226} Jika tidak meng~qadha puasa ramadhan hingga ramadhan mendatang

PERTANYAAN:
ASSALAMUALAIKUM
klo ga di kaza puasanya hngga datang ramazan lagi itu wajib kafarah dan kaza atau kaza aja?

JAWABAN:

Wa 'Alaikumus Salam

قَالَ الْمَاوَرْدِيُّ: وَهَذَا كَمَا قَالَ إِذَا أَفْطَرَ أَيَّامًا مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ لِعُذْرٍ أَوْ غَيْرِهِ، فَالْأَوْلَى بِهِ أَنْ يُبَادِرَ بِالْقَضَاءِ وَذَلِكَ مُوَسَّعٌ لَهُ مَا لَمْ يَدْخُلْ رَمَضَانُ ثَانٍ، فَإِنْ دَخَلَ عَلَيْهِ شَهْرُ رَمَضَانَ ثَانٍ صَامَهُ عَنِ الْفَرْضِ، لَا عَنِ الْقَضَاءِ فَإِذَا أَكْمَلَ صَوْمَهُ قَضَى مَا عَلَيْهِ ثُمَّ يَنْظُرُ فِي حَالِهِ، فَإِنْ كَانَ أَخَّرَ الْقَضَاءَ لِعُذْرٍ دَامَ بِهِ مِنْ مَرَضٍ، أَوْ سَفَرٍ فَلَا كَفَّارَةَ عَلَيْهِ، وَإِنْ أَخَّرَهُ غَيْرَ مَعْذُورٍ فَعَلَيْهِ مَعَ الْقَضَاءِ الْكَفَّارَةُ عَنْ كُلِّ يَوْمٍ بِمُدٍّ مِنْ طَعَامٍ، وَهُوَ إِجْمَاعُ الصَّحَابَةِ،

Telah berkata al-mawardi: Ini seperti apa yg telah dikatakan; ketika berbuka membatalkan puasa (tidak puasa) dari bulan ramadan karena 'uzur atau selainnya maka yang utama dengannya adalah bergegas segera qadha. Dan demikian itu dileluasakan baginya selagi belum masuk bulan ramadhan ke dua.
Maka jika masuk baginya bulan ramadhan kedua maka dia puasa bulan ramadan dari fardhu bukan dari qadha.
Maka tatkala telah sempurna puasanya maka (kemudian) qadhai apa yang wajib baginya (yaitu qadha puasa ramadhan tahun lalu).
Kemudian melihat dalam tingkah keadaanya; jika dia mengakhirkan qadha puasa karena uzur yang langgeng (terus menerus) dengannya, nyatanya  sakit atau bepergian, maka tidak ada kaffarah baginya.
Dan jika dia mengakhirkan qadha karena selain uzur maka wajib baginya qadha serta kaffarah, dari setiap hari kaffarahnya satu mud dari makanan. Ini adalah ijma' para sahabat Nabi ﷺ
📚[al-Hawy al-Kabir. Juz. 3/ Hal. 451]