053} ISTERI GILA APAKAH TERMASUK NUSYUZ

PERTANYAAN:
[Fuad]

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Istri gila apakah termasuk nusyuz dan bagaimana nafkahnya?

JAWABAN:
[Mujawib: Kakang Ishadi Al-Asyi]

وعليكم السلام

Istri gila atau masih kecil bila menyimpang dari ketaatan suami tetap dihukumi nusyuz sehingga menggugurkan nafaqah untuknya

(وتسقط) المؤن كلها (بنشوز) منها إجماعا: أي بخروج عن طاعة الزوج وإن لم تأثم كصغيرة ومجنونة ومكرهة (ولو ساعة) أو ولو لحظة فتسقط نفقة ذلك اليوهم وكسوة ذلك الفصل ولا توزع على زماني الطاعة والنشوز، ولو جهل سقوطها بالنشوز فأنفق رجع عليها إن كان ممن يخفى عليه ذلك، وإنما لم يرجع من أنفق في نكاح أو شراء فاسد وإن جهل ذلك لانه شرع في عقدهما على أن يضمن المؤن بوضع اليد ولا كذلك ههنا، وكذا من وقع عليه طلاق باطنا ولم يعلم به فأنفق مدة ثم علم فلا يرجع بما أنفقه - على الاوجه.

Menurut ijma' ulama Seluruh macam nafkah istri adalah menjadi gugur lantaran nusyuz walaupun hanya sebentar berbuat nusyuz, Nusyuz yaitu menyimpang dari ketaatan kepada suami walaupun menyimpang itu tidak membuat istri berdosa, misalnya istri yang masih kecil atau gila atau di paksa melakukan.
Maka gugurlah hak nafqah sehari itu dan hak pakaian satu periode itu, dan tidak di bagi bagikan (jatahnya) pada masa taat dan masa nusyuz.
Apabila suami tidak mengetahui keguguran hak nafqah, maka boleh meminta nya kembali jika suami itu termasuk orang yang tidak tahu hukum tersebut, hanya sanya suami yang memberikan nafkah dalam ikatan pernikahan atau pembelian yang fasid adalah tidak bisa meminta nya kembali sekalipun tidak mengetahui unsur tersebut, karena adanya laki² melakukan nikah / pembelian itu justru karena kesanggupannya menanggung nafqah dengan telah dilakukannya perbuatan itu, tapi bukan itulah latar belakang dalam masalah di atas tadi;
Demikian pula orang yang secara batin telah jatuh talaknya dan tidak mengetahui, lalu dalam beberapa waktu isi memberikan nafqah istrinya kemudian mengetahui hal itu, maka tidak boleh meminta kembali nafqah yang telah ia berikan, menurut beberapa wajah pendapat.
📚[I'anatut thalibin. Juz. 4/ Hal. 77_78]