Kamis, 27 Februari 2020

009} ANJURAN MENJAGA LISAN

ANJURAN MENJAGA LISAN

Oleh:[Kakang Ishadi Al-Asyi]

بسم الله الرحمن الرحيم

TUJUAN DICIPTAKAN LISAN

Adapun lisan, maka ia diciptakan bagimu untuk memperbanya dzikir kepada Allah, membaca kitabNya dan menggunakanNya untuk membimbing makhluk Allah untuk menuju jalanNya. Yakni agamaNya yg benar dan ditempuh oleh Rasulullah ﷺ dan para shahabatNya. Disamping itu engkau menggunakanNya untuk menampakkan isi hatimu. Berupa keperluan² agama dan duniamu. Maka apabila engkau menggunakanNya di luar fungsiNya, engkaupun telah mengingkari nikmat Allah Subhanahu wa ta'ala padaNya, sedangkan ia adalah anggotamu yg paling menonjol terhadapmu dan para makhluk lainNya.

Seoarang penyair berkata:
Jagalah lisanmu dan berlindunglah dari kejahatanNya
SesungguhNya lisan itu adalah musuh yg membantai
Dan timbanglah perkataanmu bila engkau mengucapkanNya di suatu majelis
Dengan timbangan yg menampakkan kebenaran.
📚[Muraqi Al 'ubudiyyah. Hal. 69_70]
-------------------------------------------------------------

Rasulullah ﷺ bersabda:

قال رسول الله ﷺ «إِنَّ فِي جَسَدِ ابْنِ آدَمَ مُضْغَةً ،إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ،وَ صَلَحَ لَهَا سَائِرُ البَدَنِ ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ» فقد تبين بهذا الحديث ان الأصل هو القلب ، وهو الأمير المطاع في عالم الجسد ، والبقية رعية

Rasulullah ﷺ bersabda:
{Sesungguhnya dalam jasad anak adam itu ada segumpal daging ,jika ia baik maka baik-lah seluruh jasad. Dan ketahuilah segumpal daging tersebut adalah Hati.}
Hadits tersebut menperjelaskan bahwa asalnya adalah Hati,,Dan Hati adalah Raja yang di taati di alam jasad,,sedang yang lain sebagai rakyatnya
📚[Mukhtasar ihya 'ulumiddin. Hal. 113]
-------------------------------------------------------------------

Iman An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar berkata:

اعلم أنه ينبغى لكل مكلف أن يحفظ لسنانه عن جميع الكلام إلا كلاما تظهر المصلحة فيه، ومتى استوى الكلام وتركه فى المصلحة، فالسنة الإمساك عنه، لأنه قد ينجر الكلام المباح إلى حرام أو مكروه، بل هذا كثير أو غالب في العادة، والسلامة لا يعدلها شيئ.

Hendaklah setiap orang menjaga lisannya pada pembicaraan apapun, kecuali bila dipastikan ada kemaslahatannya. Namun jika bimbang, antara meninggalkan dan mengucapkannya sama² ada maslahahnya, disunnahkan tetap diam (tidak berkata apapun). Sebab terkadang perkataan biasa bisa berimplikasi pada keharaman dan makruh. Bahkan hal seperti ini banyak terjadi.”
📚[Al adzkar. Hal. 294]
--------------------------------------

Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengutip pernyataan Imam asy-Syafi’i  terkait pentingnya menjaga kata:

و روينا فى صحيحى البخارى و مسلم عن أبى هريرة رضى الله عنه عن النبى صل الله عليه وسلم قال { من كان يؤمن بالله واليوم الأخر فليقل خيرا أو ليصمت}
قلت : فهذا الحديث المتفق على صحته نص صريح فى أنه لا ينبغى أن يتكلم إلا إذا كان الكلام خيرا، وهو الذى ظهرت له مصلحته و متى شك فى ظهور المصلحة فلا يتكلم. وقد قال الإمام الشافعى رحمه الله: إذا أراد الكلام فعليه أن يفكر قبل كلامه، فإن ظهرت المصلحة تكلم، وإن شك لم يتكلم حتى تظهر

Imam asy syafi'i rahimahullah berkata: Apabila kalian hendak bicara, berpikirlah sebelumnya. Jika ada kemaslahatan pada ucapan tersebut, bicaralah. Andaikan kalian ragu, lebih baik tidak bicara sampai ditemukan kemaslahatannya.
📚[Al adzkar. Hal. 295]
--------------------------------------

Jagalah lisanmu dari berdusta, baik dalam keadaan serius maupun bercanda. Janganlah engkau biasakan lisanmu berdusta dalam bercanda sehingga menyebabkan engkau berdusta dalam keadaan serius.
Berdusta termasuk sumber dosa² besar. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hendaklah kalian selalu berkata benar, karena perkataan yg benar menyebabkan kebajikan, dan kebajikan menyebabkan masuk surga. Manusia yg selalu berkata benar dan mengutamakan kebenaran hingga ditulis disisi Allah sebagai Shiddiq. Jagalah dirimu dari perkataan dusta, karena perkataan dusta menyebabkan perbuatan jahat, sedangkan perbuatan jahat menyebabkan masuk neraka. Adalah hamba yg selalu berdusta dan mengutamakan dusta hingga ditulis disisi Allah sebagai pendusta"
Jika engkau dikenal sebagai pendusta, maka gugurlah keadilanmu, orang² tidak percaya semua ucapanmu, serta meremehkan dan menghinakanmu. Apabila engkau ingin mengetahui keburukan dusta dari dirimu, maka lihatlah kepada dusta orang lain dan ketidak sukaan dirimu terhadap dusta serta sikapmu yg meremehkan pelakunya dan menganggapnya buruk. Begitu pula, lakukanlah seperti itu terhadap semua kejelekan dirimu, karena engkau tidak mengetahui kejelekanmu dari dirimu, tetapi dari orang lain. Maka apa yg engkau anggap buruk dari orang lain, ia pun pasti dianggap buruk oleh orang lain pada dirimu.
📚[Muraqi Al 'ubudiyyah. Hal. 71]
--------------------------------------------------------

SYAIR IMAM ASY-SYAFI'I TENTANG BAHAYA LISAN:

Tidaklah menjerumuskan kebanyakan orang dalam neraka, kecuali sebagai akibat korban kejahatan lisan mereka, yaitu perbuatan dosa seperti berdusta, menuduh orang berzina tanpa bukti, suka memaki orang lain, melakukan namimah dan lainNya.
Imam asy syafi'i radhiyallahu 'anhu berkata:
Jagalah dirimu wahai manusia
Janganlah sampai ia menyengatmu
SesungguhNya ia seperti ular
Banyak orang yg mati karena terbunuh oleh perbuatan lisanNya
Dan banyak pemberani takut kepadaNya.
Maka berusahalah sekuat tenaga dengan segenap kekuatanmu untuk mengatasi lisanmu supaya ia tidak menjerumuskanmu di dasar jahannam.
📚[Muraqi Al 'ubudiyyah. Hal. 70]


Muraqi Al-'Ubudiyyah. Hal. 69



Muraqi Al-'Ubudiyyah. Hal. 70


Mukhtasar Ihya 'ulumiddin. Hal. 113


Al-Adzkar. Hal. 294


Al-Adzkar. Hal. 295

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...