(ولا تُصَعِّرْ) وفي قرائة تصاعر (خَدَّك للناس) لا تمل وجهك عنهم تكبرا (ولا تمش في الأرض مرحا) أي خُيَلَاء (إن اللّٰه لا يحب كل مختال) متبختر في مشيه (فخور) على الناس.
Tafsir Firman Allah SWT: (Dan janganlah kamu memalingkan) yaitu dalam satu qira'ah dibaca تُصَاعِر (mukamu dari manusia) yaitu janganlah kamu memalingkan wajahmu dari orang² dengan sombong, (dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh) yaitu dengan perasaan angkuh, (sesungguhnya Allah tidak menyukai orang² yang sombong) yaitu orang yang berlagak sombong dalam berjalan (lagi membanggakan diri) atas manusia.
قوله: (ولا تُصَعِّرْ خَدَّك للناس) الصعر بفتحين في الأصل، داء يصيب البعير يلوي عنقه، ثم استعملت في ميل العنق وانقلاب الوجه إلى أحد الشدقين، لأجل الفخر على الناس، والمراد لا تتكبر فتحتقر الناس، ولا تعرض عنهم بوجهك إذا كلموك. قوله : (وفي قرائة تصاعر) أي وهما سبعيتان ومعناهما واحد. قوله (أي خيلاء) أي عجبا وتكبرا، قال تعالى : {إنك لن تَخرِقَ الأرض ولن تَبلُغَ الجبالَ طولا}. قوله : (فخور) (على الناس) أي لظنه أن نعمة اللّٰه أستغت عليه لاستحقاقه إياها، فتكبر بها على الناس.
Firman Allah SWT: (Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia) makna asal الصَعَر ialah merupakan semacam obat yang apabila diberikan kepada seekor unta maka akan menjadi bengkok lehernya, lalu digunakanlah istilah ini untuk doyongnya leher serta berbaliknya muka kearah salah satu dari dua sudut kanan atau kiri karena bertujuan menyombongi manusia. Adapun yang dimahsudkan ialah: Janganlah kamu mempunyai rasa sombong, lantas dirimu memandang rendah manusia. Dan janganlah kamu memalingkan wajahmu dari manusia apabila mereka berbicara kepadamu.
Qaul Mufassir: (Yaitu dengan perasaan angkuh) yaitu perasaan mengagumi diri sendiri serta sombong. Allah SWT Berfirman dalam QS Al Isra' 37: {Karena sesungguhnya kamu sekali² tidak dapat menembus bumi dan sekali² kamu tidak akan sampai setinggi gunung}.
Dan FirmanNya: (Lagi membanggakan diri) (atas manusia), yaitu sebuah prasangka bahwa Allah SWT telah menyempurnakan nikmat atasnya karena ia memanglah pantas memperoleh hal itu, maka lantas ia merasa sombong terhadap manusia.
📚[Hasyiyah Ash-Shawi 'ala Tafsir Jalalain. Juz. 3/ Hal. 316]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar