PERTANYAAN:
assalamualaikum wr
Ustad ana sering mndengar bahwa orang tua harus beri pendidikan ke anaknya itu sesuai bakatnya. Apa benar bgitu ustad?
JAWABAN:
[Kakang Ishadi al-Asyi]
Wa 'Alaikumus Salam
Iya benar, orang tua itu terlebih dahulu harus mengetahui bakat anaknya. Sebab tiap anak itu dilahirkan dengan membawa bakat masing². Asal jangan menggiring anak pada sesuatu yang diharamkan syareat. Jika anak dipaksa melakukan atau menekuni sesuatu yang tidak menjadi bakat atau kecenderungannya, maka ia tidak akan berhasil, bahkan bisa kehilangan bakatnya.
Sekiranya orang tua melihat anaknya memiliki sifat kuat hafalannya, cepat daya tangkapnya, serta minat belajarnya kuat, maka anak tersebut termasuk kategori anak yang berpotensi menyerap dan menampung. Selama otaknya masih kosong dapat diisi dengan ilmu, karena ilmu tersebut akan bersifat permanen dan tumbuh secara baik.
Namun jika Anda mendapati anak tersebut memiliki sifat berlawanan dengan yang diatas pada segala sisi, maka bisa jadi ia memiliki bakat menjadi ksatria, seperti panah memanah dan menunggang kuda, dan atau memainkan senjata tombak. Anak tersebut berarti kurang memiliki bakat serta kecakapan dalam hal keilmuan. Maka sang ayah hendaknya mendukung bahkan melatih serta selalu memberikan dorongan dalam mengasah bakat keperwiraan yang dimiliki. Itu akan lebih bermanfaat untuk dirinya dan kaum muslimin.
Jika sang bapak melihat anaknya tidak dianugerahi kedua jenis kecakapan serta bakat di atas, sementara ia melihatnya memiliki bakat serta kecenderungan dalam hal hasta karya dan kerajinan tangan, maka hendaknya si wali memberikan fasilitas untuk menekuni bakat tersebut.
Hal ini dilakukan tentu setelah ia dididik dan dibekali dengan ilmu pengetahuan agama. Karena yang demikian itu adalah mudah bagi setiap orang agar hujjah Allah tegak atas hamba Allah tersebut. Sebab Allah memiliki hujjah yang sangat jelas yang harus dipertanggungjawabkan oleh hamba²nya, sebagaimana Allah ‘azza wa jalla banyak melimpahkan karunia yang amat sempurna kepada mereka.
📚[Tuhfatul Maudud. Hal. 159]:
فصل
ومما ينبغي أن يعتمد حال الصبي وما هو مستعد له من الأعمال ومهيأ له منها فيعلم أنه مخلوق له فلا يحمله على غيره ما كان مأذونا فيه شرعا فإنه إن حمله على غير ما هو مستعد له لم يفلح فيه وفاته ما هو مهيأ له فإذا رآه حسن الفهم صحيح الإدراك جيد الحفظ واعيا فهذه من علامات قبوله وتهيئه للعلم لينقشه في لوح قلبه ما دام خاليا فإنه يتمكن فيه ويستقر ويزكو معه وإن رآه بخلاف ذلك من كل وجه وهو مستعد للفروسية وأسبابها من الركوب والرمي واللعب بالرمح وأنه لا نفاذ له في العلم ولم يخلق له مكنه من أسباب الفروسية والتمرن عليها فإنه أنفع له وللمسلمين وإن رآه بخلاف ذلك وأنه لم يخلق لذلك ورأى عينه مفتوحة إلى صنعة من الصنائع مستعدا لها قابلا لها وهي صناعة مباحة نافعة للناس فليمكنه منها هذا كله بعد تعليمه له ما يحتاج إليه في دينه فإن ذلك ميسر على كل أحد لتقوم حجة الله على العبد فإن له على عباد الحجة البالغة كما له عليهم النعمة السابغة. والله أعلم
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
646} Hukum Menikahi Lima Orang Wanita Berturut-turut Dan Mengawini Dua Orang Wanita Dalam Satu Aqad Yang Satu Sama lainnya Ada Hubungan Mahram
PERTANYAAN: Assalamualaikum Wr Wb Bagaimana hukum seorang lelaki menikahi lima orang wanita berturut2, dan laki2 mengawini dua orang wanita ...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-TIGA BELAS: {"KEUTAMAAN MALAM NISFU SYA'BAN"} الحكاية الثالثة عشرة : في فضل ليلة نصف...
-
11 HAL YANG MENYEBABKAN HATI KERAS DAN MEMBUAT LEMAH ومنها احد عشر شيئا تقسي القلوب وتورث النكد ، أحدها : لبس السراويل قائما . الثاني : الجل...
-
Oleh:[Ishadi al-Asyi] HIKAYAH YANG KE-LIMA PULUH TUJUH: {"KEUTAMAAN ILMU DAN MENCINTAI ORANG ALIM"} الحكاية السابعة والخمسون :...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar