205} Redaksi lafadz "Hadist itu bisa menyesatkan, kecuali bagi fuqaha".

PERTANYAAN:
Redaksi lafadz "Hadist itu bisa menyesatkan, kecuali bagi fuqaha". Apakah redaksi itu sebuah hadits..??

JAWABAN:

(سُئِلَ) نفع الله بِهِ بِمَا لَفظه الحَدِيث مضلة إِلَّا للفقهاء هَل هُوَ حَدِيث وَمَا مَعْنَاهُ مَعَ أَن معرفَة الحَدِيث شَرط فِي مُسَمّى الْفَقِيه وَأَيّمَا أعظم قدر أَو أجل ذكرا الْفُقَهَاء أَو المحدثون (فَأجَاب) بقوله لَيْسَ بِحَدِيث وَإِنَّمَا هُوَ من كَلَام ابْن عُيَيْنَة أَو غَيره وَمَعْنَاهُ أَن الحَدِيث كالقرآن فِي أَنه قد يكون عَام اللَّفْظ خَاص الْمَعْنى وَعَكسه وَمِنْه نَاسخ ومنسوخ وَمِنْه مَا لم يَصْحَبهُ عمل وَمِنْه مُشكل يَقْتَضِي ظَاهره التَّشْبِيه كَحَدِيث ينزل رَبنَا الخ وَلَا يعرف معنى هَذِه إِلَّا الْفُقَهَاء
[ابن حجر الهيتمي، الفتاوى الحديثية لابن حجر الهيتمي، صفحة ٢٠٢]

Telah ditanyakan pada Imam Ibn Hajar Al-Haitami: "Semoga Allah Ta'ala memberi manfaat dengannya" dengan redaksi yang lafadznya "Hadist itu menyesatkan kecuali bagi al-Fuqaha" apakah redaksi itu sebuah hadits ? Dan apa maknanya? Beserta sungguh bahwa mengetahui hadits adalah syarat seseorang disebut Al-faqih dan mana yg lebih besar derajatnya atau agung derajat penyebutannya, apakah Al-Fuqaha atau Almuhaddistun ?

Imam Ibn Hajar Al-Haitami menjawab dengan qaulnya: Itu bukan sebuah hadits, itu hanya perkataan dari Ibn 'Uyainah atau lainnya.
Dan maknanya adalah bahwa sungguh Hadist itu seperti Al-Qur'an dalam hal sungguh terkadang lafadznya umum, maknanya khusus dan sebaliknya.

Dan termasuk seperti Al-Qur'an, Hadits itu ada nasikh dan mansukhnya. Dan termasuk seperti Al-Qur'an, Hadist terkadang ada yang tidak untuk diamalkan. Dan termasuk seperti Al-Qur'an, hadits berupa redaksi yg musykil yang  dhahir lafadznya menunjukkan tasybih, contoh seperti hadits:

 ينزل رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ الخ

Tidak lah bisa mengetahui makna hadits ini kecuali para fuqaha.