Minggu, 16 Agustus 2020

310} Kajian 10 kitab An-Nawadir: "Masih Tentang Karamah"

Oleh:[Ishadi Al-Asyi]

HIKAYAH YANG KE-SEPULUH: {"MASIH TENTANG KARAMAH"}

الحكاية العاشرة : في الكرامات أيضا
حكي عن رجل قال : كنا في سفينة مع تحار فهاجت علينا أرياح وأمواج من البحر فاضطربت السفينة فخفنا خوفا شديدا ، وكان في زاوية من السفينة رجل علیه کساء من وبر ، فلم تزل الأمواج تضرب السفينة حتى سقط فيها الماء ، فثقلت وأيسنا من أنفسنا وأموالنا ، فخرج ذلك الرجل من السفينة ووقف يصلي على الماء ، فقلناله : يا ولي الله أدر کنا ، فلم يلتفت إلينا ، فقلنا له : بحق من قواك لعبادته أغثنا وأدركنا فالتفت إلينا ، وقال : ما شأنكم ؟ وهو غائب عن جميع ما أصابنا . فقلنا له : ألا ترى إلى السفينة وما أصابها من والرياح ؟ فقال لنا : تقربوا إلى الله ، فقلنا له :  بماذا نتقرب ؟ فقال : بترك الدنيا ، فقلنا له : قد فعلنا ، فقال اخرجوا باسم الله ، فما زلنا نخرج واحدا بعد واحد نمشي على الماء حتى اجتمعنا حوله ونحن قيام على الماء و کنا مائتي نفس أو أكثر ، فغرقت السفينة بما فيها من الأموال . فقال لنا : أما من هول الدنيا فقد سلمتم فاخرجوا ، فقلنا له : نسألك بالله من أنت يرحمك الله ؟ فقال : أنا أويس القرنی فقلنا له : إن في السفينة أموالا لفقراء المدينة بعثها إليهم رجل من مصر ، فقال : إن رد الله عليكم أموالكم تستقسمون مع فقراء المدينة ؟ فقلنا له نعم ، فصلى على وجه الماء ركعتين ثم دعا بدعاء خفي ، فطلعت السفينة بجميع ما فيها على وجه الماء فركبناها وفقدناه ، فسافرنا إلى المدينة واقتسمنا أموالنا بيننا وبين أهلها ، فلم يبق في المدينة فقير أبدا .

Diceritakan: Seorang lelaki berkata:
Kami bersama para pedagang di sebuah kapal. Angin dan ombak mengguncangkan kapal kami. Kapal semakin tidak seimbang. Kami semua takut. Saat itu di pojok kapal terdapat seorang laki² yang memakai pakaian dari kulit unta. Ombak selalu menghantam kapal dengan keras. Bahkan air laut masuk ke dalam kapal. Maka kapal tersebut bertambah bebannya. Kami semua putus asa atas jiwa dan harta.
Selanjutnya laki² itu keluar dari kapal dan berdiri melaksanakan shalat dua rakaat di atas air. Kami berkata: "Wahai kekasih Allah selamatkan kami!" Setelah panggilan itu laki² yang memakai pakaian dari kulit onta itu tidak menoleh kepada kami.
Kami berkata lagi: "Dengan kebenaran kekuatanmu dalam beribadah kepadaNya, tolonglah kami dan selamatkan kami." Ia menoleh kepada kami dan berkata: "Bagaimana kalian ini..?? Padahal Dia tidak ada dari semua musibah ini." Kami berkata: "Lihatlah perahu ini, ombak dan angin yang menghantamnya." "Mendekatlah kepada Allah!" ucapnya.
"Dengan apa kami mendekatkan diri kepadaNya..??"
"Dengan meninggalkan dunia."
"Kami melakukannya." Setelah itu wali Allah itu berkata: "Keluarlah kalian dengan nama Allah."
Kami keluar dari perahu itu satu per satu berjalan di atas air sampai berkumpul semua di sampingnya. Kami berdiri di atas air, Jumlah kami pada waktu itu adalah dua ratus orang atau lebih. Kemudian kapal yang kami naiki tenggelam dengan semua harta yang diangkutnya. Wali Allah itu berkata kepada kami: “Adapun dari kesusahan dunia, kalian telah selamat. Maka keluarlah!"
Kami berkata kepadanya: "Kami bertanya kepadamu dengan nama Allah Swt., siapa kamu..??"
"Aku Uwais al-Qarni."
"Di dalam kapal itu terdapat harta orang fakir Madinah. Seseorang dari Mesir mengirimnya untuk mereka."
Apabila Allah Swt mengembalikan harta itu kepada kalian, apakah kalian akan membagi harta itu kepada orang² fakir Madinah..??" tanyanya.
"Ya," jawab kami.
Kemudian wali tersebut melaksanakan shalat dua rakaat di atas air, lalu bermunajat dengan doa pelan. Tiba² perahu yang sudah tenggelam itu muncul kembali dengan semua harta yang diangkutnya. Kami senang dan menaiki perahu itu kembali. Setelah berlabuh kami segera ke Madinah dan membagikan harta itu kepada mereka. Maka tidak ada seorang pun yang fakir di kota tesebut selamanya.
📚[An-Nawadir. Hal. 20]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...