Kamis, 27 Agustus 2020
314} Kajian 14 kitab an-Nawadir: "Macam-macam hukum
Oleh:[Ishadi al-Asyi]
HIKAYAH YANG KE-EMPAT BELAS: {"MACAM² HUKUM"}
الحكاية الرابعة عشرة : في أنواع الحكم
حكي : أنه كان الحكم في زمن إبراهيم الخليل ﷺ للنار ، فالمحق يدخل يده فيها فلا تحرقه والمبطل إذا أدخل يده فيها أحرقته . وكان الحكم في زمن موسی علیه السلام للعصا فتسكن للمحق وتضطرب للمبطل وكان الحكم في زمن سليمان عليه السلام للريح ، فتسكن للمحق وترفع المبطل ثم تسقطه على الأرض . وكان الحكم في زمن ذي القرنين للماء ، إذا جلس عليه المحق جمد أو المبطل ذاب . وكان الحكم في زمن داود عليه السلام للسلسلة المعلقة ، فالمحق تصل يده إليها بخلاف المبطل . وأما الحكم في زمن محمد ﷺ فالحكم له باليمين أو إقامة البينة ، قال الله تعالى "يريد الله بكم اليسر ولا يريد بكم العسر "( ۱ )
وروي عن الترمذي : إن اليسر اسم للجنة لأن جميع اليسر فيها ، والعسر اسم للنار لأن جميع العسر فيها ، وقيل غير ذلك .
Diceritakan: Sesungguhnya penetapan hukum pada zaman Ibrahim al-Khalil ﷺ adalah dengan api, orang yang benar, yaitu apabila tangannya dimasukkan ke api, maka tidak terbakar. Sedangkan orang yang salah adalah jika tangannya dimasukkan ke api maka terbakar.
Pada zaman Nabi Musa 'Alaihissalam, hukum ditetapkan dengan tongkat. Artinya: tongkat akan diam dan tidak bergerak bagi orang yang benar. Sedangkan terhadap orang yang salah, tongkat bergerak² dan tidak tenang.
Hukum pada masa Nabi Sulaiman 'Alaihissalam ditetapkan dengan menggunakan angin. Bagi orang yang benar, maka angin menjadi tenang. Akan tetapi bagi orang yang salah, angin bertiup kencang, kemudian menerbangkan, dan menjatuhkannya ke tanah.
Hukum pada masa Dzu al-Qarnain ditegakkan dengan menggunakan air. Bagi orang yang benar, maka air menjadi keras saat ia duduk di atasnya. Dan bagi orang yang salah, air akan mencair pada waktu ia duduk di atasnya.
Pada masa Nabi Daud 'Alaihissalam, hukum ditegakkan dengan menggunakan rantai yang digantungkan. Apabila seseorang benar, maka ia dapat meraihnya. Namun apabila ia salah, maka ia tidak mampu menjangkau rantai tersebut.
Adapun hukum pada masa Muhammad ﷺ, ditegakkan berdasarkan sumpah atau dengan saksi. Hal ini berdasarkan firman Allah Swt.:
{يُرِيدُ الله بِكُمُ اليسر وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ العسر}
"...Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu...." (QS. al-Baqarah [2]: 185).
Dalam sebuah hadits, diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi menyatakan: "Sesungguhnya: "al-Yusru" adalah nama surga, karena semua kemudahan ada di dalamnya. Sedangkan "al-'Usru" adalah nama neraka, Sebab semua kesukaran ada di sana." Meskipun demikian, ada pendapat lain yang tidak searah dengan hadits tersebut.
📚[An-Nawadir. Hal. 23]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram
PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-TIGA BELAS: {"KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA'BAN"} الحكاية الثالثة عشرة : في فضل ليلة نصف...
-
11 HAL YANG MENYEBABKAN HATI KERAS DAN MEMBUAT LEMAH ومنها احد عشر شيئا تقسي القلوب وتورث النكد ، أحدها : لبس السراويل قائما . الثاني : الجل...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH TUJUH: {"KEUTAMAAN ILMU DAN MENCINTAI ORANG ALIM"} الحكاية السابعة والخمسون :...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar