Assalamu'alaikum ww
Slama ini ana sering muncul bisikan-bisikan buruk dalam hati dn pikiran ana. Kadang² takut jadi murtad, itu gmna ustad apa murtad y..?
Mhon pencerahannya ustad
JAWABAN:
[Kakang Ishadi Al-Asyi]
Wa 'Alaikumus Salam
Bisikan didalam hati baik berupa ghibah, kekufuran atau lainnya, Jika tidak ada kesengajaan dan berpaling pikiran seketika itu juga maka tidak menjadi kafir dan tidak berdosa.
وروينا في صحيحى البخارى ومسلم عن أبى هريرة رضى اللّٰه عنه أن رسول اللّٰه ﷺ قال « إيّاكم والظّنّ فإنّ الظّنّ أكذَبُ الحديث » والأحاديث بمعنى ما ذكرته كثيرة، والمراد بذلك عقد القلب وحكمه على غير ذلك بالسوء، فأمّا الخواطر وحديث النفس إذا لم يستقرّ ويستمرّ عليه صاحبه فمعفوّ عنه باتفاق العلماء، لأنه لاختيار له في وقوعه، ولا طريق له إلى الانفكاك عنه، وهذا هو المراد بما ثبت في الصحيح عن رسول اللّٰه ﷺ أنه قال « إنّ اللّٰه تجاوز لأمّتى ما حدّثت به أنفسها ما لم تتكلّم به أو تعمل » قال العلماء : المراد به الخواطر التى تستقرّ. قالوا : سواء كان ذلك الخاطر غيبة أو كفرا أو غيره ؛ فمن خطر له الكفر مجرّد خطران من غير تعمّد لتحصيله، ثم صرفه في الحال فليس بكافر ولا شىء عليه.
Dan kami meriwayatkan didalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abi Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah ﷺ Bersabda: "Jauhilah oleh kalian berprasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka buruk itu adalah paling dustanya pembicaraan."
Ada banyak sekali Hadist lain yang maknanya senada dengan Hadist diatas. Dan yang dimaksudkan dengan prasangka buruk diatas ialah suatu kesimpulan dan keputusan hati atas orang lain dengan suatu keburukan. Sedangkan mengenai pikiran dan kata² yang tiba² timbul dari dalam hati, apabila hanya sementara atau sifatnya sekilas kemudian hilang, maka hal ini dimaafkan sesuai dengan kesepakatan Para Ulama'. Karena hal yang demikian bukanlah atas kehendak diri sendiri, dan lagi tidak ada cara untuk menangkal dari hal semacam itu.
Dan inilah yang dimaksudkan dari apa yang telah ditetapkan dalam Hadist shahih dari Rasulullah ﷺ, Beliau Bersabda: "Sesungguhnya Allah SWT memaafkan umatku, terhadap apa yang diucapkan oleh hatinya, selama ia tidak mengucapkan dengan lisannya atau mengamalkannya."
📚[Al-adzkar An-Nawawi. Hal. 306_307]
➖➖➖➖➖
قالوا: وسواءٌ كان ذلك الخاطِرُ غِيبة أو كفراً أو غيرَه، فمن خطرَ له الكفرُ مجرّد خَطَرٍ من غير تعمّدٍ لتحصيله، ثم صَرفه في الحال، فليس بكافر، ولا شئ عليه.
Para ulama berkata: baik bisikan yang tergores didalam hati itu berupa ghibah, kekufuran, atau lainnya. Maka sesiapa yang tergores bisikan kekufuran di dalam hati tanpa sengaja untuk menghasilkannya, kemudian pikirannya berpaling seketika itu juga, maka ia tidak menjadi kafir dan tidak berdosa
📚[Al-Futuhatur Rabbaniyah 'ala Al-Adzkar An-Nawawi. Juz. 4/ Hal. 18]
![]() |
Al-Adzkar An-Nawawi |
![]() |
Al-Adzkar An-Nawawi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar