(نادرة) روي أن سليمان عليه الصلاة والسلام كان يعمل القفاف ويبيعها وينفق على نفسه وعياله من ثمنها ، فقال له جبريل : إن الله يأمرك أن تمضي إلى مكان كذا ، ففيه امرأة صالحة ولها بنات ، فادفع لها قوتا وكسوة وماتحتاج إليه ، فقال سليمان : يا جبريل إن الله يعلم أني فقير لا أملك من الدنيا شيئا ، فأوحى الله إليه أن اطلب من الدنيا ما شئت ، فلما جاءه الإذن في الطلب طلب ملكا لا ينبغي لأحد من بعده ، فلما اتسعت عليه الدنيا نسي تلك المرأة مدة ، ثم تذکرها فذهب إليها ماشیا ، فلما طرق بابها خرجت له بنت من بناتها فأذنت له في الدخول ، فدخل فرأى امرأة عمياء جالسة في بيت مظلم ، فقالت له : يا سليمان يوصيك ربك على وتنساني مدة طويلة بالدنيا ، فاعتذر إليها وأجرى لها ما يكفيها ، انتهى .
Diriwayatkan bahwa Nabi Sulaiman as, suatu hari membuat keranjang, dan menjualnya. Hasil penjualan itu ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarga.
"Sesungguhnya Allah Swt memerintahkan engkau pergi ke suatu tempat. Di sana, terdapat seorang perempuan shalihah yang mempunyai banyak anak. Berikanlah uangmu itu kepadanya untuk keperluan makanan dan pakaiannya, serta segala sesuatu yang dibutuhkan perempuan itu," kata Jibril.
"Wahai Jibril, Allah Swt mengetahui bahwa aku faqir. Di dunia ini, aku tidak mempunyai apa²," jawab Nabi Sulaiman.
Lalu Allah Swt memerintahkan Nabi Sulaiman agar mencari harta terserah dirinya. Ketika izin itu diberikan, ia mencari kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun. Ketika dunia telah dikuasainya, Nabi Sulaiman lupa terhadap perempuan itu selama beberapa waktu. Namun ia teringat kembali. Ia pun pergi mencarinya. Tatkala ia mengetuk pintu rumah perempuan tersebut, salah seorang anaknya keluar mempersilakan Nabi Sulaiman masuk. Di dalam rumah, ia melihat perempuan yang dimaksud itu ternyata buta, dan duduk di rumah yang gelap.
"Wahai Sulaiman, Tuhan berwasiat kepadamu atasku, dan engkau melupakannya dalam waktu yang lama," ucap perempuan tersebut kepada Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman sangat kaget mendengar ucapan itu. Akhirnya, ia meminta maaf kepada perempuan tersebut, dan mengalirkan harta kepada perempuan itu hingga mencukupi kebutuhannya.
📚[An-Nawadir. Hal. 203]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar