assalamualaikum pak ustad"" apa hukum'a menyanyikan lagu/syair didalam masjid,,?
JAWABAN:
[Kakang Ishadi Al-Asyi]
Wa 'Alaikumus Salam
Mendendangkan syair didalam masjid apabila berisikan pujian atas Allah SWT, sanjungan kepada Rasulullah ﷺ, atau merupakan pembelaan terhadap syariatNya, yaitu segala sesuatu yang tujuannya kebenaran, atau memuji keislaman, menuturkan tentang hikmah dan akhlak² yang mulia, zuhud dll, maka hal tersebut adalah baik dan boleh untuk dinasyidkan didalam masjid.
namun jika didalam syair tersebut berisikan hal yang mencemooh terhadap islam/orang islam, perbuatan² yang buruk serta hal² yang lain yang bukan merupakan dari bagian kebaikan dalam islam maka tidak boleh.
➖➖➖➖➖
Pada dasarnya mendendangkan syair didalam masjid diperbolehkan jika syairnya tentang memuji kenabian atau keislaman, menuturkan tentang hikmah, akhlaq yg mulia, zuhud dan lain sebagainya dari macam² jenis kebaikan. namun jika didalam syair tersebut berisikan hal yang mencemooh terhadap islam/orang islam, perbuatan² yang buruk serta hal² yang lain yang bukan merupakan dari bagian kebaikan dalam islam maka tidak boleh.
📚[Al-Majmu' syarah al-Muhadzdzab. Juz. 2/ Hal. 203]
➖➖➖➖➖
Hadist Ke 200:
وعنه أن عمر رضي اللّٰه عنه مرّ بحَسَّانَ يُنْشِدُ في المسجد فَلَحَظَ إليه، فقال : « قد كنتُ أُنْشِدُ فيه، وفيه من هو خيرٌ منك » متفق عليه.
Diriwayatkan dari Abi Hurairah RA, bahwa sesungguhnya 'Umar RA melewati Hassan yang sedang bersya'ir didalam masjid, lalu 'Umar RA memandangnya, maka Hassan Berkata: "Aku pernah bersya'ir didalam masjid, dan didalamnya ada Seseorang yang lebih mulia daripada engkau." (Muttafaq 'Alaih)
المعني الإجمالي:
الشعر كلام موزون قصدا وهو إن اشتمل على الثناء على اللّٰه أو مدح رسوله أو الذب عن شريعته من كل ما فيه غرض صحيح فهو حسن ويجوز إنشاده في المسجد، وأما إن تشتمل على ذم أو مناصرة بدعة أو خص على معصية كان قبيحا كشعر الجاهلية وأهل البطالة وبهذا يجمع بين حديث النهي عن إنشاد الشعر في المسجد وحديث إباحته.
Makna Ijmali:
Sya'ir merupakan untaian kata yang tersusun berirama nan indah. Dan sya'ir apabila berisikan pujian atas Allah SWT, sanjungan kepada Rasulullah ﷺ, atau merupakan pembelaan terhadap syariatNya, yaitu segala sesuatu yang tujuannya kebenaran, maka hal tersebut adalah baik dan boleh untuk dinasyidkan didalam masjid. Namun apabila berisikan celaan, pembelaan terhadap kebid'ahan, atau anjuran berbuat maksiat, maka hal tersebut adalah tercela, sebagaimana sya'ir orang jahiliyah dan orang bodoh. Dengan demikian, maka antara Hadist mengenai larangan mendendangkan sya'ir didalam masjid dan kebolehannya itu dapat dikompromikan.
فقه الحديث:
١) جواز إنشاد الشعر في المسجد لمصلحة وعظ وتذكير.
٢) الإحتجاج بتقديره ﷺ إذ لا يقر إلا مشروعا.
٣) الحث على الدِفاع عن الإسلام والرد على أعدائه شعرا أو نثرا لأن ذلك من الجهاد.
٤) جواز رد المفضول على الفاضل.
Fiqh Hadist:
1) Kebolehan mendendangkan sya'ir didalam masjid untuk kepentingan nasehat dan pengingat.
2) Berhujjah dengan ketetapan Rasulullah ﷺ, karena Rasulullah ﷺ, tidak pernah menetapkan sesuatu kecuali itu disyariatkan.
3) Anjuran atas membela agama islam dan menolak dominasi musuh, baik itu dengan sya'ir atau sajak, karena yang demikian termasuk daripada bentuk jihad.
4) Kebolehan menjawab terhadap orang yang lebih mulia darinya.
📚[Ibanatul Ahkam syarah Bulughul Maram. Juz. 1/ Hal. 262_263]
![]() |
Ibanatul Ahkam |
![]() |
Ìbanatul Ahkam |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar