Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH DELAPAN: {"KEUTAMAAN MENGUCAPKAN HAUQALAH (LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILLAAH)"}
الحكاية الثامنة والخمسون : في فضل لاحول ولا قوة إلا بالله
حکی : أن الخليفة المأمون صادر رجلا نصرانيا في خمسمائة درهم وأرسل إليه فارسا فنظر في الطريق رجلا معه وقر حشیش ، وكان قد مال حمله فسواه من جانب فمال إلى الجانب الآخر . فقال : لا حول ولا قوة إلا بالله ، فاستعظم النصراني هذه الكلمة ، فقال له الفارس : حيث عظمت هذه الكلمة فلم لم تؤمن بالله تعالى ؟ فقال النصراني : قد تعلمتها من ملائكة السماء ، فتعجب الفارس من كلامه . فلما قدم إلى الخليفة أخبره بما رأى من النصراني ، فقال له الخليفة : كيف تعلمت هذه من الملائكة ؟ فقال : كان لي عم موسر وله بنت حسناء فخطبتها فلم يزوجني بها وزوجها من غيري فلما كان ليلة الزفاف ات زوحها ، ثم خطبتها فلم يزوحني بها وزوجها برجل فمات ليلة الزفاف ثم فعل مع ثالث كذلك ، ثم خطبتها رابعا فزوجني بها لرغبة غيري عنها ، فلما خلوت بها استقبلني الشيطان مثل قطعة جبل وصاح على صيحة وقال : أين تدخل ؟ قلت : على أهلي . فقال : أما علمت ما فعلت بأولئك القوم ؟ قلت : بلى ، قال : إن رضيت أن تكون هذه المرأة لي بالليل ولك بالنهار ، وإلا قتلتك فقلت : قد رضيت ، فمضى على ذلك مدة ، ثم في ليلة من الليالي قال لي : إني أريد أن أذهب الليلة إلى السماء لأسترق السمع وهذه نوبتي ، فهل توافقني للصعود معي ؟ فقلت له : نعم ، فتحول الشيطان مثل الجمل وقال : اركبني و تشدد ، فركبته وطار في الهواء فسمعت الملائكة يقولون : لا حول ولا قوة إلا بالله ، فلما سمع الشيطان هذه المقالة انقلب وسقط كالميت وسقطت أنا قريبا منه ، فلما كان بعد ساعة أفاق وقال : غمض طرفك ، فغمضته فإذا أنا على باب داري ، فلما خلوت بامرأتي قلت لها : سدی کل ٹقب و كوة في هذا البيت فسدتها كلها ، فلما أتى الشيطان عشاء ودخل البيت أغلقت الباب ووضعت فمي على الباب وقلت : لا حول ولا قوة إلا بالله ، فسمعت في البيت جلبة شديدة ثم قلتها ثانيا وثالثا ، فنادتني امرأتي : ادخل فدخلت فقالت لي : لما قلتها أول مرة أخذ الشيطان يطلب منفذا ليهرب منه فلم يجد ، فلما قلتها ثانيا نزلت نار من السماء فأحاطت به ، فلما قلتها ثالثا أحرقته فصار رمادا ، وقد خلصنا الله تعالی من ذلك اللعين ، فلما سمع المأمون ذلك منه أطلقه ووهب له ما كان صادره فيه من الدراهم المذكورة ، والله أعلم .
Diceritakan: suatu hari Khalifah Al-Makmun merampas harta sejumlah lima ratus dirham dari tangan seorang Nasrani. Kemudian sang khalifah mengirim seorang utusan penunggang kuda untuk memanggil si Nasrani tersebut. Di tengah perjalanan, saat membawa si Nasrani menuju istana, utusan khalifah melihat seseorang yang memikul rumput. Ia melihat rumput yang dibawa orang itu dalam posisi miring. Sehingga ia membantu meluruskan dari satu sisi. Akan tetapi satu pikul rumput tersebut miring ke arah yang lain. Sambil memperbaiki kembali, utusan khalifah berkata: "Laa haula walaa quwwata illaa billaah."
Mendengar ucapan yang keluar dari mulut utusan khalifah yang menjemputnya, si Nasrani mengagungkan kalimat tersebut, lalu utusan khalifah berkata:
"Sekiranya engkau mengagungkan kalimat itu, tapi mengapa engkau tidak beriman kepada Allah Swt..??" tanya utusan khalifah.
"Aku mempelajarinya dari malaikat langit," jawab si Nasrani. Utusan khalifah kagum mendengar jawabannya. Ketika utusan bersama si Nasrani sampai di istana dan menemui khalifah, utusan itu menceritakan peristiwa yang mereka alami di tengah perjalanan, yaitu kejadian yang dilihat pada si Nasrani. Lalu khalifah bertanya:
"Bagaimana engkau belajar kalimat tersebut dari malaikat..??"
"Aku mempunyai seorang paman yang kaya, dan ia mempunyai anak perempuan yang cantik jelita. Aku melamarnya, namun paman tidak menikahkannya denganku, malah dengan yang lain. Lalu pada malam pertama dari pernikahan tersebut suaminya mati.
Kemudian aku melamarnya lagi sama seperti yang pertama, paman tidak menikahkannya dengan aku, akan tetapi menikahkannya dengan yang lain. Lalu pada malam pertama suaminya kedua mati. Kemudian paman tetap melakukan itu kepada laki² ketiga, akan tetapi kematian suami ketiga juga terjadi. Untuk keempat kalinya, aku datang melamar putri pamanku. Akhirnya paman menikahkan putrinya kepadaku, itu pun karena bencinya orang² selain diriku menikahinya. Ketika aku bersamanya di dalam kamar, setan datang kepadaku seperti satu potong gunung, dan berteriak sangat keras. Ia berkata:
"Dari mana sehingga engkau masuk..??".
Aku menjawab: "Aku suaminya, masuk ke dalam ruangan ini karena ia istriku. Setan itu melanjutkan, Tidakkah engkau mengetahui apa yang aku lakukan kepada orang² sebelummu..??".
Aku menjawab: "Ya", aku mengetahuinya.
la berkata lagi: "Apabila engkau rela, perempuan ini menjadi milikku pada malam hari dan menjadi milikmu pada siang hari, dan engkau tidak apa². Namun apabila engkau menolaknya, aku akan membunuhmu. Aku menjawab: "Ya" aku rela. Akhirnya hal ini berjalan dalam beberapa waktu.
"Pada suatu malam, setan tersebut berkata kepadaku: "Pada malam ini, aku hendak pergi ke langit untuk mencuri informasi. Ini adalah kesempatanku. Apakah engkau setuju ikut bersamaku naik ke langit..??" Aku menjawab; "Ya". Kemudian setan tersebut berubah menjadi seekor unta dan berkata; "Naiklah dan pegangan yang erat," lalu aku menaikinya dan terbang ke langit bersamanya. Di langit aku mendengar malaikat membaca: "Laa haula walaa quwwata illaa billaah". Tatkala setan mendengar kalimat tersebut, ia memalingkan tubuhnya dan terjatuh seolah mati. Demikian juga aku terjatuh dekat dengannya. Beberapa waktu kemudian, ia sadar dan berkata: "Pejamkan matamu, Aku pun memejamkan mataku. Tiba² aku berada di depan rumah. Ketika aku bersama istriku, aku berkata kepadanya: "Tutuplah semua lubang di rumah ini". Setelah semua lubang tertutup, setan yang biasa datang pada malam hari itu datang ke rumahku pada waktu 'isya dan ia masuk ke dalam rumah. Aku mengunci pintu rumah dan meletakkan mulutku pada pintu tersebut. Lalu aku berkata: "Laa haula walaa quwwata illaa billaah". Setelah ucapan tersebut, aku mendengar suara gemuruh di dalam rumah. Aku mengucapkan kalimat tersebut untuk kedua dan ketiga. Kemudian istriku memanggil; "Masuklah ke dalam".
"Di dalam rumah, istriku berkata: "Ketika engkau mengucapkan kalimat itu pertama, setan bingung mencari lubang untuk melarikan diri, akan tetapi ia tidak menemukannya. Ketika engkau mengucapkan kalimat itu kedua, sebuah api turun dari langit mengelilinginya. Ketika engkau mengucapkan kalimat itu ketiga, api tersebut membakarnya hingga menjadi debu. Allah Swt membebaskan kita dari setan terlaknat itu."
Selesai mendengar penjelasan si Nasrani, khalifah pun melepaskannya dan memberikan kembali harta yang telah dirampas darinya.
Wallaahu 'alam.
📚[An-Nawadir. Hal. 55_56]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar