Selasa, 08 September 2020

337} Kajian 37 kitab an-Nawadir: "Bersinarnya Bashirah dan bertawakkal kepada Allah Swt"

Oleh:[Ishadi al-Asyi]

HIKAYAH YANG KE-TIGA PULUH TUJUH: {"BERSINARNYA BASHIRAH DAN BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH SWT"}

الحكاية السابعة والثلاثون : في تنوير البصيرة والتوكل على الله تعالى
حکی : أنه كان في زمن مالك بن دینار مجوسيان يعبدان النار ، فقال الأصغر لأخيه الأكبر : أيها الأخ إنك عبدت هذه النار ثلاثا وسبعين سنة و أنا عبدتها خمسا وثلاثين سنة ، فتعال ننظر هل تحرقنا كما تحرق غيرنا ممن لم يعبدها ؟ فإن لم تحرق تا عبدناها وإلا فلا ، فأوقدا نارا ثم قال الأصغر لأخيه الأكبر : هل تضع يدك قبلي أم أنا قبلك ؟ فقال له : ضع أنت ، فوضع الأصغر يده فأحرقت أصبعه فزع يده وقال : آه أعبدك كذا وكذا سنة وأنت تؤذينني ، ثم قال : يا أخي تعال نعبد من لو أذنبنا وتركناه خمسمائة سنة لتجاوز عنا بطاعة ساعة واحدة و استغفار مرة واحدة ، فأجابه أخوه إلى ذلك وقال : نذهب لمن يدلنا على الصراط المستقيم ، فاجتمع رأيهما أن يذهبا إلى مالك ابن دينار فقصداه فوافياه في سواد البصرة قد جلس للعامة يعظمهم . فلما وقع بصرهما عليه قال الأخ الأكبر لأخيه : قد بدا لي أن لا أسلم وقد مضى اكثر عمري في عبادة النار فإذا أسلمت عيرني اهل بيتي والنار أحب إلي من أن يعيروني . فقال له الأصغر : لا تفعل ، فإن تعييرهم وقتا يزول وإن النار أبدا لا تزول ، فلم يستمع ، فقال له : شأنك وما تريد يا شقي ، فرجع الأكبر وجاء الأصغر إلى مالك بن دینار مع أولاده وامرأته وجلسوا عنده حتى فرغ من مجلسه فقام إليه وأخبره بالقصة وسأله أن يعرض عليه الإسلام وعلى أولاده وامرأته فعرض عليهم الإسلام ، ثم أراد الشاب أن يرجع بأهله فقال له مالك : حتى أحمع لك شيئا من أصحابي فقال : لا أريد شيئا ، ثم انصرف ودخل الخربة فوجدها بيتا معمورا فتزل فيه ، فلما أصبح قالت امرأته : اذهب إلى السوق واطلب عملا واشتر لنا بأجرتك شيئا نأكله ، فذهب إلى السوق فلم يستأجره أحد ، فقال في نفسه : أعمل لله تعالى فدخل خربة أخرى وصلى فيها إلى المغرب ، ثم ذهب إلى منزله صفر اليد . فقالت له امرأته لم تأتنا بشئ ؟ فقال لها : قد عملت للملك اليوم فلم يعطني شيئا ، وقال : أعطيك غدا فباتوا جياعا ، فلما أصبح ذهب إلى السوق فلم يجد عملا ففعل كما فعل بالأمس وذهب إلى امرأته صفر اليد وقال لها : إن الملك وعدني إلى يوم الجمعة ، فلما أصبح يوم الجمعة ذهب إلى السوق فلم يجد عملا ففعل كما سبق ، فلما كان آخر النهار صلى ركعتين ورفع يديه إلى السماء وقال : يا رب ، لقد أكرمتني بالإسلام وتوجتي بتاج الهدى ، فبحرمة هذا الدين وبحرمة هذا اليوم المبارك ، ارفع نفقة العيال عن قلبى وأنا أستحي من عيالي وأخاف من تغير حالهم لحداثة عهدهم بالإسلام ، فلما أصبح ودخل وقت الظهر ذهب إلى الجامع فغلب على أولاده الجوع فجاء إلى بيته شخص وقرع عليهم الباب فخرجت المرأة فإذا هي بشاب حسن الوجه على يده طبق من ذهب مغطى بمنديل من ذهب . فقال لها : خذي هذا وقولي لزوجك هذه أجرة عملك في يومين وإن زدت زدناك . فأخذت الطبق ، فإذا فيه ألف دينار فأخذت دینارا واحدا وذهبت إلى الصيرفي وكان ذلك الصيرفي نصرانيا فوزن الدينار فزاد على المقال والمثقالین فنظر إلى نقشه فعرف أنه من هداية الآخرة فقال لها : من أين لك هذا ، وفي أي محل وجدت هذا ؟ فقصت عليه لقصة . فقال لها : اعرضي على الإسلام فأسلم ، ثم دفع لها ألف درهم قال : أنفقيها وإذا فرغت فأعلميني فأخذتها منه وأصلحت طعاما لما صلى زوجها المغرب وأراد أن ينصرف إلى منزله صفر اليد بسط منديلا وصلي ركعتين وملأ المنديل من التراب وقال في نفسه إذا سألتني قلت لها : هذا دقیق عملت به ، ثم جاء إلى منزله ، فلما دخل إليه وجد مفروشا مهيئا ووجد رائحة الطعام ، فوضع المنديل عند الباب کیلا تشعر امرأته به ، ثم سألها عن حالها وعما رآى في المنزل ، فقصت عليه القصة فسجد شكرا لله فسألته عما جاء به في المنديل فقال لها : لا تسألينى عنه ثم ذهب إلى المنديل و أراد أن يرمي التراب الذي فيه ففتحه فرآه دقیقا بإذن الله تعالى فسجد ثانيا شكرا لله عز وجل على ما أكرمه به وعبد الله حتى توفاه ، رحمه الله تعالى .

Diceritakan: Pada zaman Malik bin Dinar terdapat dua orang Majusi (penyembah api). Mereka bersaudara. Salah satu di antara keduanya telah menyembah api selama tujuh puluh tiga tahun, sedangkan yang lain menyembahnya selama tiga puluh lima tahun.
Sang adik berkata kepada kakaknya: "Kemari,! Kita akan mencoba, apakah api ini memuliakan kita atau malah membakar kita, sebagaimana ia membakar orang yang tidak menyembahnya. Apabila ia memuliakan, kita akan tetap menyembahnya. Dan apabila tidak memuliakan, maka kita tidak akan menyembahnya lagi."
Kakaknya menjawab:
"Ya." Setelah itu mereka menyalakan api.
"Apakah engkau yang akan meletakkan tanganmu atau tanganku..??" Tanya sang adik.
"Tidak, engkau saja."
Mendengar jawaban itu, sang adik pun meletakkan tangannya di atas api. Ternyata api itu membakar jari²nya. "Aaah..." jerit sang adik.
Selanjutnya sang adik menarik tangannya dari api tersebut, dan berkata:
"Aku menyembahmu selama tiga puluh lima tahun. Akan tetapi engkau malah menyakitiku."
Sang adik kembali berkata: "Wahai saudaraku, mari kita membicarakan masalah ini sehingga kita menyembah Tuhan Yang Esa. Seandainya kita berbuat salah dan meninggalkan urusannya selama lima ratus tahun sekalipun, ia akan mengampuni dan memaafkan kita meskipun hanya dengan satu ketaatan dan satu istighfar."
Sang kakak pun memenuhi permintaannya, dan berkata:
"Mari,! Kita pergi kepada orang yang dapat menunjukkan kita jalan yang lurus dan mengajari kita ajaran tauhid."
Mereka pun bermusyawarah untuk pergi ke tempat Malik bin Dinar agar mengerti Islam. Maka mereka mewujudkan rencana tersebut dan mendatangi Malik bin Dinar. Sesampainya di sana, mereka menemukan Malik bin Dinar di tanah Basrah, ia sedang duduk bersama orang² dan memberikan nasehat kepada mereka.
Ketika pandangan dua orang Majusi itu tertuju kepada Malik bin Dinar, saudara tertua berkata kepada adiknya: "Telah tampak bagiku, sesungguhnya aku tidak akan masuk Islam. Sebagian besar umurku telah habis untuk menyembah api. Seandainya aku masuk Islam, niscaya keluarga dan tetanggaku akan menghinaku. Dengan demikian, neraka lebih aku sukai daripada hinaan mereka."
Mendengar keluhan itu, sang adik pun berkata: "Wahai kakak, janganlah engkau demikian! Sebab hinaan mereka pasti akan hilang. Sementara neraka menyiksamu selamanya, dan tidak akan hilang."
Namun si kakak tidak mengindahkan kata² adiknya dengan menjawab: "Engkau dan keadaanmu wahai orang celaka putra orang celaka, wahai orang yang jelek di dunia dan akhirat." Lantas si kakak kembali ke rumah dan tidak masuk Islam.
Setelah sang kakak tidak berkenan masuk Islam, sang adik pun akhirnya datang bersama istri dan anak²nya yang masih kecil. Mereka masuk di antara kerumunan orang² di dalam majelis itu. Mereka duduk mendengarkan nasehat Malik bin Dinar hingga selesai. Tiba² pemuda Majusi tersebut berdiri menghadap Malik bin Dinar dan menyampaikan suatu kisah. Pemuda itu meminta Malik bin Dinar menjelaskan kepadanya dan keluarganya tentang Islam. Malik bin Dinar menjelaskan kepada mereka, dan mereka semua akhirnya masuk Islam. Semua orang menangis karena senang melihatnya.
Ketika pemuda tersebut hendak pulang, Malik bin Dinar berkata kepadanya: "Duduklah,! Aku akan mengumpulkan harta bagimu dari teman²ku."
Pemuda itu berkata: "Aku tidak ingin menjual agama dengan dunia."
Selanjutnya pemuda itu berpaling pergi ke suatu tempat yang terdapat reruntuhan bangunan. Ia menjadikannya sebagai tempat tinggal. Sebab di sana terdapat beberapa perabot yang masih bisa digunakan.
Keesokan harinya, si istri berkata: "Pergilah ke pasar, cari pekerjaan dan beli sesuatu dari upah pekerjaanmu itu. Kita akan makan dengan itu."
Pemuda itu pun berdiri, dan pergi ke pasar. Namun tidak ada seorang pun yang mempekerjakannya. Dalam hati, ia bergumam,
"Aku akan mencarinya sampai aku bekerja karena Allah Swt semata."
Pemuda itu masuk ke masjid yang tidak ada jamaahnya. Di sana, ia menjalankan shalat karena Allah Swt semata sampai larut malam. Kemudian ia kembali ke rumahnya dengan tangan kosong. Istrinya berkata:
"Tidakkah engkau menemukan sesuatu pada hari ini..??"
"Wahai istriku, hari ini aku bekerja kepada raja, dan ia belum memberikan aku sesuatu. Semoga besok, raja memberikan aku sesuatu," jawabnya.
Malam itu mereka pun tidur dalam keadaan lapar.
Keesokan harinya, pemuda itu pergi ke pasar. Ia tidak menemukan pekerjaan sama sekali. Ia pergi ke masjid untuk menjalankan shalat karena Allah Swt semata sampai larut malam. Kemudian ia kembali ke rumahnya dengan tangan kosong.
Istrinya berkata; "Apakah hari ini engkau juga tidak menemukan sesuatu..??"
"Hari ini aku bekerja kepada raja yang kemarin aku bekerja di sana. Aku berharap besok, yaitu hari Jum'at, Dia akan memberiku sesuatu."
Malam itu pun mereka lalui dalam keadaan lapar.
Keesokan harinya, pemuda itu pergi ke pasar. Ia tidak memperoleh pekerjaan. Kemudian ia pergi ke masjid, menjalankan shalat dua rakaat, dan mengangkat kedua tangannya berdoa: "Tuhanku, Tuhanku, dan Junjunganku, Engkau memuliakanku dengan Islam, Engkau memakaikan mahkota kepadaku dengan mahkota Islam, Engkau memberiku petunjuk dengan mahkota petunjuk. Maka dengan kemuliaan agama yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan dengan kemuliaan hari penuh berkah yang kadarnya di sisiMu agung, yaitu hari Jum'at, aku meminta kepadaMu untuk mengangkat kesulitan nafkah keluargaku dari hatiku, dan Engkau beri aku rezeki dari arah yang tidak aku sangka². Sungguh, demi Allah, aku malu kepada istri dan keluargaku. Aku takut mereka berubah pikiran karena situasi mereka yang baru dalam Islam."
Selanjutnya, ia berdiri dan sibuk menjalankan shalat wajib dan dua rakaat (sunnah). Ketika pertengahan siang datang, pemuda itu keluar untuk persiapan menjalankan shalat Jum'at.
Lapar telah menerpa anak²nya. Namun tiba², seorang laki² yang tidak diketahui identitasnya datang ke rumah pemuda tersebut yang waktu itu masih berada di dalam masjid. Laki² misterius itu mengetuk pintu rumah. Istri pemuda itu keluar. Dengan penuh kekagetan, ia melihat seseorang yang berwajah tampan. Di tangannya terdapat talam dari emas yang jumlahnya sangat banyak dan ditutupi dengan kain bersepuhkan emas. "Ambillah talam ini. Dan katakan kepada suamimu, ini adalah upah dari kerja selama dua hari. Tambahkan amalmu, maka kami akan memberi tambah upah kepadamu khusus hari ini, yaitu hari Jum'at. Sebab amal sedikit pada hari ini, di sisiNya adalah banyak," ujar tamu misterius tersebut. Perempuan itu pun mengambil talam tersebut. Dalam talam itu terdapat seribu dinar. Ia mengambil satu dinar, dan pergi kepada penukar uang yang beragama Nasrani. Lantas penukar uang tersebut menimbangnya, menambah satu mitsqal sampai dua mitsqal, sampai kadarnya sama. Ia melihat cetakan dinar tersebut dan mengetahui itu adalah sebagian hadiah dari akhirat.
Pedagang itu berkata kepada perempuan tersebut: "Dari mana engkau mendapatkan ini..??" Perempuan tersebut menceritakan kisahnya. Penukar uang bertanya kembali: "Beri tahu aku tentang Islam..??" Akhirnya perempuan tersebut menjelaskan Islam. Dan pedagang itu memeluk agama Islam. Kemudian penukar uang tersebut memberikan seribu dirham kepada perempuan itu sebagai pengganti satu dinar itu.
"Sedekahkan uang itu. Apabila engkau kehabisan bekal, beri tahu aku."
Ketika si pemuda (suami perempuan) selesai melaksanakan shalat Jum'at, ia pulang ke rumah, seperti hari² sebelumnya, yaitu dengan tangan kosong. Namun ia tak kuasa pulang dengan keadaan seperti ini. Ia pun mengambil sapu tangan dan memenuhinya dengan pasir. Ia berkata dalam hati: "Seandainya ia (istrinya) berkata: "Apa ini..??" Aku akan berkata kepadanya: "Aku membawa sesuatu yang halus."
Tatkala pemuda itu masuk ke bangunan yang menjadi rumahnya, ia kaget, di rumahnya tersedia karpet dan ditemukan aroma makanan. Ia meletakkan sapu tangan di depan pintu, agar istrinya tidak mengetahui. Ia bertanya kepada istrinya tentang apa yang ia lihat di rumah. Sang istri pun menceritakan kisahnya. Mendengar kisah tersebut, sang suami bersujud mengucapkan syukur kepada Allah Swt.
Lalu si istri bertanya: "Apa yang engkau bawa di dalam sapu tangan itu..??" Suami menjawab; "Jangan bertanya kepadaku."
Sang istri pun pergi dan membuka sapu tangan. Dalam sapu tangan tersebut, tiba² yang semula debu berubah menjadi gandum dengan izin Allah Swt. Pemuda tersebut bersujud syukur dan menyembah Allah Swt. Pada hari² selanjutnya, ia taat menjalankan ibadah dan meninggal dunia sebagai hamba yang taat. Semoga Allah Swt merahmatinya.
📚[An-Nawadir. Hal. 40_42]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...