Kamis, 08 April 2021

619} Kisah Seorang Shalih Yang Sangat Pencemburu Hingga Memelihara Burung Parkit Yang Bisa Berkata². Kajian 319 Kitab an-Nawadir

HIKAYAH YANG KE-213: "MENCEGAH DENGAN CARA YANG BAIK"


الحكاية الثالثة عشرة بعد المائتين : في حسن التحيل

حكي : أن بعض الصالحين كان غيورا ، وله زوجة جميلة وعنده درة تتكلم و أراد أن يسافر فأمر الدرة أن تخبره بما يقع لزوجته في غيبته ، وكان لزوجته صديق يأتي لها في كل يوم ، فلما جاء من سفره أخبرته الدرة بذلك ، فضرب زوجته ضربا شديدا ، فعرفت أن ذلك من الدرة ، فأمرت المرأة جاريتها أن تطحن ليلا على السطح ووضعت على قفص الدرة بارية ورشت عليها الماء وأخذت تلوح في ضوء السراج مرآة فيقع شعاعها على الحيطان ، فظنت الدرة أن الصوت من الرعد وأن الماء من المطر وأن اللمعان من البرق ، فلما طلع النهار قالت الدرة للرجل : كيف حالك الليلة يا سيدي في هذا الرعد والمطر والبرق ؟ فقال : كيف ذلك ونحن في أيام الصيف ؟ فقالت له الزوجة : انظر إلى كذبها ، وإنها كذبت فيما ذكرته عني ، فصالحها ورضي عليها ، وقال للدرة :  كيف تفترین الكذب ؟ فضربت بمنقارها في بدنها حتى أدمته ، ثم طلبت البيع فباعها بإذن الزوجة لأجل راحتها منها ، والله أعلم .


Diceritakan: Seorang shalih mempunyai istri cantik, dan orang yang shalih ini sangat pencemburu. Ia memelihara burung parkit yang bisa berkata². Pada suatu hari, orang shalih ini hendak pergi. Maka ia memerintahkan parkit agar memberi tahu yang terjadi pada istrinya pada waktu ia tidak ada. Sedangkan istrinya mempunyai teman yang datang kepadanya setiap hari.

Setelah datang dari perjalanan, burung parkit memberi tahu si shalih tentang masalah itu. Kemudia ia memukul istrinya dengan keras. Si istri mengetahui bahwa itu diketahui suaminya dari burung parkit. Kemudian si istri memerintahkan budaknya agar memukul² batu api di depan burung parkit, dan memercikkan air kepadanya. Lalu si budak mengambil cermin agar memantul²kan cahaya percikan api. Maka bayangan²nya jatuh di atas dinding. Sehingga burung parkit menyangka bahwa suara itu adalah petir, air percikan adalah hujan, dan cahaya adalah kilat.

Keesokan harinya, burung parkit berkata kepada tuannya: "Bagaimana keadaanmu semalam dengan petir, hujan, dan kilat, wahai Tuanku..??"

Si suami menjawab: "Bagaimana itu..?? Sekarang adalah musim kemarau."

Si istri berkata: "Lihatlah kebohongannya. Sesungguhnya ia berbohong tentang yang telah ia ceritakan."

Akhirnya, si suami memaafkan dan meridhai sang istri. Lalu, ia berkata kepada burung parkit, "Bagaimana engkau berbohong kepadaku!"

Lalu ia memukul paruh dan badan burung parkit tersebut sampai berdarah. Kemudian ia mencari pembeli dengan izin si istri.

Wallaahu a'lam.

📚[An-Nawadir. Hal. 206]


Ishadi al-Asyi (Santri Aceh)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...