Bolehkah bertawassul dengan Nabi dan para Wali..?
وقول الشخص المؤمن يا فلان عند وقوعه فى شدة داخل فى التوسل بالمدعى إلى اللّٰه تعالى وصرف النداء إليه مجاز لا حقيقة والمعنى يا فلان أتوسل بك إلى ربى أن يقيل عثرتى أو يرد غائبى مثلا فالمسئول فى الحقيقة هو الله تعالى وإنما أطلق الإستعانة بالنبى أو الولى مجازا والعلاقة بينهما أن قصد الشخص التوسل بنحو النبى صار كالسبب وإطلاقه على المسبب جائز شرعا وعرفا وارد فى القرآن والسنة كما هو مقرر فى علم المعانى والبيان. نعم ينبغى تنبيه العوام على ألفاظ تصدر منهم تدل على القدح فى توحيدهم فيجب إرشادهم وإعلامهم بأن لا نافع ولا ضار إلا اللّٰه تعالى لا يملك غيره لنفسه ضرا ولا نفعا إلا بإرادة اللّٰه تعالى قال تعالى لنبيه عليه الصلاة والسلام قل إنى لا أملك لكن ضرا ولا رشدا اهـ.
Adapun perkataan seseorang yang beriman ketika tertimpa sesuatu musibah "Wahai Fulan" itu merupakan ketegori doa dengan tawassul. Penggunaan panggilan ini merupakan majaz dan bukanlah yang dimaksudkan itu mengarah pada makna yang sebenarnya.
Apabila diterjemahkan maka maksudnya adalah: "Wahai Fulan, aku memohon kepada Allah dengan berwasilah kepadamu, supaya Allah mengampuni kesalahanku." Atau "supaya Allah mengembalikan milikku yang telah hilang".
Jadi permintaan tersebut pada hakikatnya hanyalah kepada Allah SWT. Sedangkan penyebutan Wali ataupun Nabi itu hanyalah merupakan majaz.
Sedangkan 'alaqah atau kaitan makna dari keduanya, bahwasannya apabila seseorang bertawasul dengan Nabi atau lainnya maka ini menjadikannya seperti sabab, dan memuthlaqkan atas musabbab itu boleh, baik menurut syara' maupun 'urf, dan untuk hal semacam ini telah warid dalam al-Qur'an dan as-Sunnah, seperti halnya yang telah ditetapkan dalam ilmu ma'ani dan bayan.
Namun perlu diketahui bahwasannya untuk orang yang masih awam supaya diberi bimbingan dan pengetahuan agar tidak sembarangan dalam bertawassul yang dapat merusak tauhidnya. Jadi, wajib untuk memberi pengetahuan kepada mereka, bahwasannya Tidaklah ada sesuatu apapun yang dapat mencegah dan mendatangkan bahaya kecuali hanya Allah SWT. Selain Allah SWT tidaklah memiliki daya untuk mendatangkan bahaya dan memberikan manfaat. Sesuai dengan Firman Allah SWT kepada NabiNya: "Katakanlah wahai Muhammad!, Sesungguhnya aku ini tidaklah memiliki daya kepada kalian semua, baik itu berupa kemudharatan ataupun hidayah."
📚[Bughyatul Mustarsyidin. Hal. 297 alHidayah]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram
PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-TIGA BELAS: {"KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA'BAN"} الحكاية الثالثة عشرة : في فضل ليلة نصف...
-
11 HAL YANG MENYEBABKAN HATI KERAS DAN MEMBUAT LEMAH ومنها احد عشر شيئا تقسي القلوب وتورث النكد ، أحدها : لبس السراويل قائما . الثاني : الجل...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH TUJUH: {"KEUTAMAAN ILMU DAN MENCINTAI ORANG ALIM"} الحكاية السابعة والخمسون :...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar