Dikisahkan: seorang budak laki² dan budak perempuan belajar di suatu tempat. Si budak laki² jatuh cinta kepada budak perempuan. Ia sangat mencintainya. Keduanya sangat bagus dan cantik. Budak laki² sering merayunya hingga ia dekat sekali dengannya.
Suatu hari budak laki² menulis sesuatu pada ikat pinggang budak perempuan:
Apa pendapatmu tentang orang yang sedang sakit
Sebab begitu mencintaimu hingga kebingungan
la mengadukan kerinduannya karena senang dan sakit
la tidak mampu menyimpan hatinya
Setelah itu, budak perempuan mengambil ikat pinggangnya, dan melihat tulisan itu. Lalu ia menjawabnya dengan tulisan di ikat pinggangnya juga:
Ketika kami melihat seorang pencinta yang membahayakan diri
Kerinduan mendalam atau kelembutannya
Tujuan kami sampai pada cintanya
Meskipun cinta kita akan banyak yang mencegahnya
Seorang alim masuk menemui mereka. Ia menemukan tulisan pada ikat pinggang itu. Ia merasa kasihan kepada mereka. Lalu pada ikat pinggang itu, si alim menulis:
Temuilah kekasihmu, jangan takut kepada siapa pun
Dan temuilah orang yang sakit karena cinta dan bingung
Adapun kepada al-faqih, janganlah takut kepada wibawanya
Sebab ia telah diuji dalam rindu selama beberapa zaman
Tiba² setelah itu, Tuan budak perempuan datang pada jam yang sama. Ia menemukan ikat pinggangnya. Ia mengambil, dan membaca tulisan budak laki², budaknya sendiri, dan si faqih. Lalu ia menulis di bawahnya:
Allah tidak akan memisahkan kalian selamanya
Kerinduan kalian telah membuat kalian bingung dan capek
Adapun faqih, demi Allah, aku tidak pernah melihat
Dengan kedua mataku orang yang lebih rakus darinya
Setelah itu, ia mengutus seseorang pergi ke hakim dengan beberapa saksi. Ia menetapkan pernikahan antara budak perempuan atas budak laki² di majelis tersebut. Lalu walimah dilangsungkan oleh tuannya dengan baik.
Sebagian mengirim surat kepada temannya:
"Amma ba'du. Orang² menceritakan perbuatanmu,
akan tetapi engkau tidak memuliakan perkataanmu.
Malulah kamu kepada Allah Swt dengan kadar kedekatan-Nya kepadamu. Dan takutlah kepada-Nya dengan kadar kuasa-Nya kepadamu. Wassalaam."
Aku meminta ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan bertaubat kepada-Nya.
📚[An-Nawadir. Hal. 222_223]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar