Senin, 01 Maret 2021

579} Waktu-Waktu Yang Mustajab Untuk Berdoa. Kajian 279 Kitab an-Nawadir

(FAEDAH) WAKTU² MUSTAJAB UNTUK BERDOA


(فائدة : في الأوقات التي يستجاب فيها الدعاء) قال بعضهم : إن في اليوم والليلة تسعين وقتا يستجاب فيها الدعاء : عند الأذان ، وعند الإقامة ، وبعد الخروج من الخلاء ، وبعد الوضوء ، وبعد دخول المنزل أو المسجد والخروج منه ، وعند آمين ، وعقب الفاتحة ، وعند سمع الله لمن حمده ، وعند الرفع من الركوع ، وفي السجود ، وفي التشهد ، و في المسجد الحرام ، ومسجد المدينة ، والأقصى ، وقبل الظهر ، وعند الزوال ، وبين المغرب والعشاء ، وعند ختم القرآن ، وفي الطواف ، ووقت جلوس الإمام على المنبر ، وليلة القدر وليلة الجمعة ویومیهما ، ووقت السحر ، وثلث الليل الأخير ، وغير ذلك .


قال بعضهم : وأسباب عدم إجابة الدعاء عشرة أشياء : عدم أداء حقوق وترك سنة رسول الله ، وعدم العمل بالقرآن ، وعدم شكر النعم ، و موافقة إبليس في أمره ونهيه ، وعدم العمل بما یوجب الحنة ، والعمل بما یوجب النار ، وعدم الإستعداد للموت ، والإشتغال بعيوب الناس ، وعدم الإعتبار بالموت .


Sebagian ulama berkata bahwa dalam sehari semalam terdapat sembilan puluh waktu yang mustajab untuk berdoa, yaitu: ketika adzan, ketika iqamah, setelah keluar dari kamar kecil, setelah wudhu, setelah masuk rumah atau masjid dan setelah keluar darinya, ketika membaca amin, setelah membaca surat al-Faatihah, ketika bacaan sami'allaahu liman hamidah, ketika bangkit dari ruku', di dalam sujud, ketika tasyahud, di dalam Masjidil Haram, masjid Madinah, Masjidil Aqsha, sebelum Zhuhur, ketika matahari tergelincir, di antar Maghrib dan 'Isya', ketika khatam al-Qur'an, ketika thawaf, ketika imam duduk di mimbar, malam Lailatul Qadar dan siang harinya, malam Jum'at dan siang harinya, waktu sahur, sepertiga malam terakhir, dan sebagainya.


Sebagian ulama menyebutkan bahwa faktor penyebab doa tidak terkabul ada sepuluh, yaitu: tidak menunaikan hak² Allah Swt, meninggalkan sunnah Nabi Muhammad ﷺ, tidak mengamalkan al-Qur'an, tidak bersyukur atas nikmat, menyamai perbuatan Iblis dalam masalah perintah dan larangan-Nya, tidak mengamalkan kewajiban yang mengantarkan ke surga dan tidak meninggalkan larangan yang menyebabkan ke neraka, tidak mempersiapkan bekal menyambut kematian, sibuk mempergunjingkan orang, dan tidak mengambil pelajaran dengan kematian.

📚[An-Nawadir. Hal. 191]



Ishadi al-Asyi (Santri Aceh)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...