dipotong oleh penolong agama, menantu Rasulullah ﷺ, suami Fathimah al-Batul, putra paman Rasulullah (Amirul Mukminin), yaitu 'Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anh," jawab budak itu.
"Ia memotong tanganmu, sedangkan engkau memujinya..??"
"Ya," dengan satu tangan yang hilang, menjadi tebusan atas keselamatanku dari adzab yang pedih."
Setelah itu, Salman al-Farisi memberitahukan itu kepada 'Ali bin Abi Thalib. Mendengar cerita Salman al-Farisi, 'Ali bin Abi Thalib merasa iba kepada budak yang telah terpotong tangannya tersebut. 'Ali bin Abi Thalib pun meminta beberapa orang untuk memanggilnya kembali. Setelah di hadapannya, 'Ali bin Abi Thalib meletakkan kembali potongan tangan budak itu pada di bagian semula. Lalu 'Ali bin Abi Thalib menutupnya dengan sebuah tempayan seraya berdoa kepada Allah Swt. Allah mengabulkan doanya, dan tangan budak itu kembali utuh dengan izin Allah Swt.
📚[An-Nawadir. Hal. 64]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar