Minggu, 13 September 2020

351} Kajian 51 kitab an-Nawadir: "Berusaha menghindari makanan syubhat dan haram"

Oleh:[Ishadi al-Asyi]

HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH SATU: {"BERUSAHA MENGHINDARI MAKANAN SYUBHAT DAN HARAM"}

الحكاية الحادية والخمسون : في الحرص على عدم إدخال الشبهة فضلا عن الحرام
حکی عن إبراهيم بن أدهم رضي الله عنه: أنه كان بمكة فاشترى من رجل تمرا فإذا هو بتمرتين وقعتا على الأرض بين رجليه فظن أنهما مما اشتراه فرفعهما وأكلهما وخرج إلى بيت المقدس ودخل إلى قبة الصخرة وخلا فيها ، وكان الرسم و فيها أن يخرج من كان فيها وتخلى للملائكة ليلا بعد العصر فأخرجوا من كان فيها فانحجب إبراهيم فلم يروه فبقي فيها ، فدخلت الملائكة فقالوا : ههنا جنس آدمي ؟ فقال واحد منهم : هو إبراهيم بن أدهم عابد خراسان ، فأجابه آخر منهم : نعم . فقال آخر : هذا الذي يصعد منه كل يوم عمل إلى السماء متقبل . قال : نعم ، غير أن طاعته موقوفة منذ سنة و لم تستجب دعوته تلك المدة لمكان التمرتين . ثم اشتغلت الملائكة بالعبادة حتى طلع الفجر فرجع الخادم وفتح باب القبة فخرج إبراهيم وذهب إلى مكة وجاء إلى باب الحانوت فرأى فتى يبيع التمر ، فقال له : كان ههنا شيخ يبيع التمر العام الأول ، فأخبره أنه والده وأنه فارق الدنيا فأخبره إبراهيم بالقصة ، فقال له الفتي : أنت في حل من نصيبي من التمرتين ، ولي أخت ووالدة . فقال له : أين هما ؟ فقال : في الدار ، فجاء إبراهيم فقرع الباب فخرجت عجوز متكئة على عصا فسلم عليها فردت عليه السلام ، ثم قالت : ما حاجتك ؟ فأخبرها بالقصة فقالت له : أنت في حل من نصيي ، ثم فعل مع بنتها كذلك . ثم توجه إبراهيم إلى بيت المقدس ودخل القبة فدخلت الملائكة يقول بعضهم البعض : هذا إبراهيم بن أدهم كانت أعماله موقوفة ودعوته غير مقبولة منذ سنة ، فلما عمل ما عليه من شأن التمرتين قبلت أعماله وأجيبت دعوته و أعاده الله إلى درجته ، فبكى إبراهيم فرحا وصار لا يفطر إلا في كل سبعة أيام بطعام حلال

Diceritakan dari Ibrahim bin Adham Radhiyallahu 'anh: Bahwasanya ia berada di kota Makkah, dan di sana ia membeli kurma dari seseorang. Namun di bawah kakinya, ia menemukan dua biji kurma. Ia menyangka bahwa dua biji kurma tersebut adalah bagian dari pembeliannya. Ia mengambil dan memakannya. Kemudian ia keluar pergi ke Baitul Maqdis. Ia masuk ke dalam Qubbah as-Shakrah untuk berkhalwat (menyendiri).
Di tempat tersebut tertulis:
"Hendaknya orang yang berada di tempat ini keluar." Ia mengerjakan itu untuk dapat bertemu dengan malaikat pada sore hari.
Para penjaga Qubbah as-Shakrah mengeluarkan semua orang yang ada di dalamnya. Namun Ibrahim bin Adham tertutup dan tidak diketahui oleh para penjaga sehingga ia masih saja berada di sana. Kemudian malaikat masuk ke dalam ruangan.
"Apakah yang tinggal ini dari jenis manusia..??" tanya salah satu malaikat.
"Dia adalah Ibrahim bin Adham, ahli ibadah dari kota Khurasan," jawab salah satu malaikat yang lain.
"Benar," jawab malaikat lain.
"Setiap hari amal orang ini naik ke langit dan diterima," jawab malaikat lain lagi.
"Benar," Hanya saja ketaatannya terhenti selama satu tahun ini, doanya tidak terkabulkan sebab adanya dua biji kurma dalam dirinya," kata malaikat lain.
Selanjutnya, malaikat sibuk beribadah sampai fajar. Penjaga Qubbah as-Shakrah datang dan membukakan pintu. Ibrahim bin Adham keluar dan pergi ke kota Makkah. Ia berhenti di pintu sebuah kedai. Di sana ia melihat seorang pemuda menjual kurma.
"Apakah di sini terdapat seorang tua yang menjual kurma pada awal tahun..??' tanya Ibrahim bin Adham.
Si pemuda menceritakan bahwa itu adalah ayahnya yang sudah meninggal dunia. Lalu Ibrahim bin Adham menceritakan kisahnya kepada si pemuda.
"Sekarang engkau mendapatkan halalnya dua biji kurma itu. Aku mempunyai seorang saudari dan ibu," ucap si pemuda.
"Di mana mereka..??" tanya Ibrahim bin Adham.
"Di dalam rumah," jawab si pemuda.
Ibrahim bin Adham bergegas menuju rumah pemuda itu, lalu mengetuk pintu, Seorang nenek tua bertelekan tongkat keluar. Ibrahim bin Adham mengucapkan salam kepadanya. Si nenek yang diketahui sebagai ibu pemuda itu menjawab salam Ibrahim bin Adham.
"Apa keperluan Anda..??" tanya si nenek.
Ibrahim bin Adham pun menceritakan kisahnya.
"Engkau mendapatkan halalnya bagianku dari kedua kurma tersebut," ungkap si nenek kepada Ibrahim bin Adham.
Ibrahim bin Adham juga melakukan hal demikian kepada saudari si pemuda. Sama seperti saudara dan ibunya, perempuan tersebut merelakan dua kurma yang dimakan Ibrahim bin Adham.
Setelah bertemu dengan orang² itu, Ibrahim bin Adham menghadap ke Baitul Maqdis. Ia masuk ke Qubbah as-Shakrah. Malaikat masuk ke dalam ruangan dan berkata antara satu dengan lainnya:
"Ini adalah Ibrahim bin Adham yang amal² ibadahnya terhenti dan doanya tidak diterima selama satu tahun. Akan tetapi setelah ia melakukan tanggungannya berupa permintaan halal atas dua kurma yang dimakannya, amal²nya diterima kembali, doanya dikabulkan, dan Allah Swt mengembalikan derajatnya." Ibrahim bin Adham menangis karena senang mendengar berita tersebut. Setelah itu ia tidak lalai. Ia makan hanya sekali dalam seminggu, dan makanannya pun adalah makanan halal.
📚[An-Nawadir. Hal. 49_50]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...