Senin, 18 Mei 2020

162} Bolehkah niat zakat fitrah atas nama orang yang wajib dikeluarkan zakat fitrahnya..??

PERTANYAAN:
[@Ririnlestari (MIA.3)]

Assalamualaikum wrwb
Ustad boleh gak jika sorang suami meniatkan zakat fitrah'nya untuq isteri'nya & orangtua meniatkan zakat fitrah untuq anak'nya..kalow boleh gmna cara niat'nya dan kapan diniatkan'nya, dan kalow gak boleh knp tidak boleh. HaturNuhun ustad🙏🏻

JAWABAN:
[Ishadi al-Asyi]

Wa 'Alaikumus Salam

Orang yang menunaikan zakat fitrah boleh hukumnya meniatkan zakat fitrah atas nama orang yang wajib ia keluarkan zakat fitrahnya.

Waktu niat: boleh di niatkan di ketika memisahkan zakat dari harta, atau ketika menyerahkan zakat kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat), atau di sela² keduanya.

Cara niatnya:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻨِّﻰْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَن ﻳَﻠْﺰَﻣُﻨِﻰْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Aku niatkan mengeluarkan zakat fitrah dariku dan dari orang yang wajib aku nafqahi pada syara' fardhu karena Allah Ta'ala.

Reff:

وَالْحَاصِل أَن اعْتِبَار الْفطْرَة شرعا مُتَوَقف على أَرْبَعَة أُمُور النِّيَّة
وَالْقدر الْمخْرج
والمؤدي
والمؤدى عَنهُ
أما النِّيَّة فَتكون من الْمُؤَدِّي عَن نَفسه أَو عَمَّن تلْزمهُ فطرته من زَوْجَة وخادمها ورقيق وأصول وفروع إِذا وَجَبت نَفَقَتهم وَنَحْو ذَلِك أَو عَن موليه الْغَنِيّ من صَغِير وَمَجْنُون وسفيه وَلَو من مَال نَفسه لِأَنَّهُ يسْتَقلّ بتمليكه بِخِلَاف أُصُوله وفروعه الَّذين لَا تجب نَفَقَتهم وَبِخِلَاف الْأَجْنَبِيّ فَإِنَّهُ لَا بُد من الْإِذْن لَهُ فِي الْأَدَاء عَنْهُم فَلَو أدّى عَنْهُم بِغَيْر إذْنهمْ لَا يَقع الْموقع وَمن كَانَت فطرته وَاجِبَة على غَيره كَالزَّوْجَةِ فَأخْرج عَن نَفسه من مَاله بِغَيْر إِذن من وَجَبت عَلَيْهِ صَحَّ وَلَا رُجُوع لَهُ بهَا على من وَجَبت عَلَيْهِ لِأَنَّهَا تجب ابْتِدَاء على الْمُؤَدى عَنهُ ثمَّ يتحملها عَنهُ الْمُؤَدِّي وَتَكون النِّيَّة عِنْد الْعَزْل عَن المَال أَو عِنْد الدّفع إِلَى الْمُسْتَحق أَو بَينهمَا.

Kesimpulan: sesungguhnya yang di 'itibarkan zakat fitrah pada syara' ialah terhenti pada 4 perkara:

1) Niat.
2) Qadar zakat yang dikeluarkan.
3) orang yang menunaikannya.
4) orang yang wajib ia keluarkan zakat fitrahnya.

Adapun niat zakat fitrah adalah dari orang yang  menunaikannya atau atas nama orang yang wajib ia keluarkan zakat fitrahnya, yakni dari istri, pembantunya, budak, ortu, dan anak²nya ketika wajib menafkahi mereka, dan yang sepadan dengan demikian itu.
Atau atas nama perwaliannya yang kaya, yakni anak kecil, orang gila, orang bodoh, walaupun dari hartanya sendiri, karena sungguh dia merdeka dalam memiliki hartanya.
Hal ini berbeda dengan anak yang tidak wajib ia nafkahi, dan berbeda dengan orang lain, maka ia harus meminta izin dalam menunaikan zakat atas namanya. Jika ia menunaikan atas nama mereka tanpa izin, maka tidak terjadi zakat (tidak sah zakatnya).
Dan berbeda dengan orang luar (orang lain). Karena sungguh wajib meminta ijin baginya dalam menunaikan zakat fitrah dari mereka, maka jika menunaikan zakat dari mereka tanpa ijin mereka, maka tidak terjadi apa yang terjadi (zakatnya tidak sah).

Adapun orang yang zakat fitrahnya wajib terhadap orang lain seperti isteri, lalu dia keluarkan zakat fitrah untuk dirinya dan mengambil dari harta suaminya tanpa izin darinya, maka Sah zakatnya, dan suami tidak boleh meminta kembali. Karena zakat si isteri itu pada mulanya wajib terhadap dirinya kemudian berpindah menjadi wajib terhadap suaminya.
Adapun mengenai waktu niat, maka boleh di niatkan di ketika memisahkan zakat dari harta, atau ketika menyerahkan zakat kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat), atau di sela² keduanya.
📚[Nihayatuz Zain. Hal. 175]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram

PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...