Assalamualaikum
Apa ada yg tau tentang orang baca asmaul husna masuk syurga, ada di kitab apa.?
JAWABAN:
[Kakang Ishadi al-Asyi]
Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir dan hasyiyah as-Shawi 'ala Tafsir jalalain diterangkan mengenai fadhilah Asma'ul husna dalam surat Al-'Araf 180:
"Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama, barangsiapa yang menyebutnya satu-persatu maka akan masuk surga."
Selengkapnya:👇
وَلِلَّهِ الْأَسْماءُ الْحُسْنى فَادْعُوهُ بِها وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كانُوا يَعْمَلُونَ (180)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «إِنَّ لِلَّهِ تِسْعًا وَتِسْعِينَ اسْمًا مِائَةٌ إِلَّا وَاحِدًا، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ وَهُوَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ» «1» أَخْرَجَاهُ فِي الصَّحِيحَيْنِ مِنْ حَدِيثِ سُفْيَانَ بْنِ عُيَيْنَةَ عَنِ أبي الزناد عن الأعرج عنه، ورواه الْبُخَارِيُّ عَنْ أَبِي الْيَمَانِ عَنْ شُعَيْبٍ عَنِ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ أَبِي الزِّنَادِ بِهِ، وَأَخْرَجَهُ الترمذي في جامعه عَنِ الْجَوْزَجَانِيِّ عَنْ صَفْوَانَ بْنِ صَالِحٍ عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ عَنْ شُعَيْبٍ فَذَكَرَ بِسَنَدِهِ مِثْلَهُ.
وَزَادَ بَعْدَ قَوْلِهِ «يُحِبُّ الْوِتْرَ: هُوَ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ، الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلَامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ، الْمُتَكَبِّرُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ الْغَفَّارُ، الْقَهَّارُ الْوَهَّابُ الرَّزَّاقُ الْفَتَّاحُ الْعَلِيمُ الْقَابِضُ الْبَاسِطُ، الْخَافِضُ الرَّافِعُ الْمُعِزُّ الْمُذِلُّ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ، الْحَكَمُ الْعَدْلُ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ الْحَلِيمُ الْعَظِيمُ الْغَفُورُ، الشَّكُورُ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ الْحَفِيظُ الْمَقِيتُ الْحَسِيبُ الْجَلِيلُ الْكَرِيمُ، الرَّقِيبُ الْمُجِيبُ الْوَاسِعُ الْحَكِيمُ، الْوَدُودُ الْمَجِيدُ الْبَاعِثُ الشَّهِيدُ الْحَقُّ، الْوَكِيلُ الْقَوِيُّ الْمَتِينُ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ الْمُحْصِي الْمُبْدِئُ الْمُعِيدُ، الْمُحْيِي الْمُمِيتُ، الْحَيُّ الْقَيُّومُ الْوَاجِدُ الْمَاجِدُ الْوَاحِدُ الْأَحَدُ، الْفَرْدُ الصَّمَدُ، الْقَادِرُ الْمُقْتَدِرُ الْمُقَدِّمُ الْمُؤَخِّرُ الْأَوَّلُ الْآخِرُ، الظاهر الْبَاطِنُ الْوَالِي الْمُتَعَالِي، الْبَرُّ التَّوَّابُ الْمُنْتَقِمُ الْعَفُوُّ الرؤوف، مَالِكُ الْمُلْكِ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ الْمُقْسِطُ الْجَامِعُ الْغَنِيُّ الْمُغْنِي، الْمَانِعُ الضَّارُّ النَّافِعُ، النُّورُ الْهَادِي الْبَدِيعُ الْبَاقِي الْوَارِثُ الرَّشِيدُ الصَّبُورُ»
Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, yaitu: seratus kurang satu. Barangsiapa yang dapat menghafalnya, masuk surga. Dia Maha Esa dan mencintai yang esa.
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya di dalam kitab Shahihnya. masing² melalui hadits Sufyan ibnu Uyaynah, dari Abuz Zanad dari Al-A’raj dengan lafaz yang sama.
Imam Bukhari telah meriwayatkannya dari Abul Yaman, dari Syu'aib, dari Abu Hamzah, dari Abuz Zanad dengan sanad yang sama.
Imam Tirmizi telah mengetengahkannya di dalam kitab Jami'nya, dari Al-Juzjani, dari Safwan ibnu Shaleh, dari Al-Walid ibnu Muslim, dari Syu'aib, lalu ia menyebutkan hal yang semisal berikut sanadnya. Dan di dalam riwayat itu sesudah lafadz, "Menyukai yang esa," ditambahkan hal berikut, yaitu:
Dialah Allah, Yang tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang, Raja, Mahasuci, Mahasejahtera, Maha Mengaruniakan Keamanan. Maha Memelihara, Mahamulia, Mahakuasa, Mahaperkasa, Maha Memiliki Keagungan, Maha Pencipta, Maha Membentuk Rupa, Maha Pengampun, Mahamenang. Maha Pemberi Karunia, Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemberi Keputusan, Maha Mengetahui, Maha Menyempitkan Rezeki, Maha Melapangkan Rezeki, Yang Merendahkan, Yang Mengangkat, Yang Memuliakan, Yang Menghinakan, Yang Maha Mendengar, Maha Melihat, Mahabijaksana, Mahaadil, Mahalembut, Maha-waspada, Maha Penyantun, Mahaagung, Maha Pengampun, Maha Mensyukuri, Mahatinggi, Mahabesar, Maha Memelihara, Maha Membalas, Maha Periksa, Mahaagung, Mahamulia, Maha Mengawasi, Maha Memperkenankan, Mahaluas, Mahabijaksana, Maha Mencintai, Mahaagung, Maha Membangkitkan, Maha Menyaksikan, Mahabenar, Maha Melindungi, Mahakuat, Mahateguh, Maha Menolong, Maha Terpuji, Maha Menghitung, Maha Memulai, Maha Mengembalikan, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan, Yang Mahahidup Abadi, Yang Maha Berdikari, Yang Maha Pemurah, Yang Mahaagung, Yang Maha Esa, Yang Mahatunggal, Yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Yang Mahakuasa, Yang Maha Berkuasa, Yang mendahulukan, Yang mengakhirkan. Yang Mahaawal, Yang Mahaakhir, Yang Mahanyata, Yang Maha Tersembunyi, Yang Maha Menolong, Yang Mahatinggi, Yang Mahabijak, Maha Pengampun, Maha Membalas, Maha Memaafkan, Maha Penyayang. Yang Mempunyai Kerajaan, Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan, Yang Mahaadil. Yang Maha Menghimpun, Yang Mahakaya, Yang Memberi Kekayaan, Yang Maha Mencegah, Yang Menimpakan Bahaya, Yang Memberi Manfaat. Yang Maha Bercahaya. Yang Maha Pemberi Petunjuk, Yang Maha Membuat, Yang Mahakekal, Yang Maha Mewaris, Yang Maha Memberi Petunjuk, Yang Mahasabar.
📚[Tafsir Ibnu Katsir. Juz. 2/ Hal. 245_246]
➖➖➖➖➖
(وللّٰه الأسماء الحسنى) التسعة والتسعون الوارد بها الحديث والحسنى مؤنث الأحسن (فادعوه) سموه (بها).
قوله (سموه) (بها) أى وقت دعائكم وندائكم وأذكاركم.
Tafsir Firman Allah SWT: (Allah memiliki Nama² yang indah) yaitu ada sembilan puluh sembilan sebagaimana yang warid dalam Hadist. Sedangkan lafadz al husna itu muannast daripada lafadz ahsan. (maka berdoalah kepadaNya) yaitu menyebutlah kalian kepadaNya (dengan Asma'ul Husna) yaitu diwaktu kalian berdoa, berseru, dan berdzikir.
قوله (وللّٰه الأسماء الحسنى) ذكرت في أربعة مواضع من القرآن : هنا، وفي آخر الإسراء، وفي أول طه، وفي آخر الحشر. قوله (الوارد بها الحديث) أي وقد ورد بطرق مختلفة منها قوله ﷺ : « إن للّٰه تسعة وتسعين اسما، مائة غير واحد، إنه وتر يحب الوتر وما من عبد يدعو بها إلا وجبت له الجنة », منها : « إن للّٰه تسعة وتسعين اسما، من أحصاها دخل الجنة »، ومنها : « إن للّٰه عز وجل تسعة وتسعين اسما، مائة غير واحد، إن اللّٰه وتر يحب الوتر، من حفظها دخل الجنة »، ومنها : « إن للّٰه مائة اسم غير اسم، من دعا استجاب اللّٰه له » وكلها مذكورة في الجامع الصغير عن علي وعن أبي هريرة. والأسماء جمع اسم، وهو اللفد الدال على المسمى، إما على الذات فقط، أو على الذات والصفات، والأخبار بأنها تسع وتسعون ليس حصرا، وإنما ذلك إخبار عن دخول الجنة بإحصاصها أو استجابة الدعاء بها، وإلا فأسماء اللّٰه كثيرة، قال بعضهم : إن للّٰه الف اسم، وقال بعضهم : إن أسماءه على عدد أنبيائه، فكل نبي يستمد من اسم، ونبينا من الجمع. قوله : (والحسنى مؤنثة الأحسن) أي ككبرى وضغرى، مؤنث الأكبر والأصغر، وإنما كانت حسنى، لأن الدال يشرف بشرف مدلوله.
Adapun Firman Allah SWT: (Allah memiliki nama² yang indah) yaitu disebutkan dalam empat surat dalam al-Qur'an: Yaitu pada akhir surah al Isra', permulaan surat Thaha, dan akhir daripada surat al Hasr.
Dan Qaul Mufassir: (Sebagaimana yang warid dalam sebuah Hadist) diatas, yaitu sungguh telah warid dengan sanad Hadist yang berbeda². Sebagaimana Sabda Nabi ﷺ: "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama, yaitu seratus kurang satu, bahwasannya sesungguhnya Dia witir dan menyukai yang witir, dan tidak ada seorang hamba yang berdoa dengan Asma'ul Husna kecuali dia wajib masuk surga."
Dalam Hadist yang lain: "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama, barangsiapa yang menyebutnya satu-persatu maka akan masuk surga."
Pada riwayat yang lain: "Sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla memiliki sembilan puluh Sembilan Nama, yaitu seratus kurang satu, bahwasa sesungguhnya Dia witir dan menyukai yang witir, barangsiapa yang menghafal Nama²Nya maka dia akan masuk surga."
Dalam Hadist yang lainnya: "Sesungguhnya Allah 'azza wa jalla memiliki seratus kurang satu Nama, barangsiapa yang berdoa dengan menyebut Nama²Nya, maka Allah akan mengabulkan doanya."
Semua Hadist yang telah disebutkan diatas ada didalam al Jami' as-Saghir yang disandarkan kepada Ali dan Abi Hurairah.
Sedangkan lafadz al Asma' itu jama' dari ismun yaitu lafadz yang menunjukkan sebuah penamaan. Adakalanya dalam Asma'ul Husna ini menunjukkan Nama Dzat saja, atau Dzat dan Sifat.
Adapun hadist mengenai Allah memiliki sembilan puluh sembilan Nama, itu bukanlah jumlah keseluruhan dari Nama²Nya. Melainkan itu hanya pemberitahuan, bahwasannya siapa yang menyebut nama²Nya akan masuk surga, atau doanya akan dikabulkan. Jika tidak demikian, maka Nama² Allah itu melebihi sembilan puluh sembilan Nama sebagaimana yang telah disebutkan. Sebagian Ulama Berkata: "Sesungguhnya Allah itu memiliki seribu nama." Sebagian yang lain Berkata : "Sesungguhnya Nama² Allah itu sejumlah bilangan Nabi²Nya, dan setiap Nabi itu memperoleh satu nama, dan Nabi kita itu mendapatkan semuanya."
Lafadz al-Husna itu paling baiknya lafadz muannast. Sebab sesuatu yang menunjukkan kemuliaan itu otomatis menjadikannya mulia juga.
📚[Hasyiyah As-Shawi 'ala Tafsir Jalalain. Juz. 1/ Hal. 575]
![]() |
Tafsir Ibnu Katsir |
![]() |
Tafsir Ibnu Katsir |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar