HIKAYAH YANG KE-212: "KEUTAMAAN AMANAH DAN DEFINISI BARANG TEMUAN"
الحكاية الثانية عشرة بعد المائتين : في فضل الأمانة وتعريف اللقطة
حكي : أن رجلا كان فقيرا وله زوجة صالحة ، فقالت له : ليس عندنا قوت فخرج إلى الحرم فرأى کیسا فيه ألف دينار ففرح به وجاء إليها ، فقالت : إن لقطة الحرم لابد من التعريف ، فخرج إلى الحرم ليعرف عنها ، فسمع مناديا يقول : من وجد کیسا فيه ألف دینار ؟ فقال : أنا وحدته ، فقال : هو لك ومعه تسعة آلاف أخرى ، فقال له : أتهزئ بي يا هذا ؟ قال : لا والله ، ولكن أعطاني رجل أهل العراق عشرة آلاف دينار وقال لي : اجعل منها ألفا في کیس وارمه في الحرم ثم ناد عليه ، فإن جاءك الذي أخذه فأعطه البقية ، فإنه أمين والأمين يأكل ويتصدق .
Dikisahkan: terdapat seorang laki² fakir yang mempunyai istri shalihah.
"Kita tidak mempunyai makanan," kata istrinya.
Selanjutnya laki² fakir itu keluar ke Masjidil Haram. Di sana, ia melihat kantong berisi seribu dinar. Ia senang sekali dan membawanya pulang, dan memberikannya kepada si istri.
"Sesungguhnya barang temuan di Masjidil Haram harus diumumkan," ujar istrinya.
Lalu laki² fakir itu pergi ke Masjidil Haram untuk mengumumkan barang temuannya.
"Siapa yang menemukan kantong berisi seribu dinar..??" tanya seseorang.
Laki² fakir itu langsung menoleh, dan berkata: “Aku yang menemukannya!"
"Itu untukmu!" jawab laki² tersebut.
Sementara pemilik uang itu masih mempunyai sembilan ribu. Mendengar ucapan itu, si fakir setengah tidak percaya.
"Apakah engkau bercanda..??" tanya laki² fakir.
"Tidak, demi Allah! Akan tetapi seorang laki² dari penduduk Irak telah memberiku sepuluh ribu dinar. Kemudian ia berkata kepadaku: Ambil seribu dinar, taruh di kantong, dan lemparkan di Masjidil Haram! Kemudian panggillah ia! Apabila ada orang yang mengambilnya, berikan sisanya. Sebab ia adalah orang tepercaya. Sedang orang tepercaya akan makan dan bersedekah!".
📚[An-Nawadir. Hal. 204_205]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar