PERTANYAAN:
اسلام عليكم
Mau brtnya?
Apakah orang yq mengerjakan kwajiban & org yq mninggalkan perbuatan haram bs mndapat pahalanxa ?
Mhn pnjelsan&rujukan ustad
JAWABAN:
Wa 'Alaikumus Salam
Mendapatkan pahala mengerjakan suatu kewajiban dan meninggalkan suatu keharaman itu ketika berniat taqarrub kepada Allah atau berniat melaksakan perintah Allah yaitu menunaikan kewajiban dan menjauhi keharaman, jika tidak berniat seperti itu maka tidak mendapat pahala.
Imam Qarafi berkata: "tidak semua perkara wajib diberi pahala ketika melakukannya dan tidak semua perkara haram diberi pahala ketika meninggalkannya."
contoh pertama misalnya memberi nafaqah istri, keluarga, hewan peliharaan, mengembalikan barang ghasab, mengembalikan titipan, membayar hutang, semua itu wajib hukumnya dan jika seseorang melakukan semua itu namun ia lupa tidak berniat melaksakan perintah Allah maka cuman menjadi kewajiban yang sudah mencukupi dan terbebas dari tuntutan, hanya saja tidak mendapatkan pahala.
Begitu juga dengan perkara yang haram, jika seseorang tidak berniat melaksanakan perintah Allah dalam meninggalkannya maka tidak mendapatkan pahala, karena seseorang hanya dengan tidak melakukan keharaman maka ia telah keluar dari tanggung jawabnya walaupun dia tidak merasa apalagi bertujuan meninggalkannya.
Jadi, selama seseorang melaksanakan kewajiban ataupun meninggalkan keharaman dibarengi dengan tujuan melaksanakan perintah Allah, maka ia akan mendapatkan pahala.
Reff:
📚[Mukhtashar Syarah Ar-Raudhah. Juz. 1/ Hal. 352]:
تنبيه : قال القرافي : ليس كل واجب يثاب على فعله ، ولا كل محرم يثاب على تركه .
أما الأول : فكنفقات الزوجات والأقارب والدواب ، ورد الغصوب والودائع والديون والعواري ، فإنها واجبة ، وإذا فعلها الإنسان غافلا عن امتثال أمر الله تعالى فيها وقعت واجبة ، مجزئة ، مبرئة ، ولا يثاب عليها .
وأما الثاني : فلأن المحرمات يخرج الإنسان عن عهدتها بمجرد تركها ، وإن لم يشعر ، فضلا عن القصد إليها ، حتى ينوي امتثال أمر الله تعالى فيها ، فلا ثواب حينئذ .
نعم متى اقترن قصد الامتثال في الجميع حصل الثواب .
قلت : هذا الكلام موهم ، بل ظاهر في أن الواجب على ضربين : أحدهما يترتب عليه الثواب ، والآخر لا يترتب عليه الثواب .
وكذلك الحرام ضربان : ما يترتب على تركه الثواب ، وما ليس كذلك . وعندي في هذا نظر .
بل التحقيق أن يقال : الواجب هو المأمور به جزما ، وشرط ترتب الثواب عليه نية التقرب بفعله ، والحرام هو المنهي عنه جزما ، وشرط ترتب الثواب على تركه نية التقرب به ،
فترتب الثواب وعدمه في فعل الواجب وترك الحرام وعدمهما راجع إلى وجود شرط الثواب وعدمه ، وهو النية ، لا إلى انقسام الواجب والحرام في نفسهما.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram
PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-TIGA BELAS: {"KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA'BAN"} الحكاية الثالثة عشرة : في فضل ليلة نصف...
-
11 HAL YANG MENYEBABKAN HATI KERAS DAN MEMBUAT LEMAH ومنها احد عشر شيئا تقسي القلوب وتورث النكد ، أحدها : لبس السراويل قائما . الثاني : الجل...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH TUJUH: {"KEUTAMAAN ILMU DAN MENCINTAI ORANG ALIM"} الحكاية السابعة والخمسون :...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar