PERTANYAAN
Jalsah siang
Assalamu'alaikum warahmatullah
Gmna hukumnya sholat memakai masker. Apakah sholatnya sah...?
Mohon referensiNya....
JAWABAN:
[Ishadi al-Asyi]
Wa 'Alaikumus Salam
Sah shalatnya.
Di dalam kitab al-Hawi al-Kabir dijelaskan: antara dahi dan hidung yang di fardhukan saat sujud ialah dahinya saja ketiadaan hidung, jika waktu sujud hanya menempel dahinya saja pada tempat sujud tanpa menempel hidung maka sujudnya Sah, dan bila sebaliknya, hanya hidungnya saja yang menempel tanpa dahi maka sujudnya tidak Sah.
Menurut 'Ikrimah dan Sa'id ibn Jubair kedua²nya dahi dan hidung difardhukan menempel pada tempat sujud, maka jika sujud hanya salah satunya saja tidak Sah.
Menurut Abu Habifah: diantara dahi dan hidung yang difardhukan saat sujud itu salah satunya saja sehingga bila sujud dahinya saja tanpa hidung atau sujud hidungnya saja tanpa dahi maka sujudnya Sah.
Namun dalam kitab al-Majmu' Syarah al-Muhadzdzab dijelaskan bahwa Makruh bagi lelaki menutup mulutnya dalam shalat, dan juga Makruh bagi perempuan memakai cadar dalam shalat, akan tetapi karna memakai masker adalah untuk menghindari mudharat dan dipakai karna ada hajat, yakni menghindari dari mewabahnya virus corona, maka hukumnya tidak dimakruhkan lagi.
Dalam sebuah qaedah disebutkan:
لا حرام في ضرورة ولا كراهة في حاجة
Tidak menjadi haram dalam keadaan dharurat dan tidak makruh dalam keadaan hajat.
📚[Mabadi Awwaliyah. Hal. 32]
Reff:
📚[al-Hawy al-Kabir. Juz. 2/ Hal. 126]:
(فَصْلٌ)
فَإِذَا ثَبَتَ هَذَا فَهُوَ مَأْمُورٌ أَنْ يَسْجُدَ عَلَى رُكْبَتَيْهِ، وَقَدَمَيْهِ وَيَدَيْهِ، وَجَبْهَتِهِ، وَأَنْفِهِ، فَأَمَّا الْجَبْهَةُ وَالْأَنْفُ، فَفَرَضَ السُّجُودَ مُتَعَلِّقٌ بِالْجَبْهَةِ دُونَ الْأَنْفِ، فَإِنْ سَجَدَ عَلَى جَبْهَتِهِ أَجْزَأَهُ، وَإِنْ سَجَدَ عَلَى أَنْفِهِ لَمْ يُجْزِهِ، وَقَالَ عِكْرِمَةُ، وَسَعِيدُ بْنُ جُبَيْرٍ: فَرْضُ السُّجُودِ مُتَعَلِّقٌ بِالْجَبْهَةِ، وَالْأَنْفِ، وَإِنْ سَجَدَ عَلَى أَحَدِهِمَا لَمْ يُجْزِهِ حَتَّى يَسْجُدَ عَلَيْهِمَا مَعًا
وَقَالَ أبو حنيفة: فَرْضُ السُّجُودِ مُتَعَلِّقٌ بِكُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا عَلَى الْبَدَلِ، فَإِنْ سَجَدَ عَلَى جَبْهَتِهِ دُونَ أَنْفِهِ أَجْزَأَهُ، وَإِنْ سَجَدَ عَلَى أَنْفِهِ دُونَ جَبْهَتِهِ أَجْزَأَهُ وَاسْتَدَلَّ مَنْ أَوْجَبَ السُّجُودَ عَلَى الْأَنْفِ مَعَ الْجَبْهَةِ بِرِوَايَةِ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم قَالَ: " لَا صَلَاةَ لِمَنْ لَا يُوضِعُ أَنْفَهُ عَلَى الْأَرْضِ " وَاسْتَدَلَّ مَنْ جَعَلَ السُّجُودَ عَلَى الْأَنْفِ دُونَ الْجَبْهَةِ مُجَزِّئًا بِمَا رُوِيَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم أَنَّهُ قَالَ لِلَّذِي عَلَّمَهُ الصَّلَاةَ: "مَكِّنْ جَبْهَتَكَ وَأَنْفَكَ مِنَ الْأَرْضِ "فَلَمَّا لَمْ يَكُنِ الْجَمْعُ بَيْنَهُمَا مُسْتَحَقًّا وَكَانَ لَوْ سَجَدَ عَلَى جَبْهَتِهِ دُونَ أَنْفِهِ أَجْزَأَهُ كَذَلِكَ لَوْ سَجَدَ عَلَى أَنْفِهِ دُونَ جَبْهَتِهِ أَجْزَأَهُ
وَدَلِيلُنَا رِوَايَةُ الشَّافِعِيِّ عَنْ سُفْيَانَ عَنِ ابْنِ طَاوُسٍ عَنْ أَبِيهِ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: أُمِرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ أَنْ يَسْجُدَ مِنْهُ عَلَى يَدَيْهِ وَرُكْبَتَيْهِ وَأَطْرَافِ أَصَابِعِهِ وَجَبْهَتِهِ وَنُهِيَ أَنْ يَكُفَّ الشَّعْرَ وَالثِّيَابَ وَعِنْدَ أبي حنيفة: أَنَّ كُلَّ عُضْوٍ كَانَ مَحَلًّا لِلسُّجُودِ كَانَ مُغْنِيًا وَلَمْ يَكُنْ مُخَيَّرًا بَيْنَهُ وَبَيْنَ غَيْرِهِ كَالْيَدَيْنِ، وَخَبَرُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا يُحْمَلُ عَلَى الِاسْتِحْبَابِ وَنَفْيِ الكمال
➖➖➖➖➖
قال المصنف رحمه الله تعالى ( ويكره أن يصلي الرجل وهو متلثم لما روى أبو هريرة رضي الله عنه { أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى أن يغطي الرجل فاه في الصلاة } ويكره للمرأة أن تنتقب في الصلاة ; لأن الوجه من المرأة ليس بعورة فهي كالرجل ) .
( الشرح ) هذا الحديث رواه أبو داود بإسناد فيهالحسن بن ذكوان ، وقد ضعفه يحيى بن معين والنسائي والدارقطني ، لكن روى له البخاري في صحيحه ، وقد رواه أبو داود ولم يضعفه ، والله أعلم . ويكره أن يصلي الرجل متلثما ، أي : مغطيا فاه بيده أو غيرها ، ويكره أن يضع يده على فمه في الصلاة إلا إذا تثاءب ، فإن السنة وضع اليد على فيه ، ففي صحيح مسلم عن أبي سعيد أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : { إذا تثاءب أحدكم فليمسك بيده على فيه فإن الشيطان يدخل } والمرأة والخنثى كالرجل في هذا ، وهذه كراهة تنزيه لا تمنع صحة الصلاة والله أعلم.
Mushannif rahimahullah berkata: dan makruh menutup mulut bagi laki² dalam shalat, karena terdapat hadits yang di riwayatkan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, "sesungguhnya Rasulullah ﷺ Melarang laki² menutup mulutnya dalam shalat." Dan makruh bagi perempuan memakai cadar dalam shalat, karena wajah perempuan bukanlah aurat, sama halnya laki².
SYARAH:
Hadits ini di riwayatkan oleh abu Dawud dengan meng~isnadkan bagi Hasan bin Dzakwan, dan hadits ini di dhaifkan oleh Yahya bin Mu'in, An-Nasa`i dan daruquthni. Tetapi imam al-Bukhari meriwayatkan dalam shahihnya.
Imam abu Dawud meriwayatkan hadits ini dan beliau tidak mendha'ifkannya, Wallahu 'Alam.
Dan makruh bagi laki² menutup mulutnya dengan tangan atau lainnya, dan makruh meletakkan tangan di atas mulut kecuali saat sedang menguap, maka sunah meletakkan tangan di atas mulut.
Di dalam shahih muslim dari abi Sa'id bahwa sesungguhnya Nabi ﷺ Bersabda:
"Apabila menguap salasatu dari kalian, maka hendaklah memblokir mulut kalian dengan tangan, karena sesungguh setan akan masuk dalam mulut."
Perempuan dan khuntsa dalam kasus ini sama halnya laki². Dan makruh yang dimaksudkan disini adalah makruh tanzih sehingga tidak dapat mencegah sahnya shalat.
Wallahu 'Alam.
📚[al-Majmu' Syarah al-Muhadzdzab. Juz. 4/ Hal. 229 Darul Hadits]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram
PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-TIGA BELAS: {"KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA'BAN"} الحكاية الثالثة عشرة : في فضل ليلة نصف...
-
11 HAL YANG MENYEBABKAN HATI KERAS DAN MEMBUAT LEMAH ومنها احد عشر شيئا تقسي القلوب وتورث النكد ، أحدها : لبس السراويل قائما . الثاني : الجل...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH TUJUH: {"KEUTAMAAN ILMU DAN MENCINTAI ORANG ALIM"} الحكاية السابعة والخمسون :...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar